Skandal Ivana
ng aku punya pac
ang kalau kamu menye
akkan piring di atas lututku. "Dia tinggal di luar
n dia mengenai kam
gan yang kuat tentang apa pun. Aku tahu dia peduli padaku, tapi dia bukan tipe orang yang ak
ertanya dengan na
mengangkat
inya kamu adalah cadangan?" Dia bertanya, membuat pipiku mem
il, aku telah memperhatikan orang tua ku, teman-teman mereka, dan saudara perempuan yang tidur seenaknya bermain seks yang tidak ada artinya bagi mereka. Sial, ketika aku berumur enam belas tahun, ibu dan ayah memberi tahu ku bahwa aku bebas berhubungan sek
ndah, seperti itu seharusnya membuatku merasa lebih baik b
wanita yang kamu temui di klub in
sofa dan membawa piring ku ke tempat sampah, mendoron
uduk,
id
agi." Katanya, melontarkan nama
nm." Kataku dengan tegas, meny
k sek
ku menangis, mengang
akhirnya, Sesil. Kamu sedan
g menghabiskan waktu bersama Kamu di luar waktu kita bekerja bersama?" T
mat yang sama yang aku tunjukkan kepada kam
akan pergi?" Dia bertanya, m
di dekat pintu dan mengayunkannya ke bahuku. Aku memberinya pandangan terakhir, dan meninggalkan kantor sebelum dia bisa menghen
an meng
epaskan tangannya dan bergegas melew
saja?"Zio bertanya
Aku tahu sepertinya aku sedang berlari, tapi aku tidak suka perasaan yang ditimbulkan Rey dalam dirikIvana, Bu
Aku menyeimbangkannya dengan hati-hati saat berbalik dan menggunakan kaki untuk menutup pintu. Sudah tiga hari sejak pertengkaran kami, dan dalam tiga hari itu kami belum berbicara atau aku harus mengat
letakkan tumpukan folder di mejanya lalu menggunakan kopi
munikasi hal lainnya." Katanya, terdengar frustrasi, dan ketika mataku bertemu dengannya,
a memecat ku." Aku mengangkat bahu, memperhatikan matanya m
yang terdengar seperti ancaman, tapi hal itu mem
kan hari ini?" Aku bertanya seraya
ntuk membahas bisnis dan aku ingin Kamu i
ahan, mencoba memikirkan cara untuk keluar, lalu menatap matanya. "Apakah aku harus
aik yang bisa dibeli dengan uang?" Di
k lagi saat aku melihatnya ter
menit dan aku akan
belakang langsung menuju ke lantai di bawah. Berjalan melalui klub kosong. Aku berj
ia menyapa saa
l memanjat salah satu kursi bar, m
rsenyum, meletakkan satu gela
besi di kota ini, dia begitu cantik. Melihatnya, aku bisa melihat warisan Pribumi Indonesia dan bisa membayangkan dia mengenakan pakaian
nya beberapa bulan lagi." Se
engacara?" Tanyaku, karena tahu d
Y
terlalu senang kuliah j
a lulus ujian pengacara, aku akan bekerja untuk ayah dan suku kami. Lalu aku akan menikah dengan seseorang yang mungkin ku ke
hidupmu sendiri" Kataku pelan sa
n, berkeliaran melintasi lantai klub yang kosong. Dia terlihat lebih tampan dari yang pernah aku lihat, dengan jeans dan kemeja polos serta sepatu Co
sayang." Aku balas berbisik sambil te
gguk pada Hanna di belakang
" Apakah aku berpenampilan yang ber
membelikanmu sepatu kets." Katanya ta
n ponsel atau melihat komputernya, meskipun aku benci mengakuinya. Aku suka ketika perhatiannya tertuju pada ku. Aku berjalan menjauh darinya, menuju mobil d
it
agian bawah jeansku agar penampilanku leb
inggalkan
nya seraya berba
pindah dari dada ke wajahku. "Pria ini buaya darat,
liki belahan dada, tetapi itu tidak terlalu ekstrim, dan itu pasti kurang d
, tapi tolong untuk kewar
lemparkan jas tersebut bers
enar menyebal
eren nya, sebelum berhenti ketika dia meraih tanganku dan membawaku ke jalan. "Apakah
ir yang men
punya
angannya. Meraih benda bodoh itu, aku memasukkan tangank