icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Si Mungil

Bab 2 Pertemuan Hiram dengan Rachel

Jumlah Kata:1683    |    Dirilis Pada: 17/12/2021

ipukuli oleh para wanita penjaga kuil itu. Aroma dupa yang menyengat tercium di seluruh

maupun biarawati yang menetap di sana. Sebagian besar orang yang menetap da

an setiap patung Buddha yang berada di sana. Karena sejak ke

altar, kemudian dia berlutut secara perlahan di atas banta

yang dia lakukan terlihat sepe

nya di atas meja altar. Namun, pakaian yang dia kenakan saat itu te

sendiri, tapi untuk bersujud dan menyembah patung-patung yang h

ktunya untuk pergi. Untuk menghilangkan rasa bosannya, Hiram mengeluarkan

dengan data-data yang

uangan tempat dia melakukan sembahyang itu, dia sudah mulai

tkan alis hitamnya, tatapan matanya yang semula tenang dan terlihat cerah perlahan beru

usnya menjadi tempat

ya suara yang beri

h mendekat dengan penjaga kuil. Dia sangat cerewet sehingga dia t

a, wanita itu menolak untuk mengobrol dengan Rachel, karena dia takut akan mengganggu ketenangan

Rachel sambil mengangkat tangannya untuk membuat gerakan isyarat, "aku heran, jika dia begitu kaya, kenapa dia tidak melaku

ahan dari umat pun berjalan dengan lancar. Jadi dia merasa orang-orang yang menyumbangkan uan

yang dikatakan Rachel. Dia tahu kalau di dalam hati orang-orang itu, umumnya mereka merasa bersalah dan berdosa. Mereka ingin mendapatkan ketenangan batin

ku juga melihat ..

lebih lama lagi. Hal yang ingin dia lakukan adalah mengamb

dan dua potong tirai berwarna kuning. Oleh karena itu, suara

bibi. Dia sama sekali tidak menyadari

dingin yang meniup wajahnya. Selain itu, ter

hel merasa nyaman dengan w

ba-tiba dia mendengar suara rendah

ertegun melihat wajah penuh amarah, pria itu juga tampak sangat

bergosip. Namun sebaliknya, wajah Rachel terlihat sangat imut dan cantik dengan mata hitamnya yang cerah. R

eluar. Akhirnya dia menyadari dan bertanya, "Apakah kamu dari Keluarga Seti

Suka Maju tahu statu

disumbang mereka. Jadi, wajar saja kalau me

saat Rachel meminta maaf. Nam

tadi aku mungkin terlalu berisik, tapi kamu juga tidak perlu sampai mengancam

a Hiram meminta

a sekali bukan hal ya

esepakatan" antara Keluarga Rustadi dan Keluarga Setiawan sejak diri

dia benar-benar tidak mempunyai kesan

Mengancam?" dia mengatakannya dengan nada yang sangat dingin. Seluruh ruangan pun terasa dingin membeku seperti tertutup lapisan es, "M

eletakkannya di pinggang Rachel. "Aku benci wanita yang suka bergosip. Karena kamu suka bergosip, bagaimana ka

ingga Rachel tidak sempat bertindak s

ngkar dengannya?" pinta sang wanita penjaga kuil. Tampaknya mereka berdua siap bertengkar kapan saja. Wanita p

ma sekali tidak mengerti apa yang baru saja wanita itu katakan karena dia tidak dibesarkan

a Rustadi?' Hiram

an. Keluarga Rustadi juga

memiliki kesan yang baik, sama seperti

... Keluarga Rus

nganmu dengan Simon Rusta

ku telah menemukan calon istri yang sangat cantik untukmu. Gadis ini sangat lembut, dia juga berbudi luhur.

ih baik padanya. Omong-omong, nama gadis itu

el. Rachel menatap pria di depannya itu dengan penuh penasaran. Kedua orang tua meraka berasal da

gal. tapi kenapa dia bisa

gin di wajahnya lagi. Sungguh tidak masuk akal, kakeknya bisa me

akek sudah kabur sejak

ggangnya. Kekesalan terlihat di wajahnya. Pasalnya pria itu mencengkeram

tu bukan jawaban atas pertanyaannya. Dari matanya yang terlihat lebih gelap, t

idaklah mengherankan, kalau orang-orang dari tempat itu sangat kasar," ucapnya, rasa tidak suka bisa terdengar dari nada bicaranya. Rachel sendiri bekerja

ipun mereka tidak pernah muncul secara pribadi. Itu sangat jelas kalau mereka memandang rendah Keluar

g dangkal itu yang menempel pada dirinya. Lalu dia berkata, "Wanita murahan. Karena kamu sudah memandang rendah keluargaku, K

luargamu? Apa kamu sedang bercanda? Bahkan jika kamu yang memohon sendiri padaku, aku tetap tidak akan sudi melakukannya!" tambahnya. Ia tidak dapat menahan diri untuk tidak tertaw

