Meet Again
ya dengan dua tangan. Beberapa sudah seharusnya dikorbankan, dan kita, sudah seharusnya kita paham jika itu jauh di luar
egitu buruk, karena setelah berhasil menangkap satu apel,
lain yang juga menangkap satu apel yang tidak jauh dari apel yang Kalandra tangkap, Kalandra tahu jika dia terlambat, dan meskipun di tangannya sana s
anya, Kalandra memilih untuk memperjuangkan mimpinya. Dengan gambaran setelah dia berhasil dengan mimpi itu, baru dia akan memperjuangkan orang yang dia cintai. Tapi sayangnya gam
a, 16,
ndra. Hari di mana akhirnya dia bisa kembali menginjakkan kakinya di tanah air, dan ha
juga seakan menyadarkan Kalandra bahwa sudah banyak yang berubah, dan Kalandra-dia harus
pun. Tidak ada harapan agar mereka bisa kembali seperti dulu atau harapan yang lain, bahkan Kalandra berdoa denga
ali ini Kalandra benar? Atau lagi-lagi dia salah? Karena Ajeng adalah gadis yang kadang susah untuk ditebak. Ketika Kalandra b
°
jadi ketika komputer tersebut sudah benar-benar mati, alih-alih membereskan barang-barangnya lal
arus menyelesaikan tugas masing-masing, bahkan sesekali A
kang hanya untuk melihat wajah temannya
ih l
etengah. Lo kalau mau balik
aja, biar pul
asih bisa dinaiki, tapi Ajeng terlalu takut dan tidak perc
u menoleh pada Ajeng sete
ggak pacaran
ari, jadi Lestari sedikit banyak tahu soal Ajeng. Ajeng yang selalu lupa dengan barang-barang yang harus dia bawalah, Ajeng yang tidak bisa menaiki angkutan umum, atau bahkan, Ajeng yang sepertinya masih belum mau berpindah ke hati lain. Arka ini satu
ian ketemu lagi, yang lo harapin gimana emang? Lo mau kali
jadi bah
penasa
tahu apa ya
dia akan dipertemukan lagi dengan Kala? Ajeng berpikir cukup keras untuk menjawab pertanyaan itu, tapi dia berakhir tidak bisa. M
etelah apa yang terjadi dan setelah lo sampai di titik ini
p kayak gitu, ya berarti lo be
i tidak bisa dipungkiri kalau butuh waktu untuk melupakan Kalandr
-gara apa, sih? Gara-gara gue yang
k stuck
gitu,
lum siap kalau harus galau-
ini, dia pun merasa kalau sudah s
banget, sekitar jam sebelasan, l
yit, kenapa t
lo belum pulang, dan dia uda on
sudah kembali fokus pada layar komputernya. Tapi ka
ya perasaan sama s
, dan tentu saja gadis itu
ngelirik gitu serem
lagi
orang lain. Tapi biar pun seperti itu, hati Ajeng tidak pernah tergerak untuk Arka. Di sana kosong,