Hijrah Cinta Si Gadis Nakal
u
e atas kasur saat baru beberapa menit y
dua orang tuaku gagal karena aku lelah harus ber
nyaman dan tidak terganggu dengan keadaan yang sering memancing emosiku. Katakanlah aku adalah remaja l
Aku hanya ingin dimengerti dan aku juga hanya melakukan apa yang aku inginkan tanpa dipaksa untuk melakukan s
ang paling memahamiku. Aku benar - benar merasa nyaman dengan Kakak lelakik
a Allah maafin adikmu ini Mas, ternyata tidak semudah itu berdamai dengan Nenek dan Kak Alya. Mereka
aku segera teringat bahwa aku belum mandi, karena sudah dapat dipastikan a
u kamar mandi. Kemudian berdiri di bawah shower untuk me
kamar mandi sebelum kemudian aku menyambar handuk ya
aku rasakan. Bergegas aku berpakaian, berusaha secepat mungkin agar rambutk
am
dengan sudut mata
get. Tidur sebentar
a aku pun terlelap dalam
amun aku terjaga saat menden
, aku segera menggeser ikon berwarna hijau sebelu
ngan suara serak k
amu di mana
k Na
ya
lo Mbak yang nelfon. Akunya baru
pean seperti itu. Waktu cuti bukan malah
Mumpung dikasih jatah cuti aku gunain i
banget pulangnya? Besokkan mas
i kosan. Kosanku sudah waktunya dibersihkan deh kayaknya. Mbak
nggak tahu info penting dari cafe kita. Maka
apa Mbak?" tan
n diundang Pak Bimo untuk merayakannya di Dex
angannya, Mbak?
negakkan posisi dudukku setelah m
nya tanpa
rti itu Mbak. Lagian KTP ku baru bisa kelua
imo sudah menyewa tempat di Club tersebut,
ana dengan u
emampai itu siapa yang mengira kalo kau ma
Mbak
engan kami karena ini termasuk acara gathering biasa.
pegawai i
a kerja. Ya sudah ya aku tutup dulu
e M
lagi untuk pergi atau tidak. Tetapi jika aku tidak datang ke acara ulang tahun cafe, ak
tempat itu, juga ada Mbak Nani da
inya untuk menjemputku dari kosan agar kami
akaian yang cocok aku gunakan untuk menghadiri acara ulang tahun cafe tempatku bekerja. Apal
-
di depan cermin untuk memastikan penampilanku sudah sempurna. Sebelum aku men
seru Mbak Nani saat melihatku k
at kosku?" tanyaku saat aku
kamu pulang," jawab Mbak Nani sembari menunjuk ke
iya
cepetan
bangku penumpang bagian belakang. Sedangkan Mbak Nani
udah berhenti di depan sebuah bangunan megah yang bert
turun
mengikuti ke manapun Mbak Nani
m Club. Di sana aku melihat lautan manusia yang sedang berjoged
dut lain banyak tertata meja yang sudah penuh diisi pengunjung. Keadaan sekitar hanya terlihat
ta ke s
gar ucapannya dan terlalu sibuk memperhatikan keadaan di sekit