icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Scarred Hearts

Bab 4 Sekretaris Baru Sang Suami

Jumlah Kata:1143    |    Dirilis Pada: 06/12/2021

a memiliki keahlian di bidang masing-masing. Mas Arya dengan perusahaannya, Alyasha dengan kariernya di bidang mo

rya, atau terkadang sambil membawakan bekal yang dibuatnya dengan m

karyawan perusahaan mengenal Alyasha. Demikian juga Alyasha, ia mengenal hampir semua orang yang bekerja di Royal Garm

hkan pandangan darinya. Bahkan, setelah mereka menikah pun, Alyasha beberapa kali memergoki wanita lain yang mencuri-curi pandang ke arah

Alyasha seorang. Senyum maupun cintanya hanya untuk Alyasha seorang. Terkadang, Alyasha merasakan kepuasan tersendiri

Mas Arya yang berpendirian dan bertanggung jawab, juga sikapnya yang santun serta teram

ki sebuah perusahaan besar yang siap diwariskan kepadanya, Mas Arya lebih memilih untuk merintis perusahaannya sendir

Mas Arya dan keluarga kecilnya, Alyasha senantiasa merasa betapa beruntungn

alipu, Dan bosnya, Lars, mencak-mencak menyuruhnya untuk tidak bekerja terlalu keras. Meski Alyasha menikmati pekerjaa

n menghampirinya ke kantor. Berbekal masakan rumah yang ia taruh dalam box makan siang,

antai atas sebagai kantornya. Ia tidak terlalu suka bekerja di keramaian di mana banyak

n dulu sewaktu ia masih baru membangun perusahaannya karena ia sering sampai harus bermalam di kantor. Begitu menikahi Alya

tor Mas Arya. Memang, ia sudah cukup lama tidak mengunjungi Mas Arya ke sini, jadi

ir mungkin Mas Arya tidak mendengarnya. Mungkin ia sedang di toilet, atau terl

ng luas memiliki kaca buram setinggi orang dewasa untuk memisahkan ruang kerja d

k memberitahu kalau hari ini Mas Arya bertemu dengan seorang tamu, jadi, Alyasha cukup yaki

ah satu sofa ruang tamu bersama seorang perempuan. Mereka duduk sangat berdekatan. Bahkan,

wajah wanita itu dihalangi sepenuhnya oleh tubuh Mas Arya. Melihat posisi ambi

rgetar. Lunch box ditangannya dic

terkejut di sana ketika ia melihat Alyasha, na

ly

di sofa dengan bibir memerah dan bekas lipstik yang sedikit pudar. Ada air yang sekilas tampak mengge

ahi kemeja dan rambutnya, l

box dari tangan Alyasha, masih sambil tersenyum, sama

angkan diri. Ia menelan ludah yang teras

n menoleh pada wanita yang berdiri di bel

gestur si wanita untuk mendekat. "Ini Jesselyn. Jessy. Sekretaris b

ahulu. Alyasha menatap tangan itu bebe

engar banyak tentang Mb

Alyasha singkat

ik ke kantormu dulu. Nanti kita bicarakan so

k, P

gangguk dan

wajahnya, dan baru menyadari warna muka Alyasha yang sedi

u agak pucat," kata Mas Ary

rtanya agak ragu, "Tadi.... Ma

rlihat curiga, ia menambahkan,

ya jatuh, nggak sengaja kena mukanya dia. Jadi, Mas periksa kalau-kalau ada leba

elasan Mas Arya. Ia juga jadi merasa bersalah k

a seperti sedang membandingkan dirinya dengan Al

atif yang muncul di benaknya. Ia segera meraih lunch box yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tuan Putri Kecil2 Bab 2 Teman dari Masa Lalu3 Bab 3 Kecurigaan4 Bab 4 Sekretaris Baru Sang Suami5 Bab 5 Kebohongan6 Bab 6 Kekecewaan Hati7 Bab 7 Keyakinan Kembali8 Bab 8 Hati yang Patah9 Bab 9 Pada Kehangatan Tubuh yang Lain10 Bab 10 Pengkhianatan11 Bab 11 Dua Orang yang Saling Mengkhianati12 Bab 12 Perselingkuhan Ibu13 Bab 13 Kekhawatiran Annanda14 Bab 14 Perselingkuhan Ayah15 Bab 15 Kehangatan yang Perlahan Menghilang16 Bab 16 Mabuk17 Bab 17 Pertengkaran Besar18 Bab 18 Hancur Perlahan19 Bab 19 Ikatan yang Perlahan Terurai20 Bab 20 Kebencian21 Bab 21 Anak Haram22 Bab 22 Ke Sisi Gelap23 Bab 23 Selamat Ulang Tahun24 Bab 24 Dan Kehidupan Tetap Berputar25 Bab 25 Arion Memberi Mereka Pelajaran26 Bab 26 Cinta27 Bab 27 Kesalahan Besar28 Bab 28 Pembalasan29 Bab 29 Hamil di Luar Nikah30 Bab 30 Pelecehan Annanda31 Bab 31 Di Pangkuan Bi Titin32 Bab 32 Awal Petaka33 Bab 33 Keputusasaan34 Bab 34 Tuduhan yang Salah35 Bab 35 Niko36 Bab 36 Hati yang Koyak dan Berdarah37 Bab 37 Gugatan Cerai Mas Arya38 Bab 38 Awal Perpisahan39 Bab 39 Kecelakaan40 Bab 40 Kekalutan Aryadi41 Bab 41 Kehilangan42 Bab 42 Hadiah untuk Annanda43 Bab 43 Tangan yang Berlumur Darah44 Bab 44 Cinta yang Seperti Hujan45 Bab 45 Rasa Takut46 Bab 46 Rumah Senja47 Bab 47 Pertemuan48 Bab 48 Tidak Kenyang Memakan Gosip49 Bab 49 Bersembunyi di Balik Kepalsuan50 Bab 50 Tertimpa Pot Bunga. Dengan Tanah dan Bunga-unganya Sekalian51 Bab 51 Hidup Bersama52 Bab 52 Sang Pelaku53 Bab 53 Lembar Baru54 Bab 54 Menemukanmu55 Bab 55 Mengutarakan Perasaan56 Bab 56 Benih-Benih Cinta57 Bab 57 Alasan Untuk Membela Diri58 Bab 58 Teman-Teman Arga59 Bab 59 Niko Menciumnya. Tunggu, Apa 60 Bab 60 Annanda Menggalau61 Bab 61 Arga Mengkesal62 Bab 62 Friends with Benefit63 Bab 63 Susah Dijelaskan, Mending Ciuman64 Bab 64 Perasaan yang Tidak Menentu65 Bab 65 Breakdown