Misteri Villa Mawar Merah
a ke depan pintu kamar Sapar. Raya menatapnya dan ia berka
i di depan pintu kamar sang mertua. Lalu, dia menoleh ke arah kanan dan menyaksikan ada seorang w
mendekati wanita itu. Ia bertanya," Siapa ya? Apaar mengucur darah segar. Tiba-tiba terdengar isak tangis seperti menahan ras
l dan lehernya berkeringat. Ia b
akkan wajah yang pucat, mulutnya robek dan darah yan
sih tersengal-sengal dan mulutnya sulit mengeluarkan kata-kata,
k Raya. Dia baru
dan menyaksikan Raya sudah tergeletak. Seray
" Tanya Ares sambil
suaminya sudah di sampingnya, kemudian dia m
yeramkan, kita pind
. Kemudian dia menggendong Raya dan merebahkannya di atas ranjang. Dia juga memerik
ada apa di Villa ini? Banyak kejanggalan yang aku temukan. Barusan tetangga bilang katanya banyak ART di sini ma
ni gak ada apa-apa, kita baik-baik saja!" Tegas Ares. "Kamu i
a. Istri yang baru saja dia nikahi beberapa hari sudah membuat kericuhan dengan segala
a lagi, lalu men
sudah parah lebih baik aku minta cerai aja," renge
sabar sedikit
nya. Dia membuang wajah dan ti
gal bilang aja, jangan
ke tempat wisata, bosen di sini terus. Kawasan ini memang buat orang kaya ta
ilang, suamimu ini bisnis properti, ini bisnis pribad
ang dari Mama, gi
waktunya saya cerita sama kamu, Raya. Seka
ampan seperti Ares. Terlebih lagi pria itu adalah suaminya sendir
es sentuh aku
seraya beranjak lalu m
i," pungkas Ares. Lal
menyambut tamu, lalu tampaklah seorang pria berjas hitam seperti pekerja kantoran dan
saya sudah menunggu kamu, di hari pernikahan saya ma
ami Ares. Lalu berkata," Selamat atas pernikah
ng tinggal di Villa ini, katanya itulah
Raya yang memiliki wajah l
bujangan dan mau tinggal di sini selama Pak
ua yang berkenalan. Ia berkata," Nam
keberatan menerima ART l
dari Ibu Sapar
yang akan saya terima, kabarnya Pak Ares sudah punya istri
i kemudian dia mengajak kedua o
ni baru saja keluar dari kamarnya dan langsung berpapasan dengan Desi. Tapi, Yani tam
an lagi, ada Desi, dia masih muda, kal
ama saya Des
asnya?" Tanya Ya
membukanya di depan Yani. Surat itu berisi p
juta," gumam Y
gan ART baru. Dia masuk kembali ke
bisa dapet kayak dia ya," keluh Desi. "Bu Raya, hati-ha
kata," Kamu istirahat aj
i. Oh iya, Bu Raya pengantin baru ya? Wah, lagi hangat-hangatnya,
rjalan sepuluh langkah, ia melihat sosok perempuan