Love Back
k Dinda dari
a mendatangi Dinda. Masih deng
r yang mengatakan bila Amir lebih
Amir yang langsung
esai belum
minta Dinda. Dia begitu teliti melihat setiap catata
pi harus tetap wangi," ledek Dinda
aga, terus langsung ke kafe.
u ketek!" sa
lesai. Semua tempat sudah dib
bersih. Walau mereka buka sedikit lebih lambat dari
i kafe ini. Aku mau pesan s
nya diakhiri
ditungg
atan menu. Tidak berselang lama Haris datang ke kafe itu
wanita berambut p
i kursi. Melihat sekilas k
rapa lama
ar pertanyaan Haris, seperti kesal tiada henti.
satu, kentang goreng sa
catat pesanan. Satu pelaya
elu
ruk dingin. Sel
bernomor lima. Tanpa di duga
gil pe
sama roti pan
ebelumnya. Hampir semua pelayan terkej
, Fira," pinta Haris
anyaan kamu kayak enggak bermi
idak bisa melawan, pria tinggi
sudah disajikan kepada Fira. Namun saat pelanggan aka
a minta susu dingin bukan hang
i kini berganti dengan suar
amarah Fira mele
au kasih tahu kalian, kafe ini
a bisa diam tanp
lebih nyaman resto Raya di
in be
k kondusif, Haris membawa Fi
uang
ai, Dinda dan Arsanti baru
nya Dinda yang me
gan marah-marah,"
gan baik tidak?" t
. Sesuai
a apa pun. Dia langsung ber
cahan kaca berlahan. Lalu Haris kembali untuk
Ponsel saya
el milik Haris. Dan tidak lupa
kerugian yang terjadi. Saya ti
ain," kata Haris
adalah wanita yang dia kenal. Begitu juga dengan Dinda yan
manager kalian?" tanya
hut Dinda tanpa me
itu langsung memberi nom
lagi mohon maaf atas kekac
nager kalian?" tanya
u..
a urusan temui besok saja!" c
ja
au gitu sa
semakin keruh, Haris pun per
depan pintu keluar, tidak lupa Haris
ma kalian berdua, tolong
laska
ai
berjongkok. Tetapi waktu belum mengizinkan m
e terlihat Arsanti. Wanita po
gan sanga
u laki," gumam Arsanti yang
n Arsanti. Saat dia berbalik, Dinda melihat dengan s
kepikiran Haris," gu
tidak jelas. Dengan cepat dia menghi
rgi dan tidak kembali lagi!" gu
kembali ke ruangannya. Tida
pada Haris menemuinya di
laskan semua keja
yang merepotkan, resek atau sebaliknya. Bukan kita tidak bisa melawan
tersenyum seraya mengangguk.
da memberikan sebun
a sama kamu tampan, baik, ju
engangguk. Dari sikapnya Di
setuju dengan
tu sesuatu yang luar biasa.
ti itu," la
nda sedang memuji Hari
ah. Sepertinya pria itu su
uar dari kafe siang h
ok saya en
ngsan. Saya l
memang pelang
tu ngobrol b
bisa ngobrol dengan Amir begitu dekat kecuali ke
ang yang telah dia p
mana?" batin Din
. Ada sedikit rasa gugup dan takut. Akhirnya pelayan itu
puan tadi. Mini kafe tida
Resto
ntu saja nama resto itu ter
langgan itu. Haris Ar
apa?" lanjut Dinda d