icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Love Back

Bab 3 Dia

Jumlah Kata:1512    |    Dirilis Pada: 17/11/2022

mancung. Wangi parfum yang m

ya tentu saja bisa membuat pingsan lawan jenis. Ditambah

kai sendal baru. Apa

k di depan Dinda sambil menyodorkan sendal yang baru saja di b

an sorot mata tajam gadis di depannya. Pria itu sedikit berlutut dan meraih kaki Dinda tanpa alas kaki. Tangan yang begitu lembut meraih kaki j

. Itu tidak perlu, Ris!" lanjut Din

an manis itu tetap berdiri dengan mata penuh cinta. T

p berada di sana d

rah sama aku sepuas kamu. Bi

sak

rlu baik sama aku!. K

cap Dinda pingsan tepat di p

Dinda dengan wajah yang pucat. Bahkan bayangan yang menakut

a mu!" rengek Haris sera

ng sekitar. Haris merasa sangat sedih. Bahkan seseka

aku. Dinda jadi s

a diam tanpa kata dan perlawanan. Beruntungnya seorang pegawai minimark

i kafe, Bang," ucap salah s

a melihat Di

an dan kebisingan orang-orang yang menghakimi. Dibantu petugas supermarket, Haris menggendong Dinda ke kafe. Saat pintu

sama bu Dinda?" ta

Dari isi belanjaan Haris sudah bisa menebak sesuatu yang

Sudah waktunya," gum

si Dinda dengan wajah bahagia bercampur sedih. Sesekal

ke telinga wanita

soda. Kalau bisa kasih sus

k, tanda patuh

t ke kaki hingga perut. Tidak ingin Dinda kedinginan, Haris meninggalkan jaket kesayangan untuk menutupi tubuh bag

aik saja, Din," har

merenungi nasibnya. Bertemu dengan wanita yang seharunya tidak pernah dia temui lagi setelah pe

pa aku sakit hati? Kenap ak

tu pun, Haris kembali me

Ris?. Dinda begitu besar

enyum, sorot mata dan tawa yang pernah dia li

i pingsannya, dia hanya terduduk di ruanga

da. Arsanti memajukan kursi yang dipakai. Mendekatkan dirinya ke si

ulang iya?. Biar kau

enenggelamkan pendengaran. Satu langkah lebih dekat lagi den

?" tanya Din

nnya. Namun jawaban Dinda h

yang tidak ingin berbicara banyak, A

gan buat macam-macam

an respons yan

i memendam rindu dan kesal. Sepertinya dia sengaja melakukan sesuatu yang menguras hati selama ini untuk bisa melupaka

ata Arsanti seraya menyod

. Bibirnya masih bungkam, namun tangannya

r ke dalam tubuhnya Dinda menerka

ahu susu hangat?" ta

a memikirkan kejadian yang menimpa. Pikiran dan hati menerka-nerka adegan yang terja

jaketnya di tinggal," jelas Arsanti. Dinda masih diam. H

Klasik kali. Bilang

s keluar. Lalu dia men

lau ketemu dia. Biar aja

i. Tepukan yang sedikit kuat

nggak?" tanya Arsa

membuat Arsanti ingin tetap berada di sisi Dinda. Namun kesan cuek dan sikap yang tidak ingin digang

inum teh, kopi dan soda untuk saat ini, Din,

k karuan. Melihat kalander di ponsel

a harus ditanggal ini aku ketemu dia!" reng

menjadi senja. Tidak ingin berlarut dalam bayanga

ik?" tany

endirikan mini kafe. Sesekali dia tersenyum melihat pengunjung yang hilir mudik ke kafenya. Langit yang gelap, mentari berganti bintang

minimarket mau en

ar dan senyum lebar, A

vanila, iya?" pi

enyum, tan

pada tempatnya. Dinda dan Arsanti

Kau paling baik

mobil sambil menikmati perjalanan. Sebelum malam semakin dingin, Dinda meng

ketemu

nda kembali terbayang Haris. Sulit sekali

sa pusing dikepala dan

sekarang, aku mohon," gerutu

is kesakitan. Kenangan yang sulit di lupakan hingga rasa s

bali ke depan ku lagi. Apa

upakan dia dan rasa ken

Dinda terasa begitu dingin. Namun sebisanya dia harus tiba dengan cepat di rumah sebelum d

ng Dinda secara bersamaan. Kaki terasa sangat lemas untuk menopang tubuhnya. Sekuat tenaga Dinda berdiri dan men

rang p

pingsan.

ertolong atau dimanfaatkan orang lain. Beruntung sekali, ada pria baik yang membantu Dinda. W

ang membuat kerumun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka