Menikahlah Denganku
, saat pria itu hend
Y
bah lagi, terusan satin yang membentuk lekuk tubuh Mer dengan sempurna, semakin membuat darah Rave
a melupakan Sherly yang sejak tadi su
soal ini padamu, tapi ... kupiki
t bibirnya melengkun
tus kita
sti sudah memerah karna sejak ta
uru-buru. Tapi, entah kenapa, a
all
Apa kamu merasakan hal yang sama? Jangan b
embuatnya meleleh. Dari caranya bicara, kerlingan matanya, juga saat dia tersenyum. Mer
, aku merasa nyaman ada di dekat kam
sebelah tangan," ujar Ravel dengan
di
meneri
oda Mer, tak bis
mu," canda Ravel, yang dibalas tep
gelawak juga
dengan wajah berubah serius. Ujung jemarinya mengusap lembut pi
am dan hanya saling tatap satu sama lain. Hingga Mer bi
adis itu terkesiap dan reflek bergerak mundur. Membuat
isa menerima sentuhan fisik terlalu intim dari Ravel. Mungkin, trauma akan
ehem untuk mencairkan suasana. Meskipun keduanya masi
ay, aku
sesal Ravel, yang sedikit terbawa suasana dan tak bisa men
ngguknya setuju. Gadis itu masih terli
tu, aku p
engan
belum pria itu melangkah pergi, masuk ke dal
ke arah pagar rumahnya yang baru saja
hendak menciumnya tadi, sekilas wajah Ben melintas di dalam ben
ya? Bukankah mereka hanya berteman? Atau sebenarnya Mer masih menyimpan perasaan lain untuk Ben? Tapi, Mer tida
dengar dari Merry, t
Ben belum mau menikah. Apalagi dengan Na
kali ke sini, bawa macam-macam makanan buat mama. Natasya itu calon mantu idaman loh, Ben. Anaknya cantik, baik
ngurus diri
a mama. Sampai kapan kamu mau bers
aru saja dilihatnya, belum juga hilang dari benak. Kini, dita
emukan calon suaminya. M
enang, Ma. Lagian, Mer juga bel
bungan mereka berdua," sahut Maya, menatap putranya yang berwajah mend
aat mendengar ibunya membicarakan masalah undangan pe
andarkan punggungnya di sofa. Lalu, sesaat kemudi
mama y
eh, menegakkan punggung dan me
asti karna pernikahan mama d
a .
marah dan kekecewaan karna perpisahan mama dan papa. Tapi, hal itu tidak bol
Awan mendung menggel
t nggak bisa jadi suami
r dan cantik itu melepaskan tangan Ben, dan menangkup waja
a menikah denganmu. Betapa beruntungnya perempuan yang bisa menghabiskan hidup dengan laki-laki penuh perhati
telah mendengar semua ucapan mamanya. Selama ini dia selalu me
jalin hubungan serius dengan seorang perempuan, Ben. Mama nggak mau kamu hanya fokus pada pekerjaa
ungkin benar kata mamanya, dia harus mencoba untuk menjalin hubungan serius. Sepert
benar-benar akan menikah dengan Ravel? Apakah pria itu benar-benar bisa me