Menikahlah Denganku
saat menemukan Merryana dudu
pingsan karna Ben terlambat datang. Beruntung
rus mengahadiri pertemuan penting dengan
enerima pesan singkat dari Mer yang b
bagi gadis yang mengangg
anya menggeliat malas. "It's enough, ayo kita pulang." B
natap Ben dengan mata sedikit menyipit. Lalu, jari t
gan mata sayu, yang dibalas
lien jam delapan tepat. Kalau kamu nggak bisa
ik Ben yang tertutup kemeja slim fit. "It's you, Benedict Ivander. I know you ... Tapi aku n
rtinya dia harus melakukan hal ekstrem pada
eraih tubuh langsing Mer da
tawa terbahak-bahak. Alkohol ben
an keras. Tapi, dua minggu terakhir ini, tak ada tempa
kan untuk mengakhiri hubungannya dengan Mer. semenjak itulah Mer menj
a. Ben harus siap-siap menghadapi tingkah Mer,
rengsek," ujar Ben sehari setel
brengsek di m
"Lain kali pakai otak kalau pilih cowok. J
mot, Ben. He's a nice guy. Tamp
seks!" poton
kamu!" balas Mer
u nggak pernah nyak
a bil
terd
ewek yang nangis-nangis ke ak
ela diri. "Mereka aja yang baper. Sama
tu hari nanti kamu bakalan jatuh cinta sama perempuan sampai rasany
kalau lawan bicaranya adalah Ben. Lelaki
hati-hati, Ben meletakkan tubuh Mer
lantai dua. Tentu saja Ben kelelahan, mengingat
masuk ke dalam mobil milik Ben, yang me
h ke mana. Karna Ben sudah terbiasa dengan keluarga Mer sejak kecil
ang sudah lelap. Perlahan jemari Ben terulur, menyingkirkan ramb
sebelum ia mendaratkan kec
a dan raganya. Sejak dulu, hingga nanti, saat Mer su
a semalam, Mer?"
nnya, sembari mengin
," sahut asisten rumah tangga
u, mami bisa kena marah, loh," bisik Shanty seraya menoleh ki
ggak akan tau kalau
mong," dengus mami. "Pasti
um, mengabaikan p
ah satu asisten rumah tangganya, yan
umi yang tergopoh berla
kain tutup
puter," ujar Shanty sedikit kesal deng
ecet. Kemarin habis meni-pedi di salon. Rugi
eng-geleng kepala mel
ik Sumi yang gantiin bl
n. "Semalam, setelah membuka pintu, saya langs
terk
u kamu siapa, Mer?" tan
"Halah, paling juga
ekik Mami
, Mam. Nggak us
" geram Shanty. "Kam
op
enaknya buka-buk
n doang, dan dia biasa-biasa aja tuh. Nggak nafsu sama sekali.
berteman sejak kecil, tapi Ben itu juga seorang lelaki. Bukannya mami ng
n sama cewek manja kayak aku. Tipe dia itu cewek mandiri, dewasa, wanita karier dan keib
lagi. "Mami nggak ngerti sama
i Ben. Terlalu banyak aturan, dan bawelnya tuh ngalahin ibu
asan Santoso yang tiba-tiba muncul
utnya dengan sebelah tan
an teguh seperti dia," puji pria tua berperut rata itu. Meskipun usianya sudah senja, Hasa
seper
angat membosankan bagi Merryana, yang m