Prahara Masa Lalu
b
aktunya diperpus, setidaknya tidak ada yang membulynya di tempat itu, lebih baik dari
ay
spontan melebar melihat pria berparas rupawan tib
," Arveen menempelkan j
pa?" tanya
ih lembut dari beberapa hari lalu."Bisa enggak ajari aku sepulang sekolah nanti, ada materi yang enggak aku ngerti," jelas Arvee, mengambil secarik kertas."Boleh aku minta nomo
rhipnotis dengan antusias ia
enyum menggodanya, Jelita menepuk pipinya berulang kali
ngerutken keningnya melihat sebuah p
olah, bisa kita pulang ber
enuh semangat keluar dari kelasnya, ia memtar pandangnaya mencari Arveen diluar area sekolah. Jelit
ucap Jelita
ok belakang motor sportnya, memper
kem
rasanya ia bersorak gembira memberitahu pada semua orang jika ini adalah hari terindah sepanjang sejarah hidupnya, jika ini
au negerja
terinya. Jelita mengerutkan keningnya sesaat, soal dihadapnya itu menurutnya cukup mudah, rasanya must
tanganya, Jelita semakin salah tingkah kala memergoki Arveen yang beberapa kali lebih fokus memandang kearahn
ntk jika diperhat
lebih Arveen bukanlah cowok belebel playboy, siakpnya terkesan cool dan angkuh disekolah, lengkaplah sudah kebahagian Jelita hari ini. Se
kedar mengucapkan selamat tidur, perlakuan yang manis untuk remaja sepeti Jel
ah t
el
kamu datang
uk a
katakan padamu, ak
a justru mengembang."Atau jangan jangan dia mau menyatakan cinta padaku?" fikir Jelita dengan khayalanya. Jelita
ntik, dipolesnya lipgos dibibirnya yang berwarna coklat kehitaman, tak lupa dikenakanya sweteer berwarna pink mewakili perasaanya yang tengah berbunga bun
melihat jam dinding yang tergant
rpa lama angkutan umum yang taikinya tiba disekolah, Jelita mencoba mengirim pesan dan menelepon Arveen beberapa
hias sedemikan rupa penuh bunga dan balon balon cantik, Arveen yang sudah be
menunjukan setangkai bunga yang sedari
Jelita memandang Arveen ya
cintaimu
ya terasa berhenti saat itu juga, se
mengulangi ucapnya."Jika kamu m
n terdengar jelas membuat Jelita terlonjak kaget."Bravo.. bro.." seru teman Arveen mengacungkan jempolnya."Semua udah ue rekam, dan aplod ke konten loe, gue yakin setelah ini kontten loe buming,"
etir mendengar kata 'K
ua ini?" tanya Jelita d
ada itik buruk rupa," ucap teman Arveen lagi, membuat
en, tapi tenang aja loe akan terkenal se
s hanya dimanfaatkan utuk sebuah konten, ini lebih buruk dari bayanganya."Loe
yang tertawa diatas pendaritaanya. Jelita menangis sejadi jadinya ditoilet ini sangat menyakitkan
lit
ahnya."Pergi," ucap Jelita parau, kali pertama ia mneg
ta, a
a sendiri yang terlalu mudah untuk dibodohi. Revi pegi dengan wajah kecewa meninggalkan Jelita menangisi