Apa Kabar Jiwa-mu hari ini?
eberkan. Namun bagaimana caraku melakukannya? Aku ingin mengatakan pada Arutra bahwasanya
nku. Dia malah mengurungku dirumah, tidak
lar lagi?" tidak kutanggapi, andaikan ayah a
ng sangat ingin menjadikanku istrinya. Sekalinya ad
u akan banyak dibicarakan lagi setelah bertahun-tahun menghilang tanpa kabar. Ternyata rasanya begini, mas
lepaskanmu dan memberikanmu menikah lagi demi uang? Ayah tukang judimu telah meninggal, orang yang kam
rkan. Dimulai dari ayah yang begitu tergila-gila pada
tang, para pemegang saham yang tercengang ataukah mantan suamimu yang makin menggila sehabis ini. Aku benar-benar enggan
t tanganku, "bukankah in
ikah ditengah kekacauan ini? Kamu pikir Giano akan menerimanya? M
ukannya, "kekuasaanku lebih
asih mampu bercanda?" dia ikut tertawa, isi kepalan
pas bangun tidur langsung mencariku, meminta uang lalu pergi. Aku terbiasa dengan ke
el bagaimana?" kulepaskan peluka
njang menatap punggung Arutra. Sepertinya
iku seperti biasanya? Kamu punya banyak koneksi bukan? Kamu bisa dengan cepat menghapus semua artikel, menghentika
asalah tunangan saja dulu, atau sekedar pengumuman bahwa kita memiliki hubu
wa
juga k
wa
kali, "senja." kini kupanggil
nganku. "Apa semengerikan itu menjadikan
mustahil?" kubalas genggaman ta
ejak berita ini tersebar. Dia akan terus menerus tersenyum
tidak masalah dimanfaatkan o
asalkan bisa memiliki putrinya. Wajar Om Anlad ingin mempunyai menantu kaya Raya, putrin
a bercerai. Namun aku berlutut didepannya, mengatakan padanya akan be
. Dan aku malah senang, setidaknya sepanjang aku hidup memiliki t
uhku, membuat Arutra tertawa terbahak-bahak. Saat aku memandang kearah pintu, ada I
kemana perginya akal sehatku." berit
u terima saja semuanya? Bukankah Bagus ada laki-laki secinta ini padamu? Ba
ih sayang. Orang-orang akan menganggap aku pecinta uang padahal a
Awan Gintari." aku tau
kan Arutra berada sangat jau
kan aku yang menemukan Arutra yang membutuhkan Cinta, ingin memiliki dan penuh bel
inkan mainan usang yang seharusnya tidak terpakai lagi. Mataku beralih menatap adik kand
kut keluar, dan sibuk b
ata ada ibu yang sedang memasak makan malam. Hanya
idak perlu buat heboh begini. Yang kena imbasnya adik-adikmu, dia merasa tertekan ditanyai seb
mau men
kapan?" bala
h Pak manager kayaknya masih ngejar. Mau apa kamu ini nak? Ibu mau kamu Setia pada satu orang." ku pandang ibu,
anak dimasa seha
ma Arutra?" tanyaku tidak men
iayai sekolah a
u. Ibu maunya apa?" merasa kenyang, aku agak
ak mau a
dengan ibu. Aku keluar dapur, ternyata Dia masi
disini? Be
u tidak suka
emilih duduk dikursi
dik kandungku, bukan adik tiri. Tanpa sadar aku tersenyum,
ngat mencinta
ndaikan aku mengatakan tidak?" kupandang Arutra dengan a
a. Walaupun dia
wabnya." kataku dengan bisikan wa
tu untuk maju, akhirnya aku kecolongan. Untung dia langsung bercerai jadi aku bisa memi
ntang kakakku yang sangat menyukai uang? Bagaimana jika menikah den
membutuhkanku, jika mereka melepaskan tanganku maka merekalah yang rugi. Oke? Kamu puas? Aku sangat tidak
maskan." malas
agaimana
ekolah di sekolah elit. Padahal aku meminta ibuku untuk memikirkan barang untuk dirinya. Mungkin kamu bi
ikursi kemudi, kupeluk laki-laki yang berhasil menc
no apalag
sama?" sebagai jawaban, aku melepaskan pelukannya. Me
perlahan membawa mobilnya m
nku bersiap masuk kedalam rumah. Namun baru beberapa langkah, tang
Gint
nda mengunjungi kawasan sekumuh ini?" sambil mengatakannya,
arang?" tentu saja jawabanku adalah gelenga
aku dengan berbagai pikiran memuakkan. Dia mendekat namun ada 4
alu kenapa aku yang harus disalahkan disini? Niat hati ingin menjebaknya eh malah aku yang me
aku berasal dari kalangan gelandangan. Apa karena aku memang secantik itu tanpa merubah apapun ya?
kan menerimaku. So? Siapa yang kasihan disini?" kubalikkan badanku menj
dikku, dan
takan untuk membahas i
kak geme
ama tangisanku terdengar. Aku membenciny
membe
Membuka diri pada mereka adalah hal yang patut dibenarkan, Andaikan ayah masih disini. Mungk
rindukan sem