Cinta biasanya hadir pada dua insan yang saling mencintai, tetapi kali ini cinta justru hadir pada wanita yang mencintai dua pria sekaligus. Dalam waktu yang bersamaan wanita yang bernama Ghea Laurent mencintai dua pria yang memiliki latar belakangnya berbeda. Pria yang satu sangat maskulin tampan, dingin, kekar dan juga kharismatik. Pria kedua yang dicintainya pun tak kalah tampan dengan kepribadian baik, lembut, humoris, imut dan juga sangat menggemaskan. Ghea terjebak cinta diantara keduanya, di mana dirinya tidak bisa memilih salah satu di antara mereka sampai mengencani kedua pria tersebut sekaligus. Namun, masalah datang menghampirinya di kala dirinya harus bertemu mereka berdua dalam satu gedung yang sama dalam satu kantor sekaligus. Di mana kekasih kedua Ghea yang bernama Rey bekerja menjadi staf baru di kantornya dan kekasih pertamanya menjadi CEO. Ghea yang memegang posisi manajer pun merasa mendapatkan masalah besar karena harus bekerja bersama kedua kekasihnya. Mampukah Ghea menutupi perselingkuhan di antara cinta segita tersebut? Ataukah Ghea akan memilih salah satu dari kekasihnya itu? Atau mungkin Ghe akan kehilangan kedua kekasihnya?
"Jahat Kau!" seru pria yang menatap sinis pada Ghea dengan mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang memuncak.
"Maafkan aku," jawab Ghea dengan lirih sembari menahan rasa tak enak hati.
"Maaf? Apa perbuatanmu ini pantas di maafkan?"
Ghea pun menatap pria tersebut lalu mendekatinya dan berkata, "Kalau begitu, silakan tampar diriku. Jika itu bisa membuatmu lebih puas melampiaskan emosimu padaku."
Pria yang berdiri tepat di samping Ghea pun membuka mulutnya tanpa bersuara. Ghea memejamkan matanya menunggu sang pria menampar pipinya. Namun, setelah sekian detik tak ada respon apapun darinya membuat ia membuka matanya sedikit untuk mengintip. Melihat pria itu hanya terdiam Ghea pun membuka matanya lebar dan bertanya, "Kenapa kau tidak melakukannya?"
"Aku bukan pria yang ringan tangan. Asal kau tahu saja, walaupun kau wanita paling buruk yang pernah aku temui. Tapi, aku tidak akan mengotori tanganku untuk menyentuhmu," jawab sang pria yang masih menahan rasa emosinya.
"Dengar ya, kau mungkin sekarang menyakitiku. Tapi ingat ucapanku satu hal, bahwa kau juga akan merasakan apa yang aku rasakan!" ucap pria itu lagi yang memberikan sumpah serapah pada Ghea yang telah menyakitinya karena meninggalkannya demi pria baru yang menjadi incarannya.
"Ak-"
"Argh! Sialan!" seru pria tersebut yang memotong ucapan Ghea dan langsung meninggalkannya begitu saja.
Ghea pun menatap kepergiannya sembari berbisik, "Aku bahkan sudah biasa mendengar sumpahan dari pria yang sakit hati."
***
Di kantor tempat kerja Ghea sangat terkenal dengan jabatannya yang menjadi manajer marketing. Banyak sekali yang memuji kinerja Ghea sehingga ia mudah naik jabatan dari awal dirinya berkarir menjadi staf biasa di kantornya. Pekerja keras dan selalu mengedepankan pekerjaan menjadi prinsip hidupnya, bagi Ghea dalam bekerja dirinya harus memberikan tanggung jawab yang besar.
Karirnya yang begitu menjulang tak kalah dengan kisah asmaranya yang selalu bahagia. Ghea selalu mendapatkan pasangan yang sempurna, pasangannya selalu sesuai dengan kriterianya. Walaupun terkadang dirinya harus mengencani beberapa pria untuk mendapatkan kebahagian tersebut. Seperti sebelumnya ia telah memutuskan kekasihnya yang baru beberapa bulan terakhir dikencaninya hanya demi mendapatkan cinta dari seorang CEO.
