icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Turn Back Time

Bab 4 Adik Baru

Jumlah Kata:1174    |    Dirilis Pada: 13/12/2021

arin. Itu karena air ketubannya pecah semalam. Beruntung suaminya sigap membawanya ke rumah sakit

era berlarian saat melihat ibu mereka yang terbaring di ranjang rumah

rumah sakit terlalu tinggi untuk keduanya. Jadi, mereka teru

ongannya. Sementara Tama berjingjit dan tersenyum melihat adiknya akhirnya

ang dagunya di sisi ranjang rumah sakit. Me

nya. Gio yang masih menggendong Fajar di ambang pintu segera bergerak masuk. Fajar mengalungkan tangannya di leher bapaknya dan kakinya

tan. Nenek Sarah yang baru saja keluar membeli makan siang menghampiri putri

miringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Terlihat mencoba men

sup. Lauknya ayam dan kerupuk. Tapi, Tama terlihat menikmati makanannya. Bocah yang mudah makan apapun dan dengan siapapun.

a Sarah melihat Fajar mulai rewel d

ng ditatap tajam oleh Gio. Fajar menangi

. Bocah itu berbalik dan mulai turun dari kursinya. Kakinya menggapai-gapai bawah mencari pijakan. Lantas sete

jar di sofa. Dengan dibantu Sarah akhirnya Tama bisa mulai menyuapi adiknya. Sangat

tan menyuapi sayur sup. Dia membiarkan adikny

n tingkah keduanya. Tama yang mencoba menyuapi adiknya dan Fajar yang se

melihat ayam goreng yang masi

suapi ke adiknya. Fajar tersenyum senang menerima suapan ayam bagian paha dari sang kaka

jut melihat semangkuk sup yang berpindah tempat ke paha sang adik. Tama berlari

apa yang tengah mereka alami. Fajar merengek merasa pahanya basah dan

ti keduanya dan akhirnya tahu penyebab putranya merengek, "tidak

ari menunjuk celana kakaknya yang berwarna biru. Sam

ngobrak-abrik tas kecil berisi pakaian ganti keduanya. Ada bedak dan

tegasnya mu

leng membuat kepalanya terasa pening menghadapi keduanya. Biasan

rah," jawabnya sembari mak

akak tanpa permisi. Tama terkejut mendengar seruan itu. Di

jar Tama cemberut. Fajar yang melihat kakaknya cemberut mengemb

besar. Dia makin menangis melihat ayamnya tinggal separuh dan separuhnya berp

jar kesal dan melempar

k boleh gi

ala Tama. Tangannya mengelus kepala Tama bekas lemparan ayam. Bagusnya

usaha. Akhirnya setelah penjelasan yang super panjang Tama mau mengganti celananya dengan wa

nek di sekitaran ruang inap Dinda. Sarah tidak mau dua cucunya itu melihat ibu mereka

sias menunjuk ayunan di taman rumah sakit.

a mengawasi keduanya kalau mereka bersamaan naik ayunan. L

ri senang menuju ayunan dan pada akhirnya menunggu sang nenek karena

endorong ringan ayunan membuat bocah itu tertawa ke

ek. Tama juga harus ingetin Fajar biar nggak rewel lagi, ya ..." pesan Sarah pada keduanya yang mengangg

l adek lagi. Mau dipanggil kakak," ujar Fajar mendonga

ak Tama membuat Fajar yang tadinya tersenyum manis

ai Sarah melihat percikan pertengkaran dari kedua bocah kemba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka