Reinkarnasi Putri Mahkota
Dok?" tanya Risma sekaligus berha
nya sudah sangat umum ditanyakan oleh keluarga pasien kepadanya, tap
lum bisa menyimpulkan penyakit yang diderita Rossa," jawab Billy seadanya. Dia memang belum mengetahui penyakit apa yang seb
apa-apa, Dok. Maklum saya itu kan dari kampung," Ibu Risma tersipu malu s
pemeriksaan lebih lanjut pada Rossa, untuk sementara dia sudah diberikan obat pereda rasa sakit dan juga obat penenang, jadi dia bisa istirahat dulu. Sebaik
ilik rumah sakit, tapi kedisiplinan terhadap
," bisik Ibu Risma sambil memandang ke arah p
ar negri, jadi semuanya tampak sangat asing di mata Ibu Risma. Apalagi dia datang ke sini hanya ditemani oleh seorang suster utusan Dokter Angga dari Jakarta, tapi suster tersebut suda
ya, dia asisten pribadi saya. Kebetulan dia juga berasal
lebih tenang," ujar Ibu Risma sambil mengusap w
bimbing Ibu ini, jangan sampai
k Ibu Risma keluar dari UGD dan membawanya ke
m number one," perintah Bil
, Do
k para pejabat atau orang-orang penting saja. Tapi bagi Billy, Rossa pun sama pentingnya. Bukan hanya karena masalah personal tapi
barunya. Bukan, dia bukan penasaran pada penyakit yang diderita oleh Rossa, tapi Billy justr
u alat pengukur jantung, dan masih banyak lagi. Selain itu ruangan tersebut juga dilengkapi dengan kasur lipat, satu set sofa, kulkas, meja naka
ny more work for us?"
l you, if I need help. I will observe the patient's condi
We will
, Ple
sa. Billy semakin mendekati gadis itu, dia ingin kembali mengamati wajah Rossa den
membandingkan dengan wajah sang putri di kepalanya. Dia melihat
enar nyata, muka dia mirip banget dong sama putri itu, apa jan
semacam itu di dunia yang udah serba modern ini," Bill
sa, Billy ingin mengamati wajah itu dari jarak dekat agar lebih meyakinkan
aa .
membuka matanya, tiba-tiba saja ada wajah seorang laki-laki yang tampak asing tepat di depan waja
Dia langsung membenarkan jasnya untuk mengurangi ras
mesum," bentak Rossa sambil menutup wajahnya dengan selimut untuk melindungi di
Selain itu, Rossa juga seorang wanita yang berpendidikan cukup tinggi. Sekarang dia sedang menjalani kuliah di semester 5 mengambil jurusan keperawatan, dia bisa k
ggal dunia. Penyakit yang dideritanya tidak membuat Rossa putus asa, meskipun dia harus berkali-kali masuk rumah sakit, atau sekedar pergi ke apotik membeli obat pere
um seperti apa yang kamu tuduhkan itu," bantah
dokter Deket banget sama muka aku?" tanya Rossa tak m
jawab Billy sekenanya sambil mengalihkan pemandangan agar tidak terlihat gugup. Tidak mungkin Billy mengatakan yang kalau dia baru saja men
ung, bukan sakit muka. Harusnya kalau Dokter mau observasi it
cukup pintar dan jeli, "Ah, itu ... tadi saya ... tadi saya emang ngeliatin jantung kamu, tap
Vanya seraya masuk diikuti o
u yang tepat, jadi dia bisa mengalihkan pembicaraan, "Wah, makasih bang
done?" t
muanya sudah ber
," pangg
na apa masih sakit?" tanya Ibu Rism
k sakit, tapi tadi ...," Rossa senagaja menghentikan ucapannya, lalu dia menatap ke arah Billy yang terbelala
ossa?" tanya Ri
et banget lagi. Ibu, pokoknya Ibu harus laporin dia sama keamanan di sini kalau dia itu dokter mesum," jawab Rossa, suaranya terd
u Risma dan Vanya terdiam sambil refleks melihat ke arah Billy, sementara laki-lak
ah, dia terbahak-bahak sampai memegangi perutnya, "
malah ketawa?" sentak Billy d
anya tak habis pikir, bagaimana bisa Billy disebut dokter mesum oleh seorang pasien yang baru saja dikenalnya. T
an Rossa Tiba-tiba terbangun, dan ya itu tadi, dia menyangka kalau saya akan berbuat tidak baik padanya,"
a juga percaya kalau Dokter itu pasti orang yang berpendidikan dan gak mungkin berbuat kayak gitu,"
asi jantung, berarti harusnya dia liat ke arah jantung bukan di depan muka, jadi udah pasti kalau dia itu bohong,* Rossa tetap
punya rumah sakit, dia gak mungkin berbuat kayak gitu. Sekarang ibu tanya, apa dia nyentuh kamu? Atau dia pegang
elum mengenal Billy, tapi dia tau betul siapa itu Dokter Angga. Dulu Dokter Angga pernah melakukan kunjungan ke rumah sakit kecil di kota kelahi
kter Angga, pasti itu dia akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Rossa juga sudah tau kalau Dokter Angga mempunyai seorang anak yang juga merupakan dokter hebat, tapi Rossa bel
rsikap kurang ajar kepada Billy. Rasa malu dan gengsi membuatnya menjadi sala
sih, cepet kamu minta maaf sa
Ini aku mau
kter sembarangan, maafin aku, Dokter," ucap Rossa
a. Dan kamu juga harus percaya kepada seorang dokter, karena dokter pasti menjunjung tinggi nilai-nilai kejuju
lagi aku minta maa
a rekan saya, istirahat yang cukup dan jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan,
ma baiknya kayak dokter Angga, beliau kasih kamu ruangan semewah ini secara gra
i tempatnya magang pun tidak sebagus ini dan harganya malah. Tapi sekarang dia bisa menempati kamar ini secara gratis. Semua itu karena kebaikan Dokter Angga dan juga anaknya, seharusnya Rossa tid