FREE FALL
enapa sih?
ndangannya yang tadinya ke atas sudah siap nih di depan muka Klaerina biar Klaeri
kak gue lagi sakit makanya tadi gue telat." Tera
tak ada nyali saja seketika. Ya bagaimana tidak, dirinya tadi juga tak salah dengar kan kalo Klaerina
olitik keduanya yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing masing kini sudah saling bertatapan dalam k
Jelas Klaer yang tak kalah dibuat bingungnya dengan Ryu. Bagaimana bisa dirinya sa
ng sama
bermain main dengannya. Klaerina yang memang belum mendapatkan jawaban pasti dari Ryu itu pun, tanpa ancang ancan
eriak Ryu yang disusul d
ngga jawab pe
dirinya harus segera pulang dan bergantian dengan adiknya untuk menjaga kakaknya. Tapi pernyat
ggungnya sudah panas kebangetan akibat tabokan dari Klaerina. Tak ada waktu untuk dirinya bertele tele, rasa
njian sama Leah, Lo dib
ehnya, tapi kenapa gadis itu harus berbohong padany
banget dia bohon
jar Ryu yang memang dibuat makin t
gadis itu per
ah." Ucap Klaerina dengan menepuk bahu Ryu
n perkataan Klaerina tadi. Kalo tadi Klaerina tidak ada urusan, mungki
imana?
n meminta penjelasan. Entah itu bakal mengganggu Leah atau tidak Ryu sudah tidak peduli. Leah yang memulai, dan Leah pula yang harus mengakhirinya. Tuh bocah emang ngga bisa dik
anda sudah setengah jam pula dirinya bertahan di kelas yang sudah kosong sedari tadi ini. Agak tak
gilan tak
ilan tak
an menyerah begitu saja. Ditelponnya Leah berkali kali, dengan setumpuk harapannya
tidak bergegas menuju kampus Leah. Walaupun dirinya masih tak tahu keberadaan Leah, setidaknya menuju kampusnya adala
gannya. Di kelilinginya itu kampus Leah, ke tempat tempat yang biasanya Leah beritahukan padanya, tapi hasilnya sama tak nampak sama sekali sosok gadis itu. Membuatnya ha
kesal yang sama sekali tidak menemui Leah tapi malah men
adis itu. Ryu sudah hilang ingatan harus menghubungi siapa sekarang untuk menan
ukan hingga mengabaikanku
rinya itu hanya diam saja begini, apapun yang terjadi pada Leah nanti itu adalah tanggung jawabnya. Tak akan Ryu biarkan gadis itu terluka begitu saja. Entah sudah sebanyak apa pikiran buruk yang berputar putar di kepa
nnya, tapi siapa namanya. Ingatannya sama sekali tidak mencatat hal itu sepertinya. Tanpa berpikir panjang Ryu langsung membuka pintu mobilnya. Iya untuk apalagi jika bukan unt
Ryu pada gadis berambut pirang