Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Aku Ingin merasakan kebahagiaan seperti orang lain, Tidak selalu terbelenggu oleh kesedihan yang mendalam.
Aku ingin kembali tersenyum seperti sediakala.
Memberikan senyuman ku kepada orang-orang yang aku sayangi.
Sayangnya harapan itu hanya tinggal harapan. Sampai kapanpun aku tidak akan merasakan semua keinginanku.
Berharap setidaknya satu saja harapanku itu bisa terwujud nyatanya tidak akan bisa.
Mustahil jika harapan-harapan itu akan terwujud dalam kenyataan.
Yang aku lakukan sekarang hanyalah pasrah kepada keadaan.
Keadaan yang tidak pernah sekalipun terbersit dalam benak dan pikiranku.
Yaitu menjadi budak seorang cowok yang bernama Raditya Abizar.
Cowok tengil dengan segudang kelakuannya yang amat sangat menyebalkan.
Mengapa aku bilang begitu? Contohnya saja sekarang, dia menyuruhku untuk berdiri di sebelahnya pria ini memintaku untuk mengipasi nya, persis seperti seorang Raja yang sedang di kipasi oleh datang.
"Woy Perkedel, yang kenceng dong ngipasin gue nya. Nggak ada tenaga lo sampai ngipasin gue aja kayak lemes banget? Badan aja yang gede tapi tenaganya nggak ada!" cemoohnya secara beruntun.
Jika kalian pikir aku akan sakit hati lalu menangis karena perkataan pedas yang keluar dari mulut Radit, itu salah besar.
Aku sudah terbiasa mendengar segala ucapan dan cemoohan dari mulutnya yang ditunjukkan kepadaku.
Mengapa begitu? Aku sudah bersama dengan Radit sudah hampir 3 tahun sejak pertama kali masuk Sekolah Menengah Atas hingga sekarang.
Tak heran jika aku sudah terbiasa dengan ocehan-ocehan pedasnya.
"Yang kenceng dong!" perintahnya lagi.
Aku hanya diam tidak bersuara, Ku tambah gerakan tanganku agar menimbulkan angin yang lebih besar seperti permintaan Radit.
"Ya ampun, My Prince Charming nya gue."
"Oh my god tambah ganteng aja sih My husband gue."
Sumpah demi apapun, Aku jengah dan bosan mendengar kata-kata ini setiap harinya.
Jika kalian mau tau sumber dari suara-suara ini, akan ku beri tahu.
Mereka berdua adalah dua orang gadis berpenampilan mencolok yang kemana-mana selalu mengenakan make-up yang tebalnya mengalahkan tebal aspal jalan raya.
Yap, mereka ini adalah gadis yang selalu mengejar-ngejar seorang Radit dari kelas sepuluh, hingga sekarang kelas Dua belas.
Sebut saja mereka berdua ini adalah Cabe kecombrang SMA 1 Bhayangkara.
Oke, baiklah aku akan menjelaskan satu persatu identitas cabe kecombrang ini.
Yang pertama adalah gadis yang berambut ombre, Namanya adalah Aira Madania. Seorang gadis yang menjadi primadona sekaligus ratu di SMA Bhayangkara.
Jangan tanya seberapa populernya gadis ini, Bukan hanya dikenal oleh siswa-siswi SMA Bhayangkara saja, Melainkan hampir semua orang mengenalnya.
Wajar saja begitu, Bukan hanya terkenal lewat kecantikannya dan kepopulerannya saja, Melainkan karena Aira ini juga adalah anak dari seorang anggota polisi.
Tak heran jika ia selalu disegani siapapun. Mulai dari siswa-siswi hingga guru semuanya menghormati Aira. Bahkan tak jarang jika setiap kali gadis itu melakukan pelanggaran-pelanggaran tata tertib sekolah, baik guru maupun siswa tidak ada yang menegurnya.
Mereka semua seperti menutup mata terhadap semua yang dilakukan oleh Aira.
Selanjutnya adalah gadis yang berdiri di sebelah Aira, dia bisa diibaratkan seperti seorang babu yang selalu menempel dengan Aira. Namanya adalah Caroline Embrain, seorang gadis yang akan mengikuti Aira kemanapun dia pergi.
Gadis ini juga sama populernya dengan Air, Ya tentunya karena dia selalu berada di samping sang Ratu sekolah.
Caroline juga sama menornya dengan Aira, dempul nya itu tebalnya hampir seperti lipatan roti buaya. Aku juga heran mengapa dia selalu memakai bedak yang tebal, bahkan kita bisa melihat dengan jelas perbedaan antara warna kulit bagian wajah dengan bagian yang lain sangat-sangat berbeda.
Jika kulit wajahnya putih, tidak dengan bagian kulit tangan, leher dan kaki. Bagian yang lain justru berwarna cokelat, tidak putih seperti pada bagian muka.
Caroline juga terkenal dengan ke centilannya, hampir siapa saja cowok yang menurutnya tampan akan di dekati.
Intinya Aira dan Caroline ini hampir bisa dibilang mirip, kelakukannya serta tingkah laku keduanya pun sama persis sebelas dua belas.