icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Turn Back Time

Bab 8 Permen Yupi

Jumlah Kata:1146    |    Dirilis Pada: 22/12/2021

r. Dia tidak bisa tidur sedangkan si bungsu baru bangun tidur dan butuh hiburan. Jadilah dia dengan senang menghibur si bayi. Sesekali senyum le

lang ke troli bayi dan membaringkannya di sana. Mendorong perlahan pergi ke dapur. Dia b

tidak pernah makan di meja yang sama dengan sang istri. Entah istrinya yang makan s

k memanggil bapaknya. Bahkan sekarang sudah mengusak di sebelah kakaknya. Merasakan pergerakan, Tama

Tama dan segera terkejut kar

membuat Tama mengernyit cukup heran karena yang ngotot ingin di

ama menyuarakan r

an bibir mengerucut lucu. Tama tersenyum dan menarik adiknya kembali untuk

umam menjawab. Mereka sudah dilarang makan banyak permen, ibu bilang gigi mereka akan te

n permen yang ia inginkan. Tama mengendus perut bunc

r mengerucutkan bibirnya karena artinya kakaknya tidak mau membeli permen. Dia harus membuju

, masih tersisa banyak tempat buat makan sayur," ujar Fajar beralasan. Pada akhirnya

akan sayur?

yang rasanya begitu aneh di mulutnya. Lantas kakaknya mengatakan sayur itu pahit, jadi di

dimarahin," ucap Tama menakut-nakuti adiknya. Fajar merengek

menangis. Dia mengusap pipi adiknya, "dia makan semua permen adek. Tadi waktu adek tidur dia tiba-tiba r

n cerita adiknya. Lantas dia bertekat untuk membantu adiknya agar mendapat permen yupi t

sudah

rjapkan mata kecilnya melihat suasana asing. Memang bayi satu bulan

elumnya. Sungguh saudara kembar yang tampak harmonis dan saling melengkapi. Lihat saja bagaimana sang

at kode dari adiknya. Dia meminta dengan wajah yang dibuat semem

endengar permintaan itu. Dia sebenarnya biasa saja kalau putranya makan permen, tapi is

Gio. Gio kelepasan tadi saking kagetnya. Dia meringis melihat Faj

bilang ibu," jawab Gio setelah be

seru Fajar membuat si kecil terlonjak kaget. Gio mendelik

Gio tanpa melihat wajah Fajar yan

kali ini lebih keras dan membuat Gio menatap

apa s

malah disuguhi suara tangis Elang. Dia mengambil alih Elang dari suaminya yang tampak ke

Dia membawa Elang keluar membiarkan kedua putranya berurusan dengan bapak mereka. Sudah pasti Fajar ber

El jangan keras-keras! Kamu mau dia sakit? Satu la

knya. Tama menatap galak ada bapaknya yang berani membentak kembarannya. Meskipun Fajar membuat Elang menan

menutupi wajahnya. Dia menangis keras-keras di punggung kaka

an bentak adek!" seru Tama ikutan menangis karena kasihan dengan adik kembarnya. Dad

juga tahu putranya masih kecil dan suka seenaknya sendiri. Dia harusnya memberitahu secara baik-baik dan terus

i Tama mengambil kesempatan. Fajar yang mendengar

k punggung Tama. Tapi, mau bagaimana lagi, rasa bersalah teranjur membuatnya mengangguk. Kerj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka