Prahara Masa Lalu
b
meja makan, memanggil nama putri pertamanya beberapa kali,"Jelita, panggil kakak
u kamar kakaknya, memanggilnya be
awab, kamarnya terkunci,"
an," ujar lembut ibu Nita memanggil beberapa kali, namun tetap tidak tidak ada jawaban dari dalam kamar,"Kikan," tetap
lita juga mulai panik, bahkan Jelita mencoba menghubungi Kikan terdengar jelas na
cepat panggi
elasan dari Jelita beberapa tetangga segera masuk ke dalam rumah, sedangkan Ibu Nita ma
ya bu," ujar salah
brak saja," ibu
ntu kayu itu. Dengan beberapa kali dor
an !
adalah Kikan yang sudah tidak berdaya, kakinya mengantung di
Kikan
melhat Kikan yang sudah
orang tetangga, tidak ada yang berani menyen
a harus kembali pecah melihat putri sulungnya yang tiba tiba harus meninggal dengan cara yang mengenaskan, ibu Nita terus memeluk jasad putriny
yang tengah terduduk lesu di ruang tengah deng
ti ibu bisa sakit," bujuk Jelita duduk di sebel
ntar dan di senangi banyak orang, di mata ibu Nita putrinya itu menjalani hidup yang sempurna, terlebih setelah mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternam
n di bunuh atau memang murni bunuh diri."Sekarang ibu makan dulu ya," bujuknya kemb
k ada tanda tanda penganiayaan di tubuhnya, mendengar hal tersebut tangis ibu Nita kembali pecah, ia tidak menyangka jika Kikan akan melakukan h
i Al Quran bersama para pelayat lainya, satu persatu setelahnya para pelayatpun meninggalkan area pe
tapi cara Kikan menjemput ajalanya sendiri yang membuat perasaan ibu Nita tersayat, entah
Jelita mengusap bahu ibu Nita, berusaha men
an meratapi kepergian Kikan, mere
" ujar Jelita menatap wajah ibunya yang tampak lelah dengan matan
an kamar Kikan. Jelita membuka daun pintu yang tertutup itu, Jelita memutar pandanganya, kamar sederhana itu tampak sepi, kelopak matanya mulai berem
tanya yang terjatuh, ini terlalu tiba tiba, mem
elihat secarik kertas di atas nakas, mem
n hidupku, kelak aku a
ggal kalimat itu di tunjukan. Sepengetahuanya sang kakak adalah sosok yang baik dan ramah tidak mungkin jika Kikan mempunyai musuh. Tapi secarik s
tuk siapa surat ini di
Kikan,"Jelita, kamu sedang apa di sini?" tanya
yikan surat tersebut di balik tubuhnya, ia memilih untuk tidak mencaritakan hal
ai bisa tersenyum tipis, ia tidak ingin mengurung diri di kamar
, seben
ya, ia menagmbil buku di meja belajar Kikan berniat ak
lihat selembar foto yang
yang tengah berfoto bersama teman
l yang ganjil di foto itu, pria yang berdiri si samping Kikan tampak merangkulnya mesra tapi wajah pria itu tid
ikan tidak pernah bercerita tentang pacarnya. Jelita mengerti pasti
i tentang teman teman Kikan di foto sepertinya Kikan gadis yang mudah berso