Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cerita Cinta Tentangmu

Cerita Cinta Tentangmu

R i mu r u

5.0
Komentar
194
Penayangan
5
Bab

Hanna adalah seorang gadis yang ceria, ia adalah seseorang yang sangat optimis dan membuat semua orang di sekitarnya selalu bersemangat. Ia juga memiliki seorang kekasih, yang sangat mencintai dan menyayanginya, yang bernama Daisuke. Namun takdir berkata lain, ketika Hanna divonis menderita kanker otak stadium akhir. Ia segera memikirkan posisi Daisuke, yang telah melamar dan siap untuk menikahinya. Ia tidak ingin jika Daisuke berakhir sendiri, jika pada akhirnya ia harus menyerah dengan kanker yang ia derita. Ia pun mulai melakukan berbagai cara, agar Daisuke membenci dan menjauhi dirinya, mulai dari mengembalikan cincin lamaran itu, terus menerus menghindari pria itu, bahkan menjodohkannya dengan seorang sahabatnya, yang sebenarnya telah lama menyukai Daisuke. Midori, sang Sahabat, pada awalnya membela Daisuke, karena pria itu sedang mencari alasan Hanna yang sesungguhnya, untuk berpisah dengan dirinya. Ia bahkan memergoki Hanna, pada saat ia sedang berada di dekat dokter pribadinya, tanpa mengetahui siapa pria itu sebenarnya. Midori pun membenci Hanna, karena telah memintanya untuk menikahi Daisuke, namun setelah mengetahui kenyataan yang menimpa Hanna, Midori tidak memiliki alasan lain, untuk menolak permintaan Hanna, meskipun ia merasa sedih karena sahabatnya. Ia pun mulai berada di sisi Daisuke, ketika Hanna mulai benar-benar menghilang dari keseharian pria itu. Pergulatan hati terjadi, di saat Hanna harus menerima kenyataan, jika Daisuke akan menikahi Midori, meskipun ia tau, Daisuke menikahi Midori karena pelampiasan rasa sakit hatinya. Di sisi lain, Minato, Dokter yang merawat Hanna, diam-diam telah memberikan hatinya kepada Hanna dan selalu mendampingi Hanna, sejak pertama kali gadis itu menjalani perawatan. Apakah pada akhirnya Daisuke mengetahui, apa yang telah terjadi kepada Hanna? Bagaimanakah kisah cinta segi empat ini akan berakhir?

Bab 1 Chapter 1

Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu memutar tubuhnya, dalam balutan dress merah muda, wajahnya terlihat sangat bahagia sekali. Sesekali ia melemparkan senyuman kepada orang yang melewatinya.

Ia berjalan dengan langkah yang ringan.

Tubuh mungilnya, rambut hitam kecoklatannya terlihat begitu indah dan tergerai hingga ke bahu. Senyumannya begitu cerah, hingga binar matanya terlihat begitu indah, pipinya kemerahan bukan karena make up, akan tetapi itu adalah rona wajah aslinya. Ia kembali melompat dengan riang, menyambut kelopak bunga sakura yang berguguran.

"Hanna, hati-hati, nanti kau bisa jatuh dan terluka," ujar seorang pemuda berambut rapi, dengan poni yang setengah menjuntai di keningnya.

Pemuda itu memiliki tubuh tegap yang tinggi, dengan tatapan yang teduh, hidungnya mancung dan memiliki bibir yang tipis. Ia melangkah dengan santai di belakang Hanna, sembari memperhatikan langkah gadis itu.

"Aku tidak akan terjatuh begitu saja, bukankah ada kamu yang bisa menyelamatkanku?" jawab Hanna sembari tersenyum lebar.

Pemuda itu mengulum senyumnya dan mempercepat langkah, diraihnya lengan gadis itu, lalu menariknya ke dalam pelukan.

"Dai-Daisuke? Ada apa? Kau mengagetkanku saja," ujar Hanna dengan nada tergagap. Daisuke menatap wajah Hanna dengan seksama, ditatap seperti itu membuat Hanna merasa gugup, dengan segera wajahnya memerah dan ia segera memalingkan pandangannya.

"Hanna, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu hari ini," ujar Daisuke dengan nada yang serius.

Hanna mengerutkan keningnya, meskipun ia masih merasa jengah karena beradu pandang dengan pemuda itu, namun ia tetap merasa penasaran. Daisuke sangat jarang menatapnya dengan raut wajah seperti saat ini, kecuali jika itu adalah masalah yang benar-benar genting.

"Apa yang ingin kau katakan, Daisuke?"Daisuke masih diam dan menatap gadis itu, namun kemudian ia menggandeng tangan Hanna dan mengajaknya untuk melangkah.

"Di sini ada terlalu banyak orang yang melihat, kita akan pergi sebuah tempat yang lebih tenang. Ini sangat penting, sehingga aku harus menyampaikannya secara langsung dan dengan penuh keseriusan." Daisuke berbisik di telinga kekasihnya.

Jantung Hanna berdetak dengan keras. Meskipun tidak mengerti, namun Hanna mengikuti langkah Daisuke.

Daisuke membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan sang Kekasih untuk masuk ke dalam mobil.

Hanna dan Daisuke sudah membina hubungan sejak masih SMA, keduanya adalah teman dari masa kecil.

Daisuke dan Hanna tumbuh dan beranjak dewasa di lingkungan yang sama, rumah mereka saling berhadapan, sehingga keduanya bisa saling menyapa setiap hari.

Hanna yang baik hati dan ceria, membuat Daisuke luluh dan menjatuhkan perasaannya kepada gadis manis itu. Awalnya Hanna menganggap Daisuke hanya sedang menggodanya. Ia tau jika Daisuke digila-gilai oleh siswi di SMA mereka, tampan, cerdas, jago olahraga, Daisuke bahkan merupakan pewaris perusahaan sang Ayah. Pemuda itu terlalu sempurna bagi Hanna, yang datang dari keluarga biasa. Keluarga Hanna adalah keluarga sederhana, sang Ayah adalah pekerja kantoran dan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa.

Ia memiliki seorang Kakak, yang tampan dan serba bisa, namanya Kotaro. Sang Kakak memiliki perusahaan rintisan, yang baru berkembang sekitar tiga tahun, kakaknya bekerja di bidang IT dan memiliki cukup banyak customer, sejak ia memulai pengembangan perusahaan rintisannya itu.

Namun demikian, Hanna sangat rajin dalam melakukan apa saja, ia bahkan memiliki toko bunga, yang ia kembangkan sejak ia masih SMA. Awalnya ia hanya iseng untuk berjualan bunga secara online dan menjadi dropshipper, namun lama kelamaan, Hanna bertekad untuk memiliki tokonya sendiri, dari hasil tabungannya, ia pun akhirnya berhasil membuka toko bunga.

Namun bagaimana pun juga, keluarga Daisuke sangat menyetujui hubungan keduanya, apalagi mereka sudah sangat mengenal Hanna, sehingga tidak ada hal yang mengganggu di dalam hubungan mereka.

"Mau ke mana kita?" Hanna bertanya kepada Daisuke, namun pemuda itu tidak menjawab dan terus mengemudikan mobilnya.

Jantung Hanna berdegup dengan kencang, ia tidak pernah melihat Daisuke bersikap seperti ini seblumnya, ketika mereka sedang berjalan berdua. Namun kali ini tatapan serius Daisuke, membuat jantungnya ingin melompat keluar, pemuda itu sama sekali tidak berbicara apapun kepadanya.

Hingga akhirnya, mobil yang mereka kendarai memasuki wilayah Roppongi Hills. Daisuke lantas segera mencari tempat parkir yang pas, untuk memarkirkan mobilnya dan kemudian turun dari dalam mobil.

Ia pun membukakan pintu untuk Hanna dan kemudian menyambut jemari Hanna, membantunya turun dari dalam mobil sport itu.

Hanna merasa heran, mengapa mereka harus ke Roppongi, untuk membicarakan sesuatu yang penting?

Mengapa tidak di rumah saja? Gadis polos itu bertanya di dalam hatinya.

Pemandangan di Roppongi Hills sangat menawan hati, meskipun hatinya dipenuhi dnegan tanda tanya, namun Hanna tetap merasa senang, karena ia bisa melihat pemandangan Kota Tokyo tiga ratus enam puluh derajat, ketika berada di lantai teratas.

Ia bisa melihat Tokyo Tower dan juga Tokyo Street tanpa halangan, benar-benar tempat yang sangat sempurna!

Daisuke lalu menggandeng tangannya dan menuju ke salah satu sudut di Roppongi Hills, namun ia tidak pernah menyangka, jika keluarga mereka telah berkumpul di sana, dengan membawa seikat balon dan juga bouquet bunga mawar yang sangat besar.

Hanna semakin dibuat penasaran, apa yang sebenarnya sedang terjadi?

"Ayah, Ibu? Kakak? Mengapa kalian berada di sini?" Hanna merasa tercengang melihat keluarganya berada di sana, kakak lelakinya bahkan datang ke sana, dengan seikat bunga mawar segar.

"Aku tidak akan berada di sini, jika Daisuke tidak meneleponku, dan memintaku untuk datang," jawab sang Kakak dengan wajah cueknya.

"Paman, Bibi, Riri...," Hanna menyapa kedua orang tua Daisuke dan adik perempuannya yang baru berusia dua belas tahun.

"Kau terlihat cantik sayangku," wanita itu memeluk Hanna dan menepuk bahunya dengan lembut.

"Kau memang gerak cepat sekali Daisuke," sang Ayah menunjuk-nunjuk Daisuke dan memberikan sesuatu pemuda itu dengan cepat.

Hanna mengerutkan keningnya dan merasa curiga, ada apa sebenarnya?

Aku tidak berulang tahun hari ini? Ini juga bukan hari perayaan kami, Valentine bahkan telah lewat, lalu mengapa mereka berkumpul di sini?

Hanna bertanya-tanya di dalam hatinya.

Namun tiba-tiba ia terkejut, ketika melihat Daisuke bersujud di depannya sembari membuka kotak kecil berwarna merah.

Di dalamnya terdapat sebuah Cincin berhiaskan berlian yang indah.

Wajah Hanna memerah melihat hal itu.

"Hanna," Daisuke memanggil namanya dan kemudian kembali menatapnya dengan sepasang matanya yang teduh dan ramah.

"Kita sudah cukup lama saling mengenal, kita sudah berbagi waktu sejak masih belia, kita sudah saling mengetahui kelebihan dan kekurangan kita.

Tetapi aku ingin lebih dari itu, aku ingin menjadi orang yang selalu berada di sisimu.

Maukah kau lebih mencintai kekuranganku lagi?

Maukah kau menikah denganku?"

Wajah Hanna memerah dan matanya terasa panas, buliran bening mengalir ke pipinya, namun senyuman nampak sangat cerah di wajahnya.

Ia mengangguk dengan kuat sembari menutup mulutnya.

Senyuman mengembang di bibir Daisuke, ia lantas menyematkan cincin itu pada jari manis tangan kanan Hanna.

Seluruh keluarga bersorak dan saling berpelukan, ketika melihat hal itu.

Daisuke memeluk Hanna dengan erat, ia menghela nafas lega karena pada akhirnya ia bisa memiliki Hanna seutuhnya.

"Jangan pernah tinggalkan aku, Hanna," bisiknya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku