Love in the Pain
hmu," desah Tobias sera
ya kian beradu berubah menjadi kabut yang membutakan pikiran
. Deru napas menyapu hanya daun t
entuhan dan membuat napasnya berhen
eve pasti
lebih fokus pada bibir merah wanita itu ya
ta
obias melahap rakus bibir manis Brianna, dan hal itu kian membuat gairahnya terbakar. E
rannya. Tanpa takut Brianna membalas ciuman dari Tobias dengan penuh nafsu
pi mau bagaimana lagi. Dia tidak bisa menolak pesona Tobias S
encium lelaki be
dengan asal. Tanpa melepas tautan bibir mereka, Tobias den
tubuh Brianna dan kembali menci
ianna begitu indah, putih mulus dan bercahaya. Tanpa malu Tobias melepaskan celana mili
mi paha dalam dengan bibir basah yang membuat sekujur tubu
hh
urgawinya, bermain dan berputar di sana membuat Brianna hil
m perutnya kia
ohh.
erada di sekitarnya. Rasa frustrasi dia rasakan ketika surgawi miliknya semakin berkedut
alam hal seperti ini. Memberikan dia sensasi baru dan frustra
capai k
a ketika milik Tobias berusa
s karena begitu sus
g luar biasa hebat untuknya. Tak dapat dikatakan dengan kata-k
tikan kuku wanita itu menancap di pun
tak tinggal diam ketika miliknya t
Brianna dengan kasar, tanpa mempedulika
berapa kali menggagahi tubuh Brianna dia tak peduli. Brianna sendiri awalnya memang
bergerak di bawah sana. Brianna mencengkeram dan mencakar pu
rsamaan deng
saja, mengikuti permainan panas Tobias malam ini. Dan bisa di
mn
Brianna kembali setelah mencapai pelepasan, baru beberapa
guh luar biasa surgawi Brianna yang
aku samp
*
ka p
a teramat berat. Lelaki itu masih
m menyadari kalau ada
am, sudah lama dia tidak pernah melakuka
miliknya pada wanita bayar
kali," keluh Tobias yang m
h yang ada dalam pikiran Tobias. Punggung terbuka Brianna s
ran kotor ya
angunkan Brianna, dia ingin member
terbesit dalam pikirannya kalau rambut itu sama persis denga
nya tidur bersama Bria
k karena baru saja tidur beberapa jam yang lalu. Brianna merintih sakit ketik
gan percaya diri duduk, mengucek mata tanp
pannya dan tanpa memakai pakaian apa pun, bahkan lelaki itu me
nj
segala," keluh Brianna tanpa malu mena
a alami, bukankah dirinya semalam bercinta dengan jalang yan
i
atu kata u
a Tobias yang masih menolak percaya,
rinya, "aku mencarimu dan kam
ianna berapi-api, "harusnya kamu m
ku tidak masalah melakukan hal ini denganmu, lihatlah aku masi
a melihat Brianna tersenyum, bagaima
buat Tobias tidak habis pikir denga
maki Tobias ge
ukan hal itu semalam. Jadi, kamu tidak perlu marah seperti i
Brianna yang tampak santai setelah melakukan m
ja. Biar bisa menikmati," kata Brianna seolah hanya menjadi
akhir satu ranjang dengan Brianna. Hal yang sangat Tob
Tobias murka, "kamu kehilangan perawan da
duduk tidak jauh darinya. "Bukankah aku sudah mengatakan
Tobi," lanjut Bria
Tobias semakin heran denga
upa, ya," goda Brianna di saat sep
ngs
rti apa, wanita itu sungguh di luar dugaannya.
rianna menyentuh
nganmu," tepis
eh, sekarang kembali jadi beru
a terhenti ketika wanita itu memeluk tubuh telanjangnya, si
k Brianna dengan riang, mengabaika
engan kasar Tobias menyambar lengan Brianna, menarik mendekat padanya. "Aku tidak terta
peranjat kaget dan mengusap dadanya. "Dasar berandal, se
n
eberapa kali, mengabaikan sakit dita
anita. Kenapa
lanya yang terasa panas dan menguap. Lelaki itu hanya takut kejadian masa