Dangerous Touch (Sentuhan Berbahaya)
use milik seorang pria yang menolongnya. Entah, siapa nama pria it
ang menolongnya sangatlah mewah dan besar. Segala perabotan terta
angkah menghampiri Isabel y
an lamunannya, ketika menya
an. "Nona, Tuan Joseph men
sambil mengerutkan keningnya,
, Nona," balas sa
m itu namanya Joseph,' g
an yang ada di sebelah kiri
Pagi itu, Isabel mengenakan mini dress berwarna kuning. Sangat cantik di tubuhnya. Dia mendapatkan dres
rbalut oleh dress cantik berwarna kuning. Pria itu tersenyum samar m
" titah Jo
ping Joseph. "T-terima kasih sudah
oseph dingin. Pria itu kurang menyukai ji
"T-tapi itu tidak sopan. Sepert
t tua. "Kau pikir aku sudah 40 tahun
eph. "Tahun ini usiaku 2
ab Joseph
ya dengan jemarinya.
ka disebut tua. "Aku ini
ku hanya bercanda. Kau sangat tampa
nggubris ucapan perempuan yang memuji dirinya. Akan tetapi entah kenapa
kurus," tukas Josep
tnya, dia mulai menikmati makanan yang terhidang di had
kan mengantarmu ke ruma
abel berubah.
ngerut dalam. "J
panikan dan rasa takutnya. "M-maksudku, aku anak
yang Isabel katakan. "Sebel
seorang gelandangan yang tidak memiliki apa
ndangan. Gelandangan dari mana yang memiliki kulit semulus itu? Kulit, kuku
Kita bahas ini lagi nant
Tampak sejak tadi Joseph tak henti menatap Isabel. Pria itu sedikit mencur
*
tkan mimpi buruk. Keringat membanjiri keningnya. Dia menyeka keringatnya, mengambil
a masih berada di penthouse milik Joseph. Setidaknya sekaran
intang yang biasanya sebagai penghias langit yang megah. Akan tetapi, sed
pelan ingin berjalan-jalan sebentar. Mimpi buruk membuat perasaannya gelis
daan mati. Isabel merasa beruntung karena tidak semua lampu dimatikan. Se
dikit terbuka. Awalnya, Isabel tidak ingin memedulikan kamar itu, namun terde
t. Namun, seketika mata Isabel melebar terkejut melihat a
ster, H
..
berdiri di ambang pintu dalam keadaan bibir yang menganga. Decaka
embali pakaiannya dan melempar cek tunai ke wajah
a Joseph menghentikan permaina
bilang pergi!" seru
angkah pergi meninggalkan tempat itu. Namun, di ambang pintu saat wanita itu melih
erani membuka mata. Rasa takut menyelimutinya, ditambah bahunya ditabrakJoseph mengha
A-aku akan menutup mataku dan kemba
i mata tertutup-dia pun terbentur pintu dan nyaris terjatuh. Re
h. Akan tetapi, dia merasakan ada tangan kokoh
tah Joseph yang t
dan Joseph saling melemparkan tatapan penuh makna dalam. Tatapan mereka seakan memiliki magnet
, tidak mampu untuk mengukir kata. Posisinya
ih saling mengunci. "Biasakan untuk mengetuk sebelum kau masuk ke dalam ruangan. Kegiatanku tadi
engan wajah memucat ketakut