/0/21612/coverorgin.jpg?v=e60d6bd2c0a776a47dc1740ac270ceed&imageMogr2/format/webp)
"Yu ... Ayu tolong belikan susu ! susu Neny-adik ipar mu habis." Teriak bu Sekar dengan suara cemprengnya.
"Iya Bu, sebentar." Ayu yang baru saja ingin beristirahat setelah mencuci 3 bak baju, mencuci piring dan mengepel lantai rumah langsung beranjak menghadap mertuanya. Padahal Neny sebenarnya ada di rumah, Ia adik bungsu Wahyu -suami Ayu tapi jika memerlukan kebutuhan rumah atau untuk cucunya sekalipun, Ayu yang akan disuruh. Tak peduli dan tak mau tau Ayu sedang apa.
Dulu, pernah ketika sedang menyetrika baju, ada tamu yang datang, ibu menyuruh Ayu membeli cemilan untuk tamu, karena kebetulan stok di rumah habis. Padahal ada Neny yang sedang santai karena anaknya sedang tidur siang. Saat itu karena terburu buru Ayu lupa mematikan setrikaan jadilah baju yang dia setrika hangus, untung tidak terjadi kebakaran dan untung nya lagi tu bukan baju Ibu atau Neny atau Ayu akan dihukum.
"Mana uangnya Bu ?" Ayu mendekati Ibu Sekar yang sedang asik menonton tv.
"Pakai uang kamu dulu lah ! Sama adik sendiri kok perhitungan." Jawab bu Sekar tanpa menoleh ke arah Ayu .
"Baik Bu" Ayu hanya bisa menghela napas, sudah biasa sperti ini dia berjalan gontai ke kamar, mengambil selembar uang merah terakhir yang dia punya.
Wahyu sebenarnya memiliki gaji yang lumayan, tapi dia selalu memberikan semuanya pada ibunya dan Ayu akan mendapat sisa nya .
Karena itu adalah kesepakatan dulu, sebelum Ayu menikah dengan Wahyu. Ayu berasal dari kampung, karena ingin meraih cita cita dia pergi kuliah ke kota. Ayu bertemu Wahyu saat kuliah. Pacaran selama setahun, Wahyu berniat menikah dengannya.
Awalnya keluarga Wahyu tak setuju, karena Ayu gadis kampung, tidak selevel dengan keluarganya. Namun Wahyu tidak menyerah ia selalu membujuk keluarganya. Hingga suatu hari, keluarganya setuju, dengan syarat gaji Wahyu harus diberikan pada Ibu mertua, dan Ayu mendapat sisa, dengan catatan kebutuhan keluarga ditanggung oleh bu Sekar. Tapi faktanya, tak seperti itu, bahkan susu Neny pun sering menggunakan jatah uang Ayu yang hanya 500ribu.
Ayu sebenarnya sudah lelah, tapi dia memutuskan memberi waktu selama setahun jika mertua dan adik iparnya tidak luluh dengan kebaikan hatinya, maka dirinya juga tidak bodoh, dia akan mulai melawan. Bulan depan adalah batas akhir Ayu untuk mengalah.
Sejak kecil, dia diajarkan untuk sabar dan berusaha untuk mengubah keadaan dengan kebaikan, karena bisa jadi mertua dan ipar adalah ujian dalam pernikahannya, tapi jika tidak juga ada perubahan, maka dia akan melawan bagaimanapun, dia bukan malaikat .
Ayu berjalan ditengah terik matahari, jarak A*fa ma*t lumayan jauh. Sebenarnya ada motor Neny di rumah, tapi jika Ayu hendak pinjam, dia akan selalu berkata tak ada bensin. Sedangkan Ayu, tak boleh memiliki motor dengan alasan hanya di rumah dan lagipula ada motor Neny.
"Ayu ... panas panas begini mau ke mana ?"
Ayu yang sedari tadi menunduk karena panas menoleh ke sumber suara, ternyata itu adalah Bu Ningsih, tetangga yang tak jauh dari rumah.
