icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misteri Villa Mawar Merah

Bab 3 Batu Yang Berjajar

Jumlah Kata:1035    |    Dirilis Pada: 06/11/2022

dur!" Sur

ya kayak mimpi, kemarin aku hidup susah, sekarang sudah

ngantin yang seharusnya indah, mengisi ruang tidur dengan desaha

ergi ke Jakarta. Seraya pamit pergi dan hanya berkata," Mama pergi

menyaksikan sang mertua yang mau pergi. Terlihat sebuah mobil mewah warna

tu depan. Berpakaian serba putih, rambutnya digelung dan berwajah dingin. Dia memberi

tu adalah ART yang dimaksud sang mertua. Dia mengi

sih info duluan," ucap Raya. "Kit

dan membuatnya berjalan tertatih-tatih. Dia berpikir tas

mu?" Tanya

ikan langkahnya, lalu berkat

, menutup mulutnya

saya bawa tasnya, ini barang titipan sopirnya Ibu Sapar.

ng berat luar biasa dan tetap berjalan menuju Villa. Namun, Ares s

bawa tas ini. Nah, ini ART baru

i dengan pandangan dingin. H

kamu ada di dekat

teman buat cerita. Tapi, ada yang mau ak

la. Sedangkan Yani tertawa terbahak-bahak seperti mengolok-olok s

as itu?" T

juga ya, gak sia-sia Ibu Sapar memilih calon buat persembahan nanti. Ngomong-ngomong,

ia merasa kesal dengan candaan Yani yang menjurus ke hal jorok. Tanpa

kiknya. "D

uskan untuk menelusuri taman belakang. Seraya menginjakkan kakinya di tanah yang suda

? Saya sudah keding

r

terbelalak ketika mendapati sepatu merah mil

Paris, tapi sekarang sudah kotor, emang di

unjungi. Di sanalah, Raya terlihat sedang berdiri mematung seperti sedang menyaksik

mu gak mau jawab, sekarang masuk ke Villa,

k gitu bekas apa ya? Kayak batu nis

emandangan yang suram terlihat jelas. Batu yang berbaris itu dik

disinya. Seraya melirik satu persatu pada

uk rumah, mau berapa kali lagi sa

n aneh tinggal di Villa ini, lebih baik k

sepatu merah yang sudah k

ya Raya. "Dari tadi gak ket

cang sampai dedaunan kering bertebaran. Raya terperangah,

g semakin bertebaran, bahka

" Pekik Raya sambil

ntai dua, lalu terbang seperti menyerupai asap. Makhluk itu menunjukkan tangan yang bercakar tajam

meluknya dengan erat dan mend

luk hitam yang sedang mendekat itu. Ia menunjukkan m

u perih!" R

han dulu!"

menyerupai asap itu melayang

i itu?" Gu

uat, mataku per

a, di sini gak a

rsenandung. ART itu terkejut melihat Raya yang mengeluh kesakitan dan matanya sudah merah

ksi, ke dokter sa

ng halamanku aja gak begini amat," keluh Raya sambil membasuh

udah makan buah, nanti aja m

up? Kan di sana ada pintu warna merah,"

itu cuma gudang barang bekas,

erutkan k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka