searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kualat gunung Pulosari

Dia Seharusnya Tidak Pernah Melepaskannya

Dia Seharusnya Tidak Pernah Melepaskannya

Isla Hunter
Jam-jam yang terhangatkan sinar matahari membawa kasih sayang mereka yang berkilau, sementara malam-malam yang diterangi bulan membangkitkan hasrat yang tak terkendali. Namun, saat Vovo mengetahui bahwa orang yang dia cintai mungkin hanya memiliki waktu setengah tahun lagi, dia dengan tenang memberikan Jasmine berkas perceraian, sambil berbisik, "Ini hanya untuk penampilan; kita akan menikah lagi setelah dia tenang." Jasmine, dengan punggung tegak dan pipi kering, merasakan denyut nadinya terasa kosong. Pemisahan palsu itu menjadi permanen; dia diam-diam mengakhiri kehamilannya dan melangkah ke awal yang baru. Vovo tercerai berai, mobilnya melaju kencang di jalan, enggan melepaskan wanita yang telah dia buang, memohon agar dia menoleh sekali saja.
Modern PengkhianatanPerceraianCEO
Unduh Buku di App

Saya yang masih terjaga sedikit kaget takutnya ada apa-apa di luar sana dan segera bergegas membuka tenda. Tapi dari tenda sebelah mba Ani menyaut, "Iya saya disini, Anak PI bukan?"

"Iya mba," sahut pendaki tersebut dan ternyata ada 2 orang dan tampaknya baru sampai karena mereka track malam dan hanya berdua saja.

Mba Ani pun keluar tenda dan mengobrol bersama mereka dan ternyata memang satu organisasi pendakian sama-sama anak PI. Namanya bang Eko sama Kang Erik dari Cirebon dan Bandung dimana mereka dikasih tahu pak Burhan di Basecamp kalau mba Ani juga mendaki dan udah jalan duluan.

Mereka pun ngobrol lumayan lama namun karena saya ngantuk dan nyiapin tenga buat summit akhirnya memilih tidur. Baru juga memejamkan mata mba Ani manggil-manggil, "Di, besok summitnya bareng mereka berdua aja. Mereka mau summit katanya besok."

"Iya mba siap."

"Oya itu sayur sisa mau dimakan atau nggak? Kalau nggak buat mereka aja ya," lanjut mba Ani.

"Ambil aja mba itu di dekat kompor, saya tidur duluan ya ngantuk nih," sambil kembali mengatur posisi tidur.

Jam 1 malam saya terbangun namun masih mager mau keluar atau sekadar buat air hangat untuk persiapan summit attack. Akhirnya karena perjanjian bakalan summit bareng jam 4 jadi ya udah saya coba tidur lagi deh. Namun mata malah tetap terjaga dan susah tidur lagi alhasil akhirnya malah kebelet ke belakang. Dan malam-malam jam setengah 2 saya keluar tenda dan menuju toilet sendirian. Namun sempet kaget juga kenapa ini temannya mba Ani bikin tenda kok ngehalangin jalan gini. Jadi kalau mau keluar harus melewati bekas kolam air mancur yang sudah kering.

Pas sampai di camp area utama pos 4 ternyata sudah rame banget pada persiapan untuk summit attack. Karena memang disarankan untuk mulai summit attack paling lambat jam 3 dini hari jika ingin mendapatkan pemandangan sunrise di puncak Gunung Slamet via jalur Permadi Guci ini.

Setelah kembali ke tenda malah masih gak bisa tidur alhasil langsung membuat coklat hangat 2 gelas karena sudah jam 3 pagi. Sekalian makan nasi sisa yang saya kira diambil sama bang Eko dan kang Erik semalem. Ternyata mereka hanya mengambil sayur sopnya aja tapi nasinya gak diambil juga. Ya udah sikat aja sama abon sapi dan sambal yang dingin-dingin diaduk. Walaupun dingin tapi tetap maknyus. Soalnya lagi laper banget deh ditambah dengan coklat anget mantul banget deh.

Saya coba bangunin mas Rona yang katanya susah di bangunin. Dan ternyata emang susah banget udah bilang iya summit eh malah lanjut molornya, hadeh. Udah berkali-kali di bangunin di gangguin tidurnya tapi tetap aja gak bangun-bangun. Padahal udah bikin coklat anget 2 gelas nih sengaja satunya buat mas Rona tapi sampai si coklat kembali dingin masih lanjut juga ini mimpinya mas Rona.

Jam 4 kurang 15 menit masih gak bangun juga baik Mas Rona maupun dua orang teman Mba Ani. Membuat saya berfikir ya udah deh gak jadi summit lagi ini mah, mana rombongan Bandung udah berangkat duluan karena ngajakin jam 3 malam jalannya. Akhirnya satu gelas coklat yang udah mulai dingin pun saya minum lagi dan setelahnya berniat buat hibernasi dan masuk kembali ke dalam SB.

Belum habis si coklat dingin tiba-tiba terdengar bunyi resleting tenda di buka dan arah suaranya dari tenda temannya mba Ani. Saya senterin kearah pintu tendanya tapi gak ada orang yang buka resletingnya. Bahkan saya panggil, "Mas udah bangun? Summit yuk udah mau jam 4 nih." Tapi tak ada jawaban dari tenda tersebut.

Saya tungguin cukup lama tapi gak ada yang keluar dari tenda maupun suara dari dalam tendanya yang menandakan keduanya telah bangun. Namun tepat jam 4.00 pagi tiba-tiba ada suara rame dari dalam tenda tersebut. Dan kali ini kedua teman Mba Ani tersebut sudah bangun dan tampak tergesa-gesa.

"Mas jam berapa? Jadi ikutan summit gak?" tanya salah satu dari mereka yang masih di dalam tenda.

"Udah jam 4 pas nih, Udah siap nih saya tinggal gas aja,"

"Masnya mau ngejar sunrise atau yang penting sampai puncak? Soalnya kalau ngejar sunrise udah kesiangan kita tapi kalau yang penting sampai puncak mah hayu kita gas," tanya Bang Eko yang tampak lagi ribut beres-beres buat persiapan summit.

"Hayu yang penting sampai puncak, gak dapet sunrise gak apa-apa."

"Oke bentar mas kita siap-siap dulu."

Jam 4.15 pagi saya, bang Eko dan kang Erik mulai jalan summit attack ke puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah ini. Bagi saya dan kang Erik ini summit attack pertama untuk jalur Permadi Guci, namu n bagi bang Eko ini kali ke 5 nya summit di jalur Permadi Guci ini.

Seperti biasa selama perjalanan dari pos 4 ke pos 5 kita bercerita tentang pengalaman selama di gunung. Namun selepas subuh tiba-tiba bang Eko bercerita tentang hal-hal yang ia alami barusan di tenda. Katanya semaleman gak bisa tidur karena di dalam tenda terutama di bagian kakinya ada angin muter di dalam tenda.

"Semalem tuh gak bisa tidur, di dalem tenda ada angin muter gitu jadinya dingin," cerita bang Eko.

"Terus baru aja bisa tidur merem eh tiba-tiba saya mimpi ada yang buka tenda kita 2 orang laki cewe, terus dia bilang, 'Woy bangun itu ada anak PI ngajakin summit tuh' seketika gue langsung bangun dan heran karena resleting tenda masih tertutup,"

"Gue bangunin Erik tuh sambil tanya tadi denger gak yang bangunin kita dua orang dan buka tenda, namun Erik gak denger. Fix berarti gue doang yang denger itu di mimpi. Udah gitu dua orang pendaki yang bangunin kita itu mukanya rata dua duanya. Makanya tadi pagi bangun-bangun langsung ribut krusak-krusuk."

"Oh, pantes saya denger ada suara resleting kebuka tapi gak ada suara orang bangun sebelum jam 4 itu. Baru jam 4 tenda kalian rame tuh krusak-krusuk berarti udah bangun," sambung saya.

"Berarti bener yang bangunin gue itu penunggu tempat itu. Soalnya kita camp di tempat VVIP dan dulu ada kolam di sana dan air mancurnya loh," kata bang Eko.

Baca Sekarang
Sang pendaki gunung

Sang pendaki gunung

laksmi
Beberapa kisah sang pendaki gunung yang mengalami kejadian mistis saat mendaki gunung
Adventure LegendaMitosMenarikBeruntungUrban
Unduh Buku di App
Gunung Pengantin Ngunduh Mantu

Gunung Pengantin Ngunduh Mantu

Dayura Dalidayulia
Bima adalah anak yang patuh. Keluarganya sangat sederhana, dan misterius. Tidak ada yang tahu, kalau keluarga Bima terjalin sebuah kutukan iblis. Sejak kecil, Bima sudah sangat mengerti dan memahami kondisi keluarganya. Di desanya, ada gunung yang terkenal sangat mistis dan penuh misteri juga angker
Horor KeluargaCerita MenegangkanSukuCinta pada pandangan pertamaKutukanMenarikTampanUrban
Unduh Buku di App
Senja di Kaki Gunung Arjuna

Senja di Kaki Gunung Arjuna

Nur Hana
Kegiatan Diklat Angkatan XVII Korps Sukarela Palang Merah Indonesia yang mengantarkan Sindy dalam perjalanan menginap di kaki Gunung Arjuna selama tiga hari dan empat malam, membawa Sindy pada pertualangan dan kisah cinta segitiga. Sindy yang merasakan debaran pada sosok senior Imam yang galak, sert
Anak muda Cinta SejatiCinta tak berbalasImutPemaluSederhanaNarasi Multilinier
Unduh Buku di App
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Kualat gunung Pulosari

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Kualat gunung Pulosari di Bakisah