Cinta yang Tersulut Kembali
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
Terpesona oleh Istri Seribu Wajahku
Hamil dengan Mantan Bosku
Gairah Citra dan Kenikmatan
Perjalanan Menjadi Dewa
Hati Tak Terucap: Istri yang Bisu dan Terabaikan
Cerita dewasa
Selamat membaca....
••
Sore itu, Vante Adinan membawa langkah kakinya memasuki kediamannya yang terbilang mewah. Kendatinya, pria itu seperti tergesa-gesa dan langsung menuju kamar utamanya untuk menemui sang istri, Andara Jeo. Tadi siang, dia mendengar dari Renan yang merupakan sekretaris pribadinya, bahwa Andara sedang tidak enak badan dan mengalami gejala demam.
"Kau sudah tidur?" tanya Vante, dia berjalan mendekati istrinya yang sedang berbaring di pinggiran ranjang. Tepat, memunggungi Vante.
Enggan menanggapi perkataan Vante, Andara terus mengunci mulutnya. Dirinya malas untuk sekedar berbincang dengan Vante sore ini. Terlalu muak dengan perlakuan pria itu yang selalu manis dan mengatakan cinta, namun masih kembali pada masa lalu.
"Aku tahu, kau belum tidur," bisik Vante lembut di telinga Andara. Dia membawa bahu Andara untuk berbalik menghadapnya. Dadanya sedikit dibusungkan dan mendaratkan kecupan singkat di surai hitam panjang milik sang istri. Aroma stroberi terkuak dan membuat Vante selalu ketagihan.
"Jangan ganggu aku, aku benci aromamu," celetuk Andara masih dalam posisi mata yang terpejam. Ingin sekali menampar pipi pria yang selalu menyakiti hatinya ini. Namun, rasa cintanya juga besar untuk Vante Adinan. Ya, Andara tahu bahwa dirinya bodoh.
Vante menghela nafas pelan, rasa bersalahnya selalu datang belakangan. Kini, bibirnya bergerak mencium bibir istrinya. Si manis yang selalu ia sakiti, namun dia tidak bisa melepaskan Dena juga.
"Jangan menciumku seperti ini, aku tidak suka berbagi bibir suamiku dengan wanita lain," sela Andara. Tangan kanannya menjolak bahu Vante dengan kuat. Menyuruh pria itu untuk menjauhinya, Andara marah.
Oh, jelas saja, Andara adalah istrinya.
Vante pun dengan pelan membuka kancing bajunya satu persatu. Sedari awal pulang tadi, baju pria itu bahkan sudah berantakan. Kemudian, dengan beraninya dia menaiki tubuh sang istri sehingga membuat mata Andara terbuka dan terbelalak karena kaget.
Manik kelam milik Vante yang tulus dan dalam itu tengah memandang istrinya yang selalu terlihat cantik dan manis di saat yang bersamaan. Tidak ada fakta yang berbohong, Andara memang telak jauh-jauh lebih cantik dan disayang Vante daripada Dena.
"Maaf." Kini, Vante bersuara. Dia tulus meminta maaf karena selalu menaruh duri pada luka Andara yang terus menganga karenanya.
"Aku tidak peduli," balas Andara dengan ketus. Maaf saja tidak cukup, sampai saat ini Andara masih sabar untuk menunggu Vante menyadari semuanya. Sadar, bahwa hanya Andara yang boleh dibahagiakan sebagai istri. Dena hanyalah pengganggu dalam hubungan mereka.
Vante memejamkan matanya sebentar, menetralisir perkataan istrinya yang kesal tersebut. Setelah itu, ia mulai melepas piyama Andara dengan perlahan. Tanpa menggunakan bra, Vante dapat melihat jelas aset berharga milik istrinya, dimana pemandangan itu akan selalu membuat jantung Vante berdebar tidak karuan.
Mata Andara berkaca-kaca saat diperlakukan seperti itu. Vante seolah-olah hanya datang di saat dia menginginkan tubuh Andara. Selebihnya, dia hanya terus-menerus datang ke Dena. "Kau terus saja seperti ini, kau tidak peduli dengan perasaanku…," lirih Andara, dia meluruhkan air matanya begitu saja dan menangis terisak namun tidak pecah.
"Maafkan aku, kau istriku. Tentu saja, aku menyayangimu, sayang," ujar Vante dengan deru nafasnya menerpa kulit permukaan wajah Andara. Pria itu melanjutkan perkataannya lagi, "tapi, aku juga milik Dena jauh sebelum kau memilikiku."
Tanpa melihat ekspresi dari istrinya lagi, Vante dengan lembut mencium bibir kemerahan milik Andara. Dia juga menggigiti bibir ranum milik wanita itu. Bagi Vante, bibir Andara adalah yang terbaik, mungil dan manis, membuat Vante selalu ketagihan saat menyesapnya.
Selanjutnya, jari-jari Vante yang panjang mulai menelusuri tubuh Andara, mengabsen tiap inchi seluk beluk tubuh si kesayangan. Kebiasaan yang membuat istrinya tergoda agar menginginkan lebih jauh dari ini. Tapi, sepertinya Andara tidak menikmati sama sekali.