I love u more, Mas Zaky!
Menatap adiknya dengan pandangan penuh rasa haru. Gadis yang sering ia
ma nini." Mirna berkata lemb
ala kakap kesukaan umi di d
umi akan ke sana." Mirna
depan, Izza langsung maju kearah Zaky, dan tanpa aba-aba mentoel t
nya minta abang untuk memfotokan piramida dan spi
nona muda iri." Zaky me
foto langsung di sana dan aku tida
sambil berjalan menaru
g Izza tak pernah punya sikap iri pada
cantiknya itu hanya merespon a
t mengangg
Mas Maher Zein melihat piramida......" Zaky menatap usil adiknya, "Itu sekitar dua
lelaki tampan itu terjungkal ke sofa dan berkata sambil merengut, "Awas ya.... Abang berani-beraninya me
diknya, ia hanya menggeleng pelan s
y mengamati sekitar. Tidak ada yang berubah dengan rumah itu. Sama sekali tidak
nya ingin bertanya apa alasan dibalik ini semua. Tapi ia masih terlalu takut untuk buat uminya sedih karena ia tak jadi anak yang sabar
Dan Izza, tanpa henti membanggakan kole
karta. Setelah ketempat itu, rencananya mereka akan menemui kepala pesantren yang ada di daera
ng sangat tampan dan menawan, sang bunda percaya bahwa anak gadis Dinar yang
i tentukan. Namun, sebelum benar-benar sampai ke tempat tujuan, Mirna meminta anak sulung
bertanya, ia hanya memilih sembarang toko bunga yang ada
masih gerimis. Awalnya pria tampan itu agak malu dengan payung yang ia pakai. Tapi bagaim
bil memegang payung warna-warni, Zaky me
yang menyambutnya di toko itu, tiba-tiba Zaky merasakan lututny
.. tanpa disengaja..... entah perasaannya saja atau tidak..... be
n memalingkan wajahnya. Meyakinkan dirinya bahwa itu hanya
Zaky masih sedikit kacau. Sampai-sampai ia lupa kal
l tentang toko bunga yang dia lihat bersama ibunya, tapi ia ta
imana sang bunda akhirnya berkata jujur dan itu me
damu beberapa waktu lalu?" Mirna bertanya sambil
menga