icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bidadari Tak Bersayap

Bab 4 04

Jumlah Kata:1303    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

i bumi sejak semalam. Meski tak sederas semalam tapi sepertinya sang langit tak berniat menghentikan tangisnya d

ati alunan musik yang semesta mainkan, bibirnya mengulas senyum tipis dibalik cadar yang ia kena

to

kan kepalanya, perempuan bercadar itu be

amu'al

di hadapannya. Tersenyum sendu kala melihat perempuan di depannya menjawab tanpa mau mema

a setelah sang dokter meminta per

anya saling pandang sebelum Aiza mengalihkan pandangannya. Ja

ng kewarasannya, tapi sekarang keadaan Ale sudah semak

keheningan Abyaz--sang dokter mengangguk saat perawat di sampingnya meminta izin untuk keluar. Kini di

Aiza mendudukkan diri di samping ranjang pasien dan menggenggam tangan dingin itu dengan erat. B

nya beralih pada perempuan di depannya. Sorot matanya terlihat sendu,

ih mau lanjut kerja?" tany

," balas Aiza tanpa mengali

gga mau fokus

a juga de

ar mandiri," k

n Abyaz jika menanyakan hal-hal semacam ini padanya. Hanya saja m

Abyaz kemudian. Dia tahu jika d

nti bahas ini?" tanya A

az menghela napas kemud

g tulang kaya gitu. Inget, kamu masih punya kami, kamu ngga sendiri di dunia ini. Dan sekal

itu memandang wajah pucat putrinya dengan sendu, tangannya ma

gumamnya dengan

dari luar hanya bisa menatap kosong

ecek tasnya untuk melihat adakah benda yang tertinggal atau tidak. Hari ini sebenarnya ia masih cuti, tapi beberapa saat yang lalu sa

ha muda itu tengah berada di puncak kejayaannya dan dia benar-benar merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari perusahaan besar itu. Apalagi perusahaan tempatnya beker

pir tertutup. Perempuan itu menghela nafas saat b

erjengit kaget, sekilas ia menatap kesal sosok di

getin orang," uj

tatapan orang-orang yang memandangnya bingung. Ada tiga

," balasny

dokter perempuan yang hanya di balas senyum oleh Haydar, dia

ya masi

ngkat sekarang," kata Aiza yang memb

erempuan itu segera pergi tanpa menghiraukan Haydar yang dia yakini akan mengomelinya dan hal it

iknya itu dengan meraih lengannya. Namun segera

ant

rlu," uj

tiga puluh menit lagi dan jarak antara rumah sakit dengan perusahaan cukup jauh. Sepertinya ia harus rela jika gajinya b

i

keduanya, seorang satpam turun dan meny

s. Setelah satpam itu pergi Haydar kembal

" pintan

tahan akhirnya Aiza men

am menunjukkan pukul dua belas lebih, waktunya istirahat. Setelah makan dan sholat, dokter

ihat Aleesha dari dekat. Karena jika ada adiknya Haydar yakin ia t

kesalahannya dan dia tak menyalahkan

berusia lima tahun yang kerap disap

Haydar tak dapat membendung air matanya. Bagaimana bisa seorang anak kecil terbaring dengan ber

m tangan kecilnya, mengajak gadis kecil itu berbicara

gga kangen sama Aya

kecil itu seperti adiknya sendiri, pun sebaliknya. Aiza juga

ketika meminta sesuatu bahkan menangis saat merindukannya karena ia pergi dinas keluar kota, Haydar benar

ar semuanya, bagaimana Haydar mengajak putri kecilnya berbicara hingga ungkapan r

dan kini dia menyesal pernah mengatakan jika Haydar tak

k

buka, pria itu tak segera bangkit hingga Aiza

erulang kali mengucap istighfar untuk meredamkan gejolak di hatinya

anya dengan nada lemah, sebisa mungkin

balasan Aiza, Haydar b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka