Dalam Tasbih Cintamu
melihat Mas Mustafidz yang ten
berlebihan, aku pun buru-bu
dia juga d
ada yang keras dan tegas. "Kamu mau ke m
Aku pun patah-patah berbalik arah lalu berjalan kemba
na? Cepat duduk jangan habiskan waktu
Aduh sudah seperti pengantin baru yang di depannya ada penghulu. Kurang beberapa saksi se
perlu apa, ya Ba
u acara di mana dan menunya apa. Memang ini di luar rencana yang ada da
sanya kalau aku liburan juga ditelepon. Lalu kenapa sekarang dia harus panggil-panggil. Mana lantai si bo
banyak bergerak daritadi. Tangannya masih terlipat di depan perut. Aku tidak tahu apakah ia melirik atau tid
gaskan untuk menem
ni si bos kok mendadak
ar tak ada sumpah serapah yang keluar. "Mas Mustafidz kan laki-laki dan saya perempuan. Bapak tahu sendiri kami buk
angguk. Ia terlalu fokus men
m .
ad
au aku di posisinya dan memperlakukannya seperti dia memperlakukanku saat ini, aku yakin ga
an." Tiba-tiba Mas
g bisa mengeluarkan otaknya lalu menghapus garis-gar
? Tanpa kamu ceramah pun Gus
arnya bos tahu kalau aku punya hubungan dengan Mas Mustaf
*
dan. Setelah seharian di kantor dan dibom dengan fakta bahwa aku harus mendampingi si mantan
, sampai nangis darah dia nggak akan berhenti narik nyawa lo. Makanya ngg
ah persiapan nikah entar, malah lo recokin denga
gak sih. Lagian nikahnya lo kan setelah Id
a mungkin gue nemenin lo di
dibahas oleh kebanyakan orang di Indonesia. Baru saja aku menemukan sebuah topik yang sepertinya men
1645
'alaikum
ilik Mas Mustafidz. Kali saja dia mengg
ia, dia malah sedang online dan mau saj
lq
salam. Maaf
1645
mau ikut
u dapat nomormu dari Mas Ha
cukup untuk masuk dalam kategori. Hanya sa
lq
. It'
h!" Aku bangun lalu d
pun me
ut lo g
g. Dia ng
. Nggak mun
a repot-repot minta nom
bahu. "Tapi kan
anya prasangka
awang-awang. "Duh
utan
au nem
lo tahu lah kalau sepasang tun
memaklumi alasannya. Tapi bisa tidak bila
1645
gim
lq
deh. Sekalian
u berharap. Soalnya mana mungkin seorang lelaki jomblo yang mau pdk
*
gin. Andai aku tidak mengiyakan ajakan Sagara, aku kini pasti tengah tidur terlentang setelah bergadang menunggu
n sendirian sepulang pengajian karena si Widya kampret pulang duluan. Alasannya sih katany
ang-gemintang. Setelah sholat isya sekaligus tarawih, aku memilih untuk duduk-dud
hat tadi ada Widya," sapa
" Lidahku seketika kelu kala melihat
ya duduk?"
peringatkan untuk segera menunduk, tapi mata
a duduk di sampingku tapi deng
" tangannya meraba-raba muka mengecek a
ku bisa tahan untuk tidak menunduk. Aslinya lebih ganteng daripada saat dari
elum memperke
nggak
ksud
ndak kenal panjenengan." Aku mendesis, m
macam tadi. Mas Mustafidz pasti kehilangan nafsunya untuk berbicara d
ya .
ya
usaha membuka percakapan, dia juga ikut bicara. Aku rasa mending pu
Balqis
mengangguk. Masih terasa nih panas di pipiku
ke mana se
ob
fidz mengulan
taanku itu barusan pasti membuat M
lang, deh." Aku benar-benar tak
u b
lari meninggalkannya yang sialnya bukannya bisa menghilang
nyanya yang sontak saja b
ergi begitu saja. Sumpah aku tak punya m