Terjerat Gairah Semu
, perlahan-lahan ia menatap Farhat untuk beberapa saat, lalu kedua bola matanya kembali terarah ke t
reproduksi lelaki keturunan Bombay itu dengan gemetar. Rasa hangat dan lembut seketi
seketika memenuhi dadanya, Dara
Laju keluar masuk tongkat pusaka lelaki keturunan Bombay itu mulai menemukan ritmenya, s
ebat seperti ini dari Guntur, suaminya. Semenjak ia menikah hingga hari ini, yang ia dapat
lai dipenuhi air liurnya sendi
hat terlihat memejamkan kedua matanya, menikmati sentuha
lan, ia sudah tidak kuat ingin segera 'bertamu' menemui are
ntuk merebahkan badannya di ata
buhnya sembari membuka kedua pahanya lebar-lebar, bersi
itu dengan senjata pusaka Farhat yang ukurannya melebihi batas rata-rata. Akal sehatnya
ng sudah tampak basah itu betul-betul tampak siap menerima kunjungan tongkat pusak
sitif dari organ vital milik Dara. Satu hentakan lembut memaksa batang besar
g pelan, kedua tangannya berusaha menggapai pinggang Farhat sembari berkata dengan suaranya yang mendesah lir
erti keinginan Dara, lalu dengan sekali hentakan, batang besar dan panjang
." teriakan Dara terdengar ter
ng menghantam area kewanitaannya yang sudah terasa basah karena terlalu banyak me
' ucap Farhat disela kegitan pinggulnya yang meng
yatuan diri yang selama ini ia cari. Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti irama hentakan pinggul Farh
gga celah yang sempit itu semakin menyempit dan mengigit. Dara kembali mendesis kencang, i
akhhhhhh ... e-eena
terdengar cukup kencang di telinga. Dara tidak mau tinggal diam, ia lalu meraih
ang terpompa semakin membuncah. Kecepatan hentakan pinggul Farhat kini mulai bertambah, lalu beber
rang itu dengan penuh semangat, keringat perlahan menetes satu
menjelajahi kedalaman area paling sensitif miliknya yang sudah tampak lembab dan basah itu, sementara kaki kanannya masi
mencabut senjata pusakanya dari dalam celah sempit milik
an, sembari memejamkan kedua matanya, Farhat memeluk sebelah k
g! A-aakuu ju-jugaa ke-keluaar Ssshhhh .... sshhhh... aduuhhhhh enaak, sayang ...." Dara meracau, mendesah penuh
ratasi, menghimpitnya dengan tubuh kekarnya, lalu m
up
uang kosong dalam rongga mulut Farhat dengan lincah. mereka pun kembali m
Keringat yang menetes dari tubuh mereka kembali membasahi keduanya, n
an kencang. Mereka tampak tersentak kaget, untuk sesaat, Dara berusaha mengabaikannya, tetap
telinga. Farhat melepaskan pelukannya lalu berkata, "Terim
rhat mengambilkan tas Dara di atas meja r
an kedua matanya saat melihat nama suaminya terpampang di layar ponselnya. Dara
kat malah jadi curiga," ucap Fa
lan telepon dar
entu, sebelah tangannya terlihat berusaha menutupi sebagi
sana di depan Farhat., sementara ia sedang berbica
u tanpa di duga, Farhat mencoba menggodanya. Kedua tangan
g sensitif di antara pangk
uummmm...." tanpa sad
strinya seperti itu, lalu ia bertanya, "Mama sedang apa? O
pon itu terdengar bahagia. Dar
ara sudah tidak lagi merasa senang, Dara
a Dara, lalu berusaha untuk kembali memasukan senjata pusakanya ke dal