Manusia Jamur
ya dapat beristirahat di tempat tid
t rumah tangga. Di kepala Nyonya Vivit sudah tergambar apa yang akan dilakukannya besok. Di pagi hari, ia akan menitipkan Lukas dan Samuel k
ukup baginya untuk meregangkan otot pinggangnya yang lelah. Ia tidur dalam posisi miring dan melihat ke arah kaca yang meni
gan kejadian tadi siang. Tuan Roger merasa diperhatikan. Ia membuk
m tidur?" Tan
memikirka
mereka tidak bangun, saat dis
ang karena aku bersama
itu. Ia bingung menjawabnya dan menc
ti!" Kata Tuan Roger menjawab dan mengam
aban yang sebenarnya. Ia telentang meli
*
oger. Ia tampak terburu-buru padahal j
yang setengah mengantuk. Ia berlari menuju pintu dan melihat mobil Nyonya Rin
kepada mereka yang akan berangkat. "Siapa pria botak yang
l sambil tertawa. Ia menertawaka
s..
ang benar!" Ucapnya dan
yonya Rindel dengan senang. Ia melirik
nya Lukas, tidak terlalu cengeng. Untungnya saat yang satu menangis, yang satu akan
itu. Ia sangat senang mendeng
au memili
engar pertanyaan itu. Ia tidak
ivit dengan nada bersalah. "Maaf.."
tidak ingin membahas hal tersebut.
an, hari semakin la
an kita kunjungi ini cukup jauh. Jadi pastikan kau berbel
ergi berbelanja seti
luar kota dan mobil ini
. Ia sudah tampak lebih baik dibanding saat ia menyinggung tentang an
da juga supermarket y
elotot. "Kami bukan alie
pat saji, beberapa selai roti, minyak zaitun, buah dan juga bumbu dapur. Sa
anita tua yang t
ini! Mengapa hanya sendiri? Keman
di sebuah desa yang sedikit penduduknya, tentu mudah untuk mengenal masing-masing dari mereka. Beni
mendengar. Padahal sebenarnya ia me
! D
el mencoba un
abat tangan dengannya. "Kami baru pindah ke d
akah t
ujung di sebelah rumah Ny
uriga. Ia merasa tidak
sebelah Rindel?" Ia tampak keras berpikir. Ia l
it yang tak mengerti t
ler! Suami mu Roge
l suamiku!" Kata
dengan cucumu dan katakan pesanku, jangan biarkan kamu pergi sendir
ya?" Kata Nyonya Vivit yang
hanya orang t
ap
ivit melihat jam di handphone nya. "Jam 8!" Ucapnya pelan
berg
mu sedikit sekali?"
ami harus berhemat di bulan awa
ambang. Mungkin Roger mau bekerja disan
baik. Terima kasih Rin
. Lalu ia mencoba menyakinkan Vivit bahwa ucapanya itu hanyalah candaan semata. Vivit tahu bahwa Nyonya Rindel berkata
pan rumah Vivit. Ia mengambil belanjaannya dari mob
anyaan apakah ia memiliki anak dan ia tidak ingin menjawabnya. Vivit tersenyum dan tampak memaklumi hal itu.
ja makan lalu melihat ke dalam kamar. Tapi, tidak ada siapa-siapa disana. Ia menjadi khawatir. Ia berteriak mema
ah mencari ke seluruh ruangan, dan tidak ada seorangpun disana.
Teriakn
. Tetangga mereka. Rumah itu ada di bagian kiri bangunan. Sed
Kemana kau bawa anak-a
masih muda, sedang berbicara padanya. M
t masuk ke rumah!" Teria
suk. Mungkin karena kami asy
ramah dengan tetangga mereka yang ini dibandingkan denga
ngan ini! Ini tuan Axton dan
menyuruh mereka mengasuh anak kit
amuel. Aku tidak bisa menenangkannya. Ketika Sam
" Ucap Vivit lalu mengambil Samuel dari Tina. Lalu ia menyuruh R
diam untuk mengatur bahasanya. "Kami akan berkunjung
lihat suaminya yang mengikutinya dari belakang, dan berdiri di depannya. Matanya melebar,
eninggalkan anaknya!" Ucap Vivit dengan pelan tapi penuh dengan teka
kan Lukas di tempat tidur bayi lalu ia mengambil
ggigit apel tersebut. Ia tampak tidak sabar untuk menci
belanjaannya. Ia melihat betapa lahapnya suaminya memakan apel itu. "Ki
yang ada di meja makan. Vivit sedang membongkar belanjaan
t waktu, lebih baik belanja sekali seminggu s
ke sana melalui suaminya. Ada sebuah pertambangan di
nyak berbicara dengan Rindel! Jangan
rhadap Rindel. "Mengapa kau membencinya? Bukankah kalian tetangga? Pasti kau kenal baik dia, be
ngkaran lagi. Ia bisa melihat Vivit lebih emosi dibanding dirinya. I