/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
Wanita mana yang tidak bahagia jika menikah dengan pria yang ia inginkan. Itulah yang dirasakan Tania, menikah dengan kekasih yang sangat ia cintai. Hubungan mereka berjalan dengan baik selama ini.
"Sayang, kamu siap-siap ya! Sebentar lagi Mama akan menemani kamu membeli gaun pengantin. Ditemani Rian juga kok," rayu mamanya yang bernama Tiya.
"Ih, Mama bisa aja," jawab Tania malu-malu.
Tania yang berusia 25 tahun itu terasa seperti anak kecil saja ketika digoda mamanya.
"Selamat siang, Tante, sayang!" sapa Rian pada kedua wanita cantik yang sedang duduk menunggu kedatangan Rian di sebuah sofa dalam butik terkenal itu.
"Siang juga Rian!" jawab Tiya, mamanya Tania.
"Ma'af ya Tante jadi lama nunggu," ucap Rian sedikit segan dengan Tiya.
"Santai saja Riyan. Oh iya, Mama kamu dimana?" tanya Tiya sambil melihat di sekeliling butik itu.
"Mama masih di mobil, tadi Mama lagi nelpon sama Papa." Mendengar jawaban Rian, Tiya pun mengerti.
"Hi, kalian sudah lama menunggu ya? Sorry, Because earlier my beloved husband called me."
Tiya dan Tania tersenyum mengiyakan perkataan Sari, mamanya Rian.
"It's okay Sari, aku dan Tiya ngerti kok." Tiya memegang bahu Sari.
Terlalu lama berbincang dan basa-basi, mereka hampir lupa tujuan utama ke butik itu. Untung saja, Tania mengingatkan kedua wanita paruh baya yang sedang bercengkrama itu Jika tidak, mereka akan melupakan semuanya.
"Hmmm, tujuan kita kesini buat apa sih Mama-Mama cantik ku," tutur Tania sambil terkekeh dan memeluk mereka berdua.
Tania sudah sangat akrab dengan mamanya Rian sejak awal mereka pacaran. Mama Rian juga sangat menyukai Tania karena ia memiliki sikap yang baik dan sopan.
Mereka langsung saja masuk mencari gaun dan juga jas yang paling mewah.
"Nak, menurut Mama disini cuma ada 2 gaun yang bagus dan menarik perhatian Mama. Tapi Mama nggak bisa pilih antara 2 gaun ini," ucap Tiya sambil menunjuk ke arah 2 gaun yang ia maksud.
"Benar, aku juga sangat menyukai 2 gaun ini. Sangat elegan jika dilihat, apalagi jika dikenakan menantuku yang cantik ini," jawab Sari menggoda Tania.
"Ih, Mama bisa aja." Tania tertunduk malu.
"Emmm, Rian mau kasih saran. Boleh nggak, Ma?" tanya Rian sambil terkekeh.
"Boleh banget sayang, menurut kamu bagusan mana antara 2 gaun ini?" tanya Tiya pada Rian, calon menantunya.
"Yang ini, Ma. Rian sangat menyukai gaun pengantin berwarna putih dan motifnya juga lebih unik, sangat cocok dikenakan Tania. Nanti Rian akan memakai jas berwarna putih campur hitam yang ada di sudut sana," jawab Rian sambil tersenyum lebar, sedikit kagum dengan motif gaun itu.
Tania sedikit mengerutkan bibirnya karena isi hatinya tak sejalan pemikiran Rian.
"Tapi, aku lebih suka motif gaun ini. Inikan putih juga sayang. Jadi cocok dong dengan jas yang kamu tunjuk disana," protes Tania.
Mendengar dua pendapat yang berbeda itu, Tiya dan Sari jadi bingung harus bagaimana.
"Jadi, bagaimana dong?" tanya kedua wanita paruh baya itu secara bersamaan.
"Terserah Tania aja, Ma. Lagian, kalau Rian nggak ngikutin kemauan tuan putri inj, pasti nanti Rian bakalan di ocehin sama dia," gumam Rian sambil melihat ke arah Tania.
Tania hanya tersenyum mendengar jawaban Rian. Ia kira, Rian tak akan mendengarkan perkataannya.
Dua jam lamanya mencari gaun dan riasan pengantin lainnya, mereka pun berencana akan pulang ke rumah.
"Ma, Mama sama Tante pulang duluan ya! Mama ikut Tante Tiya saja ke rumah. Nanti Rian telpon supir pribadi rumah untuk menjemput Mama ke rumah Tante Sari. Boleh, kan?" tanya Rian penuh harap agar mamanya mengiyakan permintaan nya itu.
Sari mengangguk dan mengiyakan perkataan Rian. Rian dan Tania akhirnya pergi ke sebuah taman tempat biasa mereka duduk berdua saat berpacaran.
/0/3583/coverorgin.jpg?v=420d23233a567bf114de59d69690b350&imageMogr2/format/webp)
/0/15950/coverorgin.jpg?v=509021433262d5a333b93286ab8868d6&imageMogr2/format/webp)
/0/21135/coverorgin.jpg?v=e07f203525618a6f8d7e40b58e3f2b5b&imageMogr2/format/webp)
/0/16695/coverorgin.jpg?v=49123be41f7ee72bdbc5bab43fb08273&imageMogr2/format/webp)
/0/21619/coverorgin.jpg?v=d98d1fcc20d02386b916a4afb4161777&imageMogr2/format/webp)
/0/2349/coverorgin.jpg?v=dd0a05c01c858512eced3c620181d0d4&imageMogr2/format/webp)
/0/3431/coverorgin.jpg?v=a947c5bf704f2fb05a529090f69f4d97&imageMogr2/format/webp)
/0/8507/coverorgin.jpg?v=47c5cad4298ef62c045d02d9ea6946d5&imageMogr2/format/webp)
/0/6832/coverorgin.jpg?v=417d3b24a4bb52c9939bf3b6fe8e8859&imageMogr2/format/webp)
/0/22931/coverorgin.jpg?v=55ee7bc828f6e42c0e97a76005df6995&imageMogr2/format/webp)
/0/12993/coverorgin.jpg?v=20250123144804&imageMogr2/format/webp)
/0/3925/coverorgin.jpg?v=f35beec2a693ab20cde31366697c77fa&imageMogr2/format/webp)
/0/19941/coverorgin.jpg?v=66dd937413c31dce02d326289546be7f&imageMogr2/format/webp)
/0/13616/coverorgin.jpg?v=1959bcc47c436c490abb576b3ae3ee04&imageMogr2/format/webp)
/0/15602/coverorgin.jpg?v=303f28642fd8a2b1177aa9e018a287ac&imageMogr2/format/webp)
/0/3066/coverorgin.jpg?v=1968055e65003abae00f1e114a907847&imageMogr2/format/webp)
/0/4896/coverorgin.jpg?v=e4d73480546b66939e583eeaf04cb2d9&imageMogr2/format/webp)
/0/5888/coverorgin.jpg?v=88ed910bbcf55b640b1eb6eb4ed85c97&imageMogr2/format/webp)
/0/4290/coverorgin.jpg?v=f69af7fae1687f0e6c25f81bff95b97e&imageMogr2/format/webp)