Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Gairah Sang Majikan
[Bisa bayar berapa? Bisa lewat rekening atau aplikasi lainnya?]
[terserah saja om, yang penting om puas uang pun pas,]
[lewat reking saja,]
TING….
Notif bank…
Penambahan saldo anda sebesar 100.0000.000,00- dari rekening 0102*******
[Hotel biasa kan om?]
[Iya sayang, aku tidak tahan lagi,]
Ya… begitulah isi pesan di ponselku. Bekerja sebagai open vcs dan open bo membuat hidupku berkecukupan tidak kalah saing dengan nyonya-nyonya yang berjalan dengan hells dan tas branded.
Aku bangun dari tidurku dan beranjak berjalan ke ruang ganti memilih pakaian yang membuat pelanggan selalu puas dengan penampilan ku. Mataku tertuju pada dress berwarna kuning kesukaan pelanggan yang baru saja mengirim pesan kepadaku.
Laura itu adalah nama yang aku gunakan ketika sedang bekerja sebagai open bo dan vcs berbayar.
TOK…. TOK…
Suara ketukan pintu membuatku yang sedang berhias berhenti sejenak dan menatap siapa pelaku yang berada di balik pintu kamar.
‘’Nona… apa kau sudah sarapan?’’ Tanya wanita paruh baya yang berjalan mendekatiku dengan tangan membawa nampan berisi nasi goreng makanan favoritku.
‘’Tidak Bi… aku sudah ditunggu pelangganku,’’ ujarku kembali memoles lipstick pada bibir yang selalu di sukai oleh pelangganku. Bibir tebal sexy yang selalu aku jaga dan disukai pelangganku ketika aku meng…
Tidak perlu aku teruskan, aku rasa kalian pasti tau untuk apa, ups… pasti kalian traveling ya, tidak apa- apa itu normal dan ya kebutuhan juga hahahaha….. kebutuhan untukku karena aku mendapatkan uang.
Ah ya.. dia adalah Bi sum yang bekerja di rumahku, tidak tau pasti berapa usianya yang pasti semuanya sudah kendor. Jika kalian berminat silahkan pc aku ya, jangan…awas saja ku tinju kalian :v
Dia adalah ibu keduaku setelah tragedi sial itu, dia tidak pernah marah ataupun berkomentar seperti netizen-netizen yang selalu mengomentari hidupku.
‘’Baiklah, aku akan pergi. Bagaiamana apa penampilan ku sangat menggoda?’’ Tanyaku sambil mengedipkan mata.
‘’Kau sangat cantik nona Salwa,’’ ucap bi sum menatapku dengan kedua jempol yang tertuju padaku.
‘’Bi.. apa kau lupa? Aku laura,’’ jelasku menatap bi sum sembari mengibas rambut.
‘’ya.. Nona Laura,’’ kekeh Bi Sum.
‘’Aku akan pergi, jaga rumah baik-baik, banyak yang akan meningincar rumah orang kaya seperti kita,’’ ujarku sambil terkekeh dan brjalan keluar dari kamar.
‘’Siap bos Laura,’’ ujar bi sum samba berpura-pura hormat.
Aku hanya tertawa dan menggelengkan kepala melihat tingkah waita paruh baya itu.
Aku berjalan menuruni anak tangga memasuki garasi mobil, aku selalu mengunakan mobil merah bermerk Ferrari Portofino yang termasuk mobil termurah di kalangannya. Kalian bisa lihat di beberapa halaman web tentang mobil yang aku gunakan sekarang.
Jalanan yang tidak terlalu ramai membuatku dengan mudah sampai ketujuanku, hotel berbintang lima. Aku berjalan masuk dan memberikan kunci mobil kepada para penjaga di luar. Kami sudah sering bertemu di hotel itu tak jarang mereka juga menggodaku. Sial…
‘’Kamar yang dipesan tuan Dean,’’ ujarku sambil menatap resepsionis yang sudah sering bertemu denganku. Namanya Tina gadis yang berusia 30 tahun berbadan sexy, aku sangat berminat menjadikan dia bagian dariku. Aku tau dia juga sering melayani manager hotel ini, hahahaa…
’Ini Ra,’’ ucap Tina sambil memberikan card.
Aku hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar yang berada di bawah dan itu adalah kamar vip di hotel itu.