"Ini Bu, mau beli susu untuk Kinan."
"Owh, panas begini kok jalan kaki, ayo ikut ibu kebetulan ibu juga mau ke sana." Bu Ningsih melempar senyum .
Ayu memgangguk dan langsung naik motor bu Ningsih.
"Terimakasih bu."
Ayu mengangguk sopan, Bu Ningsih hanya tersenyum. Bu Ningsih orang yang baik, ia tau betul keadaan Ayu. Tadi saat di kasir, ia membayar susu yang Ayu beli dan juga mengantar pulang.
"Si Ayu lama amat si Bu, ini Kinan udah rewel banget pengen minum susu." gerutu Neny sambil menimang anaknya.
"Iya, beli susu aja kaya pergi haji, lama banget mana ini Kinan brisik banget. Dasar menantu tak berguna."
Ayu yang ada di ambang pintu hanya bisa mengelus dada .
"Assalamualikum."
"Waalikumussalam, eh pulang juga akhirnya beli susu di planet mars ya ? Lama banget. Udah cepet sekalian bikinin, Kinan udah laper nanti bawa ke kamar ya! " Neny berjalan masuk ke kamar.
"Hehh !! Malah bengong, ayo cepet bikinin susunya ! Berisik itu Kinan nangis terus." Omel Ibu.
"Iya, Bu."
*
"Heh,, apa apaan ini ! Kenapa tugasku yang ini belum dikerjakan ?"
Ayu yang sedang melipat baju kaget saat tiba tiba Aryo-Adik lelaki Wahyu menarik tangan dengan paksa .
/0/4888/coverorgin.jpg?v=8539b83bb059284f13f3e6cbdbb0a8fc&imageMogr2/format/webp)
/0/5761/coverorgin.jpg?v=3221c9cf3dacd31904f13e0509382acc&imageMogr2/format/webp)
/0/15164/coverorgin.jpg?v=da1c97bebc64f1a6357e51fd511347e3&imageMogr2/format/webp)
/0/20024/coverorgin.jpg?v=bdcb298fbcf7f321a31a0f930939b839&imageMogr2/format/webp)
/0/16375/coverorgin.jpg?v=e56af4b1eb7de8d02d28ff39bff2e150&imageMogr2/format/webp)
/0/5554/coverorgin.jpg?v=ad658e7b04e0d7c2caba74d0b30b9683&imageMogr2/format/webp)
/0/18382/coverorgin.jpg?v=9bbdc40dbf7874e0fb2cfa1b2697a7af&imageMogr2/format/webp)
/0/28875/coverorgin.jpg?v=e2b141bfe25cde795b7edb8b1f135fed&imageMogr2/format/webp)
/0/21433/coverorgin.jpg?v=6dc1a2ffb0b9952a948f5b4f342b3576&imageMogr2/format/webp)
/0/14004/coverorgin.jpg?v=8a3915c664acd17c3f4819f3ef533ada&imageMogr2/format/webp)
/0/20189/coverorgin.jpg?v=b7deb36926a430a8e6c2e9b1ef3f5ab6&imageMogr2/format/webp)
/0/20183/coverorgin.jpg?v=e68f92e0bd9403ae9542515c81ab2ee3&imageMogr2/format/webp)
/0/10982/coverorgin.jpg?v=d1deb3cc642b3b22d527c0877824c548&imageMogr2/format/webp)
/0/18016/coverorgin.jpg?v=c433198e5cf2153ea10bac61cea62a83&imageMogr2/format/webp)
/0/19871/coverorgin.jpg?v=650f278950747ebb8b51638628ad7b20&imageMogr2/format/webp)
/0/13113/coverorgin.jpg?v=603d878cfe27a72adc41261c26c4094b&imageMogr2/format/webp)
/0/28108/coverorgin.jpg?v=8369c2856554c64dd5ecfef72521c5d1&imageMogr2/format/webp)