k pernah lupa dengan apa yang baru

idak terintimidasi olehnya. Dia kemudian menatap wajah Rachel, kemudian dengan perlahan dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan Tak Terduga di Kampung Halaman2 Bab 2 Pertemuan Hiram dengan Rachel3 Bab 3 Keinginan Para Leluhur4 Bab 4 Rumah Keluarga Setiawan5 Bab 5 Dia Tidak Pantas Menikahinya6 Bab 6 Pulang Dengan Mobil Yang Sama Dengannya7 Bab 7 Kecelakaan Yang Tak Terduga8 Bab 8 Sebuah Berkah Terselubung9 Bab 9 Merobek Surat Nikah10 Bab 10 Menikah Sekarang, Bercerai Kemudian.11 Bab 11 Memenuhi Tugas Sebagai Seorang Istri12 Bab 12 : Melihatnya Berkencan13 Bab 13 Mabuk dan Menggila14 Bab 14 Malam Tanpa Tidur15 Bab 15 Berlari Telanjang di Dalam Mal16 Bab 16 Bahaya dari Kolam Renang17 Bab 17 Seorang Pria Tampan18 Bab 18 Istri Palsu19 Bab 19 Bertemu Mertuanya20 Bab 20 Mama Mertua yang Luar Biasa21 Bab 21 Keluarga Yang Berbahaya22 Bab 22 Kesalahan Mandy23 Bab 23 Penculikan Di Tengah Malam24 Bab 24 Kamulah Yang Ingin Kami Culik25 Bab 25 Penyelamatan yang Berhasil26 Bab 26 : Melempar Sepatu Padanya27 Bab 27 Mengapa Kamu Menciumku28 Bab 28 Kemampuan Rachel29 Bab 29 Menyukai Pemuda Tampan30 Bab 30 Sudah Berapa Banyak Istri Yang Dicarikan Ibumu 31 Bab 31 Aku Akan Menandatanganinya32 Bab 32 Putri Adopsi33 Bab 33 Reaksi Naluriah34 Bab 34 Merobek Pakaian35 Bab 35 Membuat Bayi Denganku.36 Bab 36 Menghormati dan Menghargainya37 Bab 37 Ingatlah Untuk Mengunci Pintu Kamarmu Saat Tidur38 Bab 38 Penyakit Menular39 Bab 39 Rumor Jahat40 Bab 40 Penjelasan yang Meyakinkan41 Bab 41 Nama Keluarga Sepupuku Adalah Setiawan42 Bab 42 Kedatangan Hiram Yang Tak Terduga43 Bab 43 Saatnya Mengungkap Kebenaran44 Bab 44 Masih Belum Berakhir45 Bab 45 Pertunjukan Itu Belum Cukup Baginya46 Bab 46 Aku Tidak Suka Ucapan Terima Kasih47 Bab 47 Ia Tidak Mencintaimu Sama Sekali48 Bab 48 Makan Malam untuk Berempat49 Bab 49 Sebuah Pencerahan Yang Menyadarkan Rachel50 Bab 50 Apakah Dia Manajer Umum51 Bab 51 Maafkan Aku Tuan52 Bab 52 Aku Mengenai Sasaran53 Bab 53 Rahasia Hiram54 Bab 54 Kesepakatan Dengan Harga Satu Truliun Rupiah55 Bab 55 Dia Bernilai Satu Triliun Rupiah56 Bab 56 Keunggullan Menjadi Seorang Wanita Kaya57 Bab 57 Menunggangi Kuda Berdua58 Bab 58 Penghujung Liburan59 Bab 59 Masalah Yang Disebabkan Oleh Lydia60 Bab 60 Seorang Wanita Mungil Belidah Perak61 Bab 61 Apa yang Akan Terjadi Jika Hiram Kesal62 Bab 62 Kunjungan ke Ibu Mertua63 Bab 63 Ini Sangat Tidak Adil Untukku64 Bab 64 Memperebutkan Menantu65 Bab 65 Makan Malam Perpisahan66 Bab 66 Makan Malam Romantis67 Bab 67 Ini Pertama Kalinya Kamu Menciumku68 Bab 68 Babak 68 Rachel Mengundurkan Diri dari Pekerjaannya69 Bab 69 Memperebutkan Suami Di Rumah Setiawan70 Bab 70 Kamu Adalah Hidanganku71 Bab 71 Dia Yang Akan Memberikannya Kesempatan72 Bab 72 Tipuan Rachel73 Bab 73 Kalian Bertiga, Keluarlah!74 Bab 74 Aku Ingin Santapanku75 Bab 75 Cuti Tiga Hari Demi Rachel76 Bab 76 Ibu di Rumah Sakit77 Bab 77 Harusnya Dia Meminta Uang Mahar Lebih Banyak78 Bab 78 Ruang VIP Hiram79 Bab 79 Menonton MV Hiram80 Bab 80 Kunjungan Ke Rumah Sakit81 Bab 81 Surat Perjanjian Cerai Menghilang82 Bab 82 Ide Luke83 Bab 83 : Masa Lalu yang Dibangkitkan Sekali Lagi84 Bab 84 Popularitas Hiram Dengan Wanita85 Bab 85 Prabu Yanto86 Bab 86 Momen Mengerikan87 Bab 87 Dia Diceraikan88 Bab 88 : Bercerai atau Tidak, Kamu Tetap Milikku89 Bab 89 Benci Saja Aku, Aku Tidak Peduli90 Bab 90 Wanita Memang Tidak Tahu Bersyukur91 Bab 91 Panggilan Telepon yang Canggung92 Bab 92 . Bertemu di Bar93 Bab 93 Rachel, Hiram Merindukanmu94 Bab 94 Hiram Dibius95 Bab 95 Hiram Sudah Tidak Waras.96 Bab 96 , Maafkan Aku Karena Sudah Menghancurkan Maybachmu.97 Bab 97 Sayangku, Ayo Kita Bicara98 Bab 98 Bagaimana Bisa Ia Melawan Kehendak Tuhan 99 Bab 99 Minta Maaf Kepada Istriku100 Bab 100 Kata-Kata Manisnya