Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
BAB 1
_______
Di sebuah gedung pencakar langit. Di dalam gedung itu, ada Seorang Wanita sedang berjalan menelusuri lorong koridor di dalam bangunan dengan Wajah yang datar tanpa Ekspresi dengan langkah yang pasti.
Klotak! Klotak!
Terdengar High Hilst dari sepatu yang wanita itu gunakan berberadu dengan lantai berbahan marmer yang ia tapaki.
"Selamat datang Nyonya!" Beberapa karyawan terlihat membungkuk memberi hormat ketika mereka bertemu dengan wanita itu.
"Apakah Suamiku masih ada di dalam?" Tanya wanita itu.
"Sepertinya, Tuan masih di dalam Nyonya." Jawab Satu wanita yang merupakan karyawaan di perusahan yang wanita itu berada.
Wanita itu melangkah dengan cepat menuju ke ruangan Direk. Tepat di depan pintu, wanita itu menarik kuat knop pintu yang ada di hadapannya.
Braak!!
Bunyi decik daun pintu terdengar keras. Saat pintu itu terbuka lebar, di dalamnya ada seorang pria tampan yang sedang duduk di meja kerja dengan pandangan lurus ke arah layar laptop yang ada di hadapan Prianya.
Wanita itu berjalan ke arah meja, "apakah kau masih sangat sibuk?" Tanyanya.
Pria di hadapan Wanita itu pun memutar kursi yang ia duduki lalu menatap ke arah wanita yang tengah berdiri di hadapannya.
"Kau tidak menelfonku atau memberitahukanku jika kamu ingin data—,"
Srraakk!!
Ucapan pria itu terhenti, ketika ia melihat Wanita yang ada di hadapanya merobek sebuah kertas dokumen yang harus ia tanda tangani. Mata pria itu terbelalak dengan sempurna di sertai dengan rahang yang terlihat mengeras.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya pria itu yang langsung berdiri.
Taak!!
Wanita itu, mengebrak berkas yang baru saja ia robek di atas meja dengan kuat. "Aku tidak ingin bercerai!" Dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Aku. . . Aku datang untuk mengatakan hal ini. Bahwa aku tidak ingin bercerai denganmu." Ucapnya tergagap dengan bibir bergetar.
Pria itu berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke arah wanita itu. "Apa alasannya kau tidak ingin bercerai?" Tanya Pria itu.
Deg!
Mendengar pertanyaan pria di hadapannya, membuat wanita itu tertunduk sedih, 'alasannya, sudah pasti karena aku masih sangat mencintaimu.' Wanita itu membatin.
"E.. iya, kamu. . . Kamu tahu sendiri kan, jika orang tuaku tiba-tiba mengetahui kalau kita bercerai, orang tuaku pasti akan sangat terkejut," kilah Wanita itu memberi alasan.
"Kalau begitu aku yang akan menjelaskan semuanya kepada mereka." Dengan tangan melipat di dadanya. Pria itu menatap tajam ke arah wanita yang sedang berdiri di hadapannya.
Deg!
Mendengar jawaban pria tersebut, membuat dada wanita itu terasa di himpit dan tak bisa bernafas. Itu yang di rasakan oleh Kirana Manada, Wanita yang berusia 25 tahun. Yang tidak ingin bercerai dengan pria yang tengah berdiri di hadapannya.
'lagi? Dia hanya ingin bercerai denganku? Mengapa?' batin Kirana pedih.
Kirana mengepal tangannya, menahan emosi agar tidak meledak. 'bagimana pun aku tidak ingin bercerai!' batin Kirana yang kemudian memutar tubuhnya lalu berlari.
Braak!!
"Nyonya ada apa denganmu?" Tanya Seorang Pria yang masuk mengantarkan minuman.
Kirana tidak menghiraukan ucapan Pria itu, ia terus berlari dengan tangan yang menyeka air yang sudah mengalir deras di pipi mulusnya.