Rumput Tetangga
up lama karena pe
dak ingin berbohong lagi dan membuatnya ketahuan berbohong oleh
" tanya mertuanya dengan wajah serius. H
yak pekerjaan, jadi pulang terlambat." jawa
iat sama sekali menghubungi Rendi. Apalagi sore ini ia datang dengan marah-marah pada Han
uk?" ajak Hanum membuat wanita paruh baya itu me
tua Hanum bangkit perlahan lalu keluar dari kamarnya dengan langkah pelan. Hanum
mah A
segar. Ia melihat Anita sudah sibuk di dapur memb
amu istirahat saja, biar aku pesan makanan dari luar saja."
an kamu ayam bakar, lengkap dengan sambel dan lalapannya." ucap Anita lalu mendekati Rendi. Wanit
rangkulannya lalu menarik lembut Rendi agar mendekati meja makan. Rendi ikut menuruti Anita dan duduk di hada
makan-makanan luar dulu." Rendi tersenyum
kamu juga lagi enggak enak badan." jawab Rendi tidak ma
alam ini?" tanya Anita samb
angnya k
curiga, Mas?" t
i aku tidak bisa tinggalkan kamu sendirian dalam keadaan mengan
ang, aku bisa minta tolong mereka kalau ada apa-apa, aku hanya ta
alah, sayang, sudahlah, lagian Hanum juga pasti mengerti dengan k
sa bertemu, Ibu." jawab Anita lagi membuat Rendi
ja kunjungi rumah, temui Hanum."
u istri kamu, Mas." Rendi hampir terkejut mendenga
dulu, Ibu sedang sakit, kamu bisa ngertiin aku kan?" bujuk Rendi me
" jelas Anita membuat Rendi menghela nafasnya panjang, ia juga ingin menunjukkan pada umum jika Anita adalah istrinya. Tapi sang ibu pasti tidak bisa menerima
embuat Anita tersenyum tipis. Rendi mengusap pipi Anita lalu mencium istri mudanya itu agar lebih t
*
Namira di ruang televisi lalu menatap Hanum yang sibuk di dapur. Wanita paruh
ertua membuat Hanum menghela nafasnya pelan. Wan
dia, katanya pekerjaan Mas Rendi masih banyak." jawab Hanum berbohong, ia meninggalkan m
sekali ya." ucap wanita paruh baya itu. Hanum hanya tersenyum tipis tidak menj
ati mendekati ibunya. Anak kecil itu duduk di samping neneknya dan di samping Hanum. A
num yang sedang menikmati makananny
bur kerjanya." jawab Hanum l
ira polos, Aminah yang mendengarnya
sa pulang." ucap Aminah menjelaskan pada c
di. Mungkin ia sedang sibuk dengan madunya. Bukan sedang lembur pekerjaan, Hanum menarik nafasnya merasa hatinya sesak. Membayangkan Rendi yang
istirahat di kamar dulu." ucap Hanum merasa le
k." jawab
anya Namira menatap ibu
k ya, sama Nenek dan Mbak Ani." ucap
using, aku mau istirahat sebentar saja
ggalkan meja makan tersebut dan masuk ke dalam kamarnya. Hanum menutup rapat pintu kamar tersebut lalu mengusap pipinya cepat karena air matanya mengali