icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Turn Back Time

Bab 3 Gigit

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 13/12/2021

saling mengejar. Wajah keduanya yang mirip seringkali disalah pahami. Tapi, baginya kedua putranya berbeda. Tama tampak cukup tampan

ng memeluk dengan gemas satu sama lain. Fajar tampak lebih suka memeluk punggung kakaknya, sedangkan Tama juga tampak ingin

Adiknya yang menjadi pelaku menatap kakaknya nanar lantas ikut menangis merasa bersalah. Dia mencoba m

us rambut putranya yang memeluknya di samping tubuhnya.

k sengaja,

it. Dia mengisyaratkan pada bocah itu untuk mendekatinya dan memeluknya ju

erbiasa mendisiplinkan kedua anaknya agar setelah marahan saling meminta maaf. Tan

h. Si sulung segera berlari memeluk bapaknya yang baru ke

nya digendong sang bapak. Dia berlari menerj

nggendong Fajar juga. Dia tidak mau bersama adiknya sek

tanya sang kepala keluarga menatap si

nya pada bahu bapaknya. Rasa sakit akibat gigitan adiknya masih membeka

Tama," jelas Dinda membuat

ngati berkali-kali untuk tidak menggigit siapapun saat merasa gemas. Tapi, sepertinya itu sudah

na

gap sikap Fajar menggemaskan dan malah memujinya. Namun, seiring waktu gigi Fajar tumbuh menjadi

main sama kakak ya ..." ujar Gio membuat bocah itu mendelik lucu dan kembali menangis. Di

unya di belakang rumah. Dia pikir mendisiplinkan Fajar kemarin membuat bocah itu bertaubat

ap pipi putranya. Tama mengangg

bunyikan wajahnya di dada sang bapak. Gio mengelus kepala p

ni, D

bapaknya yang ada di sofa. Matanya melirik kakaknya yang enggan men

dengan kepala tertunduk dan sesenggukan. Perlahan Fajar mengangkat tangannya

ngeknya menah

epala Fajar dengan lembut. Fajar mengangguk mengerti dan merengut kembal

. Gio tersenyum. Tangannya menangkup wajah Tama yang ada di dad

diangguki Tama. Gio tersenyum. Dinda yan

mengangguk dan tersenyum lebar. Dia memeluk adiknya dengan gemas membuat si adik tertawa s

a bocah neda 13 menit itu menoleh. Menatap ibu mereka dan segera bereb

menangkup pipinya mendongak menatap ib

an berantem lagi ya. Nanti kalau berantem dedek bayinya se

eduanya agar tidak saling menindih karena pasti tubuh mereka akan sakit. Tam

melihat Fajar dengan ribut menceritakan banyak hal yang ia pikirkan kepadasang kakak, sementara Tama menangguk

asalah kebiasaan Fajar kembali terjadi. Pasti dia juga aka

u tentang kehamilannya, sekarang sudah akan melahirkan saja. Ah, dia memang tidak tahu di

un. Cukup istirahat dan jalan-jalan ringan aja. Semuanya biar aku yang kerjain, aku nggak mau kamu nantinya

ustru terasa semakin jatuh akan pesona CEO muda yang kini memiliki beberapa anak perusahaan. Selain harta yang cukup, dia juga mendapat kehar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka