Karl Dermody
1 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Karl Dermody
Setelah Perceraian, Suami Saya Sangat Menyesal
Romantis Pada ulang tahun ketujuh pernikahan kami, Alan Begum dan saya terlibat dalam pertengkaran sengit karena keputusan saya untuk memilih tidak memiliki anak, dan semuanya berakhir dengan perasaan kecewa.
Kemudian, saya melihat sebuah unggahan di media sosial dari teman masa kecilnya, Danna Ahmed. "Sejak kamu masuk ke dunia balapan hingga sekarang menjadi terkenal, aku selalu ada di sisimu, dan hanya aku yang selalu menemanimu."
Dia juga memposting foto dirinya bersama Alan dan rekan-rekan tim lainnya.
Rekan-rekan tim menunjukkan ekspresi menggoda saat memandang mereka, sementara Alan dan Danna saling bertukar senyum, tampak seperti pasangan.
Namun selama tujuh tahun ini, dia tidak pernah mengizinkan saya mengunjungi acara balapannya atau bertemu dengan rekan-rekan timnya.
Setiap kali saya bertanya, dia akan meyakinkan saya dengan lembut dan sabar. "Ada balapan yang mendebarkan di sirkuit. Itu terlalu berbahaya. Kamu adalah orang yang paling kusayangi, dan aku akan sangat sedih jika kamu terluka."
Namun ketika saya terus mendesak, sikap lembutnya sering berubah menjadi ketidaksabaran.
Kami telah menikah selama tujuh tahun, dan ternyata orang terpenting di hatinya adalah cinta monyetnya, Danna.
Tanpa keributan, saya dengan tenang melepas cincin saya, menyusun pesan, dan mengirimkannya kepadanya. "Alan, mari kita bercerai."
Kemudian saya mengenakan sarung tangan hitam yang telah disimpan dalam lemari selama bertahun-tahun.
Sejak kapan balapan yang mendebarkan menjadi berbahaya? Anda mungkin suka
Dilema Cinta Penuh Nikmat
Juliana 21+
Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi.
Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis.
Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu.
Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya.
Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini.
Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya.
Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar.
"sakit....???" Dalam Dekapan Dosen Tama
an_febizha "Jangan memberontak, Run," suara Tama terdengar berat, serak, menahan gemuruh di dadanya. Dia tidak memberi jeda. Wajahnya kembali turun, ke garis leher Runa yang berkeringat, menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam, lalu kembali mencecapnya.
"Aku suamimu," bisiknya lagi, tepat di telinga Runa, "Dan kamu istriku. Apa yang kita lakukan ini benar."
__
Oleh : anfebizha