Pernikahan Kedua CEO
ada yang keliatan satu pun? Niat ke
, buat beli bahan makanan untuk aca
ala. Mana pengantin laki-lakinya orang nggak je
dibuat papah kamu hari ini, adalah acara yang terakhir kali sebagai bentuk perpisahan karena Zia akan ikut suaminya. Setelah itu
tak mempunyai hati itu, Azka pun lantas menggenggam tangan Zia
ia, dan justru ingin menyingkirkannya. Sungguh, saat ini Azk
lantas melangkah menuju
uman di lemari pendingin pun semakin merasa ketar-ketir. B
zka yang menggenggamnya. Jika memang dirinya, dan Azka keta
nya Sri, membuat Gea lantas menghe
h garang pada Sri. "Ke mana aja sih, Bi? Aku
k, N
saya juga, Bi!"
on Gea," kata Sri. "Lebih baik Ibu sama Non Gea tunggu d
sini bau bawang." Gea mengaj
na usahanya membuat Gea, dan Renata pergi dari dapur akhirnya berhasil. Tadi Sri
a, dan Azka, lalu berbisik, "Ay
membawa Azka untuk mengikutinya keluar melalui pin
memastikan tidak ada orang-orang ayahnya yang sedang b
rti ini. Kabur dari rumah, ternyata sensasiny
a orang pake baju hitam nggak di sana." Zia memerintah semb
melakukan arahan Zia tadi. 'Aman,'
Azka seraya mendekati Zi
setujuan Azka, Zia menarik tangan Azka, untuk mengikuti langkahnya. Ha
ditarik oleh Zia. Rasanya baru kali ini ada perempuan yang
gerbang kecil di halaman belakang rumah. Kebetulan pintu ger
u, Tuan," kata Zia, dan
mah, Zia mencoba sekali lagi dengan mengerahkan seluruh tenaga, dan kemampuannya
rkan diri setelah merasa iba
i ruang kepada Azka untuk
a. Padahal jika dilihat sekilas, kunci pintu gerba
han, Azka mengumpulkan kekuatan untuk ke
gerbang itu, lalu sekuat
cukup keras, saat kunci pintu gerb
a membuka pintu gerbangnya. Namun senyuman itu kembal
a di
pandangan, dengan perasaan keta