'Hm ... dia sungguh tampan. Apa aku bisa ya mendapatkannya? Harusnya bisa, sejak dulu aku selalu bisa mengencani pria yang aku suka.' Batin Ghea yang menatap raut wajah tampan CEO baru di perusahaannya saat melihatnya di ruang rapat siang itu.
Cleo Hans Alexander CEO baru di Alexander Company tempat kerja Ghea, setelah sebelumnya posisi CEO di pegang oleh ayah Cleo yakni Joe Alexander. Pria karismatik yang dingin dengan penuh wibawa yang maskulin mampu membuat Ghea jatuh hati padanya saat pertama kali bertemu di acara penyerahan jabatan CEO. Ghea sangat tertarik pada Cleo bak seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, tidak heran Ghea memang selalu begitu jika melihat pria yang sesuai dengan kriterianya.
Namun, rasa itu pupus setelah Ghea tahu bahwa Cleo sudah memiliki pasangan wanita bernama Shania telah memikat hati sang CEO. Dari saat itulah ia menghentikan rasa sukanya pada Cleo dan memilih mengencani pria lain. Walaupun Ghea beberapa kali mengencani banyak pria, tetapi dirinya bukan tipe wanita perusak hubungan orang lain. Jadi, Ghea pun memilih untuk memendam perasaannya tersebut sampai pada akhirnya ia mendengar kabar bahwa hubungan Cleo dan Shania kekasihnya telah berakhir. Seketika Ghea pun sangat bahagia karena dirinya menjadi memiliki kesempatan untuk bisa menjadi kekaish Cleo.
'Aku harus bisa mendapatkannya.' Batin Ghea yang tersenyum dengan yakin sembari menatap kertas di tangannya.
Cleo yang melihat Ghea tersenyum pun menatap ke arahnya dan berkata, "Aku harap semua lebih fokus saat rapat sudah berlangsung."
Ghea yang merasa dirinya tidak fokus pun langsung menatap ke arah Cleo lalu menunduk dan menjawab, "Baik, Tuan Muda."
'Astaga, aku jadi tidak fokus karena melihat ketampanannya.' Batin Ghea yang menunduk dan melihat materi yang sudha di sediakan untuk rapat siang itu.
Di saat rapat tersebut Ghea sesekali mencuri pandang untuk melirik ke arah sang CEO tampan. Beberapa kali juga Cleo menatap ke arahnya sehingga terjadi eye contact membuat Ghea sedikit grogi. Namun, hal itu tidak berpengaruh pada Cleo yang tetap bersikap biasa dan sangat berwibawa sekali. Cleo benar-benar pria idaman bagi semua wanita, tetapi ada satu hal yang menganjal di benak Ghea yang begitu mengusik pikirannya.
'Aku harus pastikan dulu kabar perpisahan Tuan Muda Cleo dengan kekasihnya. Kalau kabar itu benar, aku pasti akan mulai mendekatinya dan aku pasti bisa mengambik hatimu, Tuan Muda.' Batin Ghea yang sangat yakin dengan kepercayaan dirinya untuk bisa memiliki Cleo.
***
Di sebuah kedai makanan fast food Ghea biasa menyantap makan siangnya, jika dirinya bosan dengan makanan kantin di kantor. Dirinya biasa pergi sendiri ke kedai tersebut karena temannya tidak begitu menyukai makanan fast food. Hampir seminggu sekali Ghea datang ke kedai tersebut dan ia pun selalu dilayani dengan pelayan kedai yang begitu tampan. Bahkan tak kalah tampan dengan CEO-nya di kantor, hanya saja pria pelayan kedai ini lebih muda dan lebih humoris.
"Chicken burger," seru Ghea dan pelayan kedai secara bersamaan.
Ghea pun menyimpulkan senyuman di sudut bibirnya lalu berkata, "Hm ... kau sudah tahu pesananku?"
"Iya, kau biasa memesan itu setiap kau datang di jam makan siang," jawab pelayan kedai dengan malu-malu.
"Oh, iya ... benar juga," jawab Ghea yang terkekeh.
"Minumnya Vanilla Latte?"
Ghea mengangguk sembari kembali memberikan senyuman manisnya dan berkata, "Ya, benar sekali. Kau sudah tahu juga, ya?"
"Iya," jawab pelayan kedai sembari menunduk malu.
"Kalau begitu akan segera aku siapkan pesananmu," ucap Rey pelayan kedai fast food tersebut.
Sembari menunggu pesanannya Ghea pun menatap dalam pria yang kerap di sapa Rey oleh teman-temannya di kedai. Melihat Ghea yang memperhatikannya membuat Rey salah tingkah sampai menjatuhkan nampan. Ghea pun membuka mulutnya dan menutupnya dengan tangan dan berkata, "Kau tidak apa-apa?"
"Iya, aku tidak apa-apa," jawab Rey lalu mengambil nampan yang jatuh.
"Hati-hati, ya."
"Iya, maaf."
"Kenapa kau harus minta maaf padaku. Bukankah itu tidak sengaja."
"Ah, iya."
'Dia salah tingkah saat aku memperhatikannya sedari tadi sampai dia menjatuhkan nampannya.' Batin Ghea yang tersenyum menatap Rey.
"Jangan grogi denganku. Aku tidak akan memakanmu," ucap Ghea yang memberikan lelucon aneh padanya.
Rey pun terdiam sejenak mencerna ucapa dari Ghea membuatnya kembali berkata, "Aku hanya bercanda. Oh, iya mana bill-nya?"
"Ah, iya ... sebentar," jawab Rey lalu memberikan bill pada Ghea.
Saat Ghea akan membayarnya, Rey pun menolak uang darinya lalu berkata, "Tidak usah, biar aku saja yang membayarnya."
"Kenapa kau?"
"Hm ... karena kau rutin mengunjungi kedai ini setiap minggu."
"Apa itu peraturan dari kedainya?" tanya Ghea sembari menaikkan satu alisnya karena heran.
"Bukan, tapi aku ingin mentraktirmu saja karena mungkin pelayananku hati ini kurang baik," ucap Rey sembari menunduk.
Ghea pun tersenyum lalu tetap memberikan uang pembayarannya pada Rey dan berkata, "Pelayananmu selalu baik, bahkan yang terbaik. Hm ... kalau kau mau mentraktirku, mungkin bisa lain waktu. Jika kau tidak sibuk mungkin."'
"Kau mau aku ...." Rey pun terdiam karenna tidak menyangka kalau Ghea ingin pergi dengannya untuk sebuah traktiran darinya.
"Ahk, iya. Mungkin nanti setelah aku pulang kerja. Apa kau bisa?"
"Tentu saja, kau yang tentukan tempatnya ya. Ini kartu namaku, kau bisa menghubungiku nanti setelah kau pulang kerja," jawab Ghea yang tersenyum manis sembari memberikan kartu namanya.
'Dia tampan juga, aku bahkan seperti telat menyadarinya. Aku pikir dia juga tertarik padaku, aku jadi ingin mengencaninya juga. Dia juga tipeku, dia sangat masuk kriteriaku pria yang humoris dan sangat imut.' Batin Ghea yang tersenyum sembari menatap Rey.
Bab 1 DUA HATI
25/11/2022
Bab 2 FIRST DATE
25/11/2022
Bab 3 DOUBLE DATE
25/11/2022
Bab 4 KEJUTAN DI KANTOR
25/11/2022
Bab 5 MASALAH BESAR
25/11/2022
Bab 6 HARUSKAH MEMILIH [ ]
25/11/2022
Bab 7 AJAKAN PULANG CLEO
25/11/2022
Bab 8 PULANG BERSAMA REY
25/11/2022
Bab 9 BACKSTREET
25/11/2022