icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mencari Keadilan Sebelum Menikahimu

Bab 5 Saudara Perempuan Terbaik

Jumlah Kata:1198    |    Dirilis Pada: 23/11/2022

K

not dan Alif. Sesampainya di kamar, ternyata Nabilah masih belum sadar. Meskipun sudah dikom

sadar juga ka

snya juga belum t

mit karena ia harus bekerja seperti biasa.

a bang?"

b, "Biasalah,

erja, gue kira berangkatnya ke ka

nggak menghina pekerjaan

mananya kak? Kan aku cum

perpanjang. Lagian Alif juga

a kayak gitu sama

it dulu ya. Semoga Nabilah

i jalan ya," ucap

senyum, kemudian ia bergegas pe

untuk berangkat kuliah. "Kok kamu

? Aku kan nggak k

kan kuliah,

mah gampang

angnya kamu mau di DO dari kampus? Udah

ucap Alif dengan terpaks

dengan sabar menunggu Nabilah sadar. Bagi mereka, Nabilah adalah adik kecil yang mereka say

yang," ucap Pevita pada Nabil

i tempat yang aman. Setelah melihat wajah kakak-kakaknya, Nabilah tersadar bahwa ia sudah ada di rumah.

ang udah ada di rumah dan berkum

lagi? Padahal aku pengen nyusu

ng, jadi dedek harus tetap menjalaninya. Pokoknya kakak gak

engatakan "Kak, Nabilah baru aja sa

h "Maafin kakak ya, bukan maksud kakak kasar sama

akak tanya sama dedek, kakak sayang nggak s

."Sayang sama kak Arumi juga ngg

ama pada Nabilah, "Kalau sama kakak, sa

ang mencelakai dedek sendiri. Dedek juga gak boleh kabur-kaburan dan haru

k pengen kan lihat Papa dan Mama bahagia

i anak yang baik dan nurut kalau dibilangin sama kakak-ka

ulu lagi. Dedek gak boleh sedih-sedihan te

ish lagi dong?" tanya Nabilah ya

ak izinkan dedek jahil sama kakak. Tapi j

ng menjahili kakak ketiganya, Irish. Sebenarnya, ia juga sering jahil

apan dan obat demam untuk Nabilah, "Rum, tolong kamu bel

k. Udah bukan waktunya s

an sekaligus makan

beli ya," ucap Arumi

h Irish. Lagian Irish kan belum punya SIM nanti

li kak. Udah jam segin

u yang harus jalan. Udah

ku mandi dulu ya, ba

k dari lahir, tanpa mandi juga kakak ngga

erlihat cantik, bersih, dan wangi sepanjang hari. Jadi aku h

mandi cepetan kak. Aku ud

makan apa?"

. Jangan lupa juga obat bua

umi kemudian bergegas ke

eka mampu memberikan televisi untuk setiap kamarnya. Namun, orang tua mereka berpikir jika an

ka lebih hangat. Karena hanya ada satu televisi, jadi mau tidak mau, Nabilah harus ke ruang keluarga. Awalnya, Ir

n, "Kak, pengen n

di ruang keluarga

kesana aja kak

u masih sakit

. Jadi aku masih bisa jalan ke ru

istirahat di tempat tidur bi

hu, aku mau nonton televis

anak yang baik, yang mau nurut s

ruti, aku kabur lag

, dedek boleh nonton televisi

rut sama kita kak, bukan ma

sendiri kan gimana anak ini kalau ke

au gimana lagi

a panjang, jaket tebal, dan kupluk dingin untuk Nabilah. N

k pakai jaket, kupluk, sama celan

au pakai selimut a

u gak mau pakai ini, ga

i ruang keluarga. Sekarang giliran dedek dong yang nurutin

yang akhirnya luluh de

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka