Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
'Andai ada seorang lelaki yang dekat denganku, pasti aku tidak akan datang sendiri ke acara buka bersama yang diadakan teman SMA ku.'
Aku sebenarnya malas untuk menghadiri reuni yang berkedok buka bersama. Memang sih ini momen yang pas setelah sekian lama tak berjumpa satu sama lain. Tapi pengalamanku setelah aku ikut buka bersama dengan teman SMP setahun lalu, acara ini berubah menjadi ajang pamer pencapaian.
Ada yang menceritakan kesuksesannya dalam bidang pekerjaan, menjadi pegawai tetap di sebuah perusahaan, menjadi abdi negara, bahkan bekerja di luar negeri.
Semua nampak keren dengan job masing-masing, dan ini mampu membuatku iri.
"Ah, apa hanya aku yang saat ini belum jadi apa-apa?"
Oh, gadis yang malang. Aku masih saja menyusahkan kedua orang tuaku. Meskipun aku ini anak tunggal, namun aku merasa menjadi beban bagi ayah dan ibu.
Aku selalu saja menghabiskan uang mereka untuk keperluanku hingga saat ini aku menempuh semester akhir di kampus.
Menurut kalian aku ini seperti apa?
Hehehe, sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan keramaian. Semua ini karena terpaksa. Biar orang-orang tak menganggapku sombong, dan itu bukanlah diriku.
Aku sudah bersiap sejak pukul empat sore. Yah, aku tak mau kejadian setahun lalu terulang lagi. Duh, aku hanya ingin menutup wajahku jika teringat peristiwa kala itu.
Bisa-bisanya aku salah masuk warung makan. Aku langsung nimbrung dengan orang-orang berpakaian senada berwarna merah marun.
"Wah, sepertinya hanya aku yang terlambat." Ucapku dalam hati.
Aku menyapa mereka dengan berkata, "Hai girls."
Pandangan mata itu langsung terpana kearahku. Aku seketika merubah raut wajahku yang ramah.
Semua orang yang berada di meja itu seperti heran melihatku. Ya, aku masih ingat nomor meja tersebut 25. Berada paling ujung sebelah kiri.
Hingga saat itu salah seorang menegurku dengan bertanya, "Maaf, mbaknya siapa ya?"
Pertanyaan ini cukup membuatku malu untuk menjawabnya. Wajah-wajah asing itu seolah memberondong pertanyaan yang sama. Aku kemudian balik bertanya.
"Em, ini bukan grup abu-abu Eks 2018 ya?" Tanyaku mencoba memastikan.
Penjelasan salah satu wanita disana membuatku tak bisa menahan perasaan malu ku. Aku seakan tak dapat berjalan saking setelah mendengar semuanya.
"Sepertinya mbak salah alamat. Ini bukan grup abu-abu mbak. Ini angkatan SMP 2016."
Apa kalian tahu bagaimana perasaanku saat itu, aku segera keluar dari sana menuju parkiran. Aku kembali membuka hp dan membaca setiap chat yang masuk di grup abu-abu tersebut.
"Pengumuman...
Acara buka bersama akan diadakan h-7 sebelum lebaran. Dimohon kesediaan teman-teman penghuni grup Abu-abu untuk hadir dan mendukung kelancaran acara ini.
Tempat : Warung makan Bambo cabang 2
Jam : 16.30 - selesai
Biaya : Tanggung kepala masing-masing
Nb. Jika tidak bisa hadir, wajib menyertakan alasan dan mengisi kas sebesar Rp.100.000
Terimakasih."
Pantas saja aku salah belok kesini, ternyata acara bukber di warung makan yang sama hanya saja cabang 2. Aku mampir ke cabang 1.