Misteri Villa Mawar Merah
yang sedang mengaduk sayur. Mertu
g, kaya dan sukses, masa gak mau bers
as Raya. "Aku menerima perjodohan ini karena
erapa bulan saja, kalau sudah cerai nanti, kam
terbahak-bahak, sedangkan R
i sini, kalau mau belanja ya tinggal pake jasa antar, tapi jangan melanggar aturan ya. Ray
pur. Tiba-tiba smartphone miliknya berbunyi nyaring, matan
?" Tanya Ares yang
utup teleponnya tapi beberapa saat k
Hah, tetanggaku Pak Ridwan sama Kang Yayan meninggal
berkata," Raya, gak ada yang tahu takdir dan um
rga dan tetangga kam
mpu temaram, musik yang mendayu-dayu dan cahaya lilin kecil yang berjajar di
n makanan ringan dengan porsi kecil
, kamu harus makan buat penggemukan," suruh
sejak bapak sama ibu meninggal, aku ud
?" Tany
dih sebenarnya, dulu orang tua aku orang berada juga, aku cuma p
lulusan SMA," sahut Sapar. "Sekarang makan aj
an menyimpan sendok dengan kencang. Lalu meninggalkan rua
in dan ketus. Untuk mengatasi keresahannya, dia menya
res memang begi
an bekas makan. Seraya menyalakan lampu dapur agar leb
aja. Tuh! Ares nyuruh kamu ke kamar, kalian pengantin ba
ma," sah
Raya bergegas ke lantai dua tapi di
r
kiri dan terbelalak melihat sebuah pintu berwarna merah. Letaknya
aru kelihatan, penasaran
i ruangan tersebut. Kemudian terdengar suar
ay
? Kok, mas
ah mangg
, ta
ya masih penasaran akan pintu merah yang masih misterius itu. Karena sudah ma
jangan tidur sama saya kalau
adan dengan air hangat tanpa menanggalkan
!" Keluh Raya yang kaget meliha
kan kalau mau mandