Marry Me, Uncle!
au kem
Samudera di ambang pintu kamarnya. Tanpa bera
mu Revano," jaw
dera mengernyit tidak suka. "Kenapa kau ing
dak boleh? Dia kekasihku
ya Samudera tid
Pamanku," jawab p
uannya tadi pagi tidak berarti apa-apa bagi Aletta. Perempua
dan keponakan. Silakan pergi saj
rgi. Membuat Samudera mendengkus kelewat se
Samudera sambil menatap punggung
muan terakhir Aletta dengan Revano. Karena ha
ebih jauh lagi. Pada akhirnya
kan berakhir seperti apa, setidaknya ia i
*
bih dulu." Revano menyahut girang sambil
e guna menghilangkan gugup. Menyadari gerak gerik sang kekasih
yang ingin kau katakan padaku?" tanya Reva
Jangan berbohong jika itu memang sulit ba
enapa susah sekali untuk
atakan sesuatu. Tapi ... janji ja
mendadak kurang enak. Tapi, karena sudah kelewat
" Perempuan itu berucap
ak berhenti bernapas. Pria sipit itu
ukan kesalahan?" tanya Revano sa
Revano bahkan kekasihnya yang paling baik d
g tidak menjadikan orang sebaik Revano sebagai pelampiasan. Orang yang par
membuatmu marah atau sakit hati?" tanya p
uan itu menunduk dalam sambil
murni kesalahanku. Kau tidak salah sama sekali. Maafkan aku, maaf karena kita
yang membuat Aletta akhirnya berani menole
dengan Pamanmu?" tanya
a saat kemudian menggeleng p
tanpa bertanya." Revano bergumam sambil
tta menyesal sambil seg
dengan senyum. Beberapa saat kemudian, ia
ini, aku akan memberinya pelaja
*
tih begitu terbangun dan merasa
as bukan kamarnya apalagi kamar Samudera. Saat akan bangun, perempuan itu semakin t
membawaku ke sini?" gum
e, dia ingat jelas ada seseorang yang memukulnya dari belakang.
tta berteriak dengan suara paraunya sam
kaki dan tangannya terasa nyeri dan perih karena tergesek tali. MelirikBagaimana bisa dia tiba-tiba malah berakhir di sini? Ke
enar-ben
R
samaan dengan lampu yang mati. Tubuh perempuan itu kontan menegang ka
pulang, tolong aku! Aku akan memberimu apa pun as
a menginginkanmu. Menginginkan tubuh dan hatimu seut
tanya perempua
tu adalah sang kekasih yang baru diputuskannya tadi. Tapi, ras
dan lembut padanya. Tidak mungki
gan baik. Seharusnya aku yang menguasaimu, bukan mal
pria itu perlahan naik ke atas ranjang. Seini ingin la
endekat!" teriak Aletta
kak menaiki tubuh Aletta. Pria itu membelai
nya. Karena merasa terganggu dengan suaranya, pria itu
L
utiku, huh?! Kau hanya perlu diam dan
tidak bersuara lagi. Jantungnya
U
kk
juga di bekas tamparannya tadi. Tapi Aletta,
ang menurut begini." Pria itu m
terdengar. Apalagi begitu pria itu perlahan mulai menggunting b
angan ...." Aletta masih mencoba memin
ia itu segera merangkak naik da
tta merinti
menghabisimu, sialan!" teriak pria itu
g luar biasa. Di sisi kesadarannya yang ha
... tol
bersamaan dengan pria asing itu yang
a. Jika apa yang ia takutkan benar terjadi,