icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Accidentally Wedding

Bab 9 Makan Malam

Jumlah Kata:1732    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

n malam. Tentu saja makanan itu hanya untuk dirinya sendiri. Dia tidak ter

but, dan s

erah saat dia ingat adegan

los Carissa yang masih suci. Yah, tidak benar-benar suci karena teman-temannya suka bercerita tentang hal itu. Ta

akanan favorit Carissa. Mamanya juga ingat betul menambahka

a makan. Tapi baru sesuap yang dia telan, suasana hatinya berubah buruk saat mende

elarikan diri dari kamar mandi, Carissa terus mengurung diri di kamar tamu. Fachmi sempat membujuknya keluar kamar dan berjanji ti

ung Fachmi tengah asyik menonton tv. Kesempatan itu Carissa gunakan untuk segera mengganti pakaian lalu bergegas ke

ee

rang meja, tempat Carissa tengah menunduk men

menyiapkan

mengembuskan napas lega karena Fachmi tidak mengungkit kejadian

ah lalu membalas tatapan Fachmi. "Masih b

beg

ga jika Fachmi memaksanya melaksanakan kewajiban sebagai

enemanimu. Aku terbiasa makan sendirian dan rasanya tidak enak. Membuat maka

h ucapan Fachmi barusan adalah sindiran atau bukan karena raut wajah lelaki itu tampak dingin seperti b

sendiri padahal kau bisa mem

dak sedang menyiksa diri sendiri, Carissa. J

tidak khawatir!"

ya mengeluarkan ponsel dari saku celana

akan memedulikan Fachmi. Terserah saja si tua mesum itu mau berbuat

Fachmi yang masih fokus ke layar ponsel. Dia makin tak enak hati. Akhirnya dengan k

nya Carissa ketus tanpa

perti yang kau makan. Tapi tambahkan potongan udang. Sepertin

udah kembali menunduk menatap layar ponsel

sa dengan senyum lembut. "Aku tidak akan

Tanpa bisa dicegah, jantungnya mulai bertalu-talu karena mendapat sen

arissa. Dan juga memaksa gadis itu memanggilnya suamiku seperti yang sudah

a belajar dari kesalahan tadi siang. Perbuatannya yang mengancam dan memaksa Cariss

rsedia menyiapkan makan malam untuknya tanpa

letakkan semangkuk capcay deng

striku," Fachmi

perlu tersenyum sepert

ng bersalah. "Ah, tapi bagaimana

kantor kau juga tid

ganmu, aku jadi ingin terus tersenyum." Fachmi berusaha un

tu dia selalu mempertahankan raut datar dan dinginnya, hingga lawan bicaranya

di gelisah jika Fachmi tersenyum terutama senyum lembut yang jarang dia tampilkan. Karena itu, Fa

ras melihat makanan di hadapannya sudah dingin. Bukannya dia penggila

yan

bal begitu!" ser

an Carissa. "Sayang, kau

id

ambil mangkuk Carissa, membuat gadis itu kebingungan. "Kau makan yang itu saja. Masih hangat

ulkan asap. Dua detik kemudian dia beralih menatap Fachmi denga

Apa sangat sulit b

gat menj

tu, panggil

lihkan per

h sejak kau mengurung diri di kamar tamu." Fachmi memilih jujur. "Mulai saat ini, aku tidak

arissa lalu mengabaikan Fachmi da

r

ukuman yang pasti ampuh membuat Carissa menurut selama beberapa sa

mati makan malam pertama yang dibuatkan istrinya. Ah, salah. Makan malam bu

*

engancam lagi, Carissa. Tapi bukan bera

ut. "Memangnya

h bersedekap saat memandang Carissa yan

rsamamu, Om. Seharusnya ka

a orang tuamu sampai tidak sanggup menghadapimu. Keputusanmu selalu ingin

E

achmi mengungkit tentang orang tua

dapur meski aku ingin. Aku juga tidak menyuruhmu mengerjakan apapun di sini.

ut. Dia takut melihat kilat

." Mendadak Fachmi berbalik menuju pintu tapi lalu berhenti begitu tangan besarnya menyentuh daun pintu. Tanpa menoleh dia berkata, "Kalau ka

mengarah pada punggung Fachmi

yer

ng karena itu berarti Fachmi akan mengabaikan dirinya. Ta

i tapi kau sama sekali tidak mau

r

telah mengikat janji suci denganmu, kembalilah k

ku akan menurutimu, gerutu Carissa

ana tidak gelap gulita. Tampak Fachmi sudah berbaring telentang di satu sisi ran

aring membelakangi Fachmi, menunggu dengan waswas apakah Fachmi akan memeluknya seperti biasa? Buk

u d

de

a d

sudah menuruti kemauannya. Ah, terserah

ba-tiba lengan Fachmi melingkari ping

sekali," ge

in aku

O

dengar nada merajuk Fachmi. Padahal tadi

a. Aku tidak aka

ngantuk. Se

at Carissa semakin ingin tertawa. Untung

pan lembut di puncak kepala Carissa. "Se

r di samping Fachmi. Sebenarnya Fachmi mengerti. Carissa masih terlalu muda tapi sudah terj

adis itu harus sedikit mengurangi sifat keras kepala dan mengerti tanggung jawabnya. Bukankah memang i

--------

ya Emi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka