ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR
enuju kamarnya yang terletak di lantai atas. Kevin yang kebingungan akhirnya dibawa Mbok Darmi, a
iba-tiba ia berhenti tepat di d
enapa? " tany
mi mungkin kelelahan, " jaw
kamarnya sendiri mengganti p
ki halaman rumah. Ia pun bergegas mencari keberadaan s
Ibu ke
i kama
a mbok. Oh
irahat." Si mbok pun permisi men
-
ya, kamu salah paham." Rio beberapa kali mengetu
ya berteriak agak keras hing
ra sangat ketu
ayang. Aku sama Desi tidak
yang kalian lakukan." Narra pun masuk k
au apa?" tan
s perceraian kita, agar kamu bisa segera bebas." Narra pun
carakan hal ini baik-baik 'kan?" Rio pun tidak tahu lagi b
gala keperluannya. Ya, Narra benar-benar kecewa, hatinya hancur saat melihat
!" Narra membangunkan Ke
na, M
e apart
engikuti saja mau Narra. Setelah berganti pakaian
a Kevin pergi begitu saja! Aku Dad
gera urus perceraian kita!" Narra pun kini benar-benar pergi mening
ni semua terjadi. Narra yang selama ini sangat sabar kini mengambil keputusan besar, rasa
a, semuanya tak penting. Ada hal yang lebih berharga dari itu semua. Ci
-
gu pun
itinggalinya sejak memutuskan menikah dengan Rio. Mereka melakukan aktifitas
hidupnya sepi. Hanya ditemani asisten rumah tangganya. Rasa egois
pun tak konsen bekerja karena selalu m
ng permasalahannya bisa sedikit terlupakan saat berada di butik
io datang menjemputnya dan Kevin kembali pulang. Namun, rasa ge
a yang seakan menggantung. Karena ingin mengurangi kesedihannya, ia pun memutus
juga 'kan kalau aku ikuti
kun di aplikasi berwarna biru itu. Setelah selesai,
elancar di dunia maya bersama teman-t
ma Aldi Firmansyah. Tanpa berpikir panjang, ia pun menerimanya. Narr
mberanikan diri mengirim pesan di mess
rra, salam kenal ya." Aldi
Narra pun membalas p
, Aldi, salam kenal k
jam sudah menunjukkan pukul 00.00 dan N
duluan ya, Wassalamu'
Cantik," balas Aldi den
balas Narra ya
-
duanya pun nyaris terputus. Sesekali Rio masih menanyakan
a. Sebagian waktunya memang habis di dunia maya. Apalagi Na
h-benih cinta itu pun tumbuh dikeduanya. Narra terpikat dengan sikapnya yang lemah lembu
atian lebih. Apalagi di saat yang bersamaan i
merasakan kenyamanan bersama Narra. Ia benar-benar tela
gi Narra seperti biasa. Ia berni
apa kamu?" Tulis Ald
n masuk ke ponselnya segera membukanya. Ia pun sum
lagi santai aja, habis
lau kita ketemu, kamu mau engg
yan
einginan yang sama untuk bertemu dengan kekasih dunia maya
? Eh, kok kamu pa
sayang sama
an semua yang dikatakan Aldi. Teta
h bersuami. Kam
amu ba
ak lagi membal
erjawab, Aldi kemb
kenapa
kamu bahagia den
apa, tetapi aku meny
etapi aku tidak bisa berbohong k
hanya bisa menganggapmu teman." Narra pun berpamitan,
arra. Aku akan selalu men
balas. Padahal, jauh dilubuk hati Narra, ia pun merasak
ar, atau kecewa? Ah, entahlah! Namun, Narra merasakan kehilangan. Ya, ia akhirnya tak mampu
ini hubungan mereka memburuk, bahkan nyaris tanpa komunika
Rio kini mulai membaik dengan kehadiran Aldi. Narra mulai me
a dengan yang lain. Narra seolah berkata dan berusaha melaw
saja, ia pun mengambil ponsel yang
kangen sam
t menyembunyikan hasratnya lagi. Ia yang
waktu itu kata-kataku menyakiti hatimu."
nita yang aku cintai, Narra, Sayang.
harus mengangkat telepon Aldi atau ...
ldi," sap
engangkat teleponku." Aldi
apa
ahu, kamu sudah bersuami. Apa kamu bahagia? Kalian sudah pisah rumah kan? Paling tidak, ij
i, maafka
p kan, aku pangg
rah ka
ereka masing-masing. Tak lagi bisa berdusta. Akankah m
an bertemu di taman kota. Ya, Aldi dan Narra ingin bertatap langsung, setel
-
ia sekali. Setelah mengantarkan Kevin ke se
a membuka ponselnya. Ia pun kaget. Ternyata ban
i mana? Kok aku tele
enapa,
al
n segera membalas pesan k
eeting dari pagi, bar
gi, hahaha. Kita jadi kan ketemu nanti malam
jam 8 kan? Aku a
ketemu nanti malam, ah
ff dulu ya, mau j
ey," balas Aldi
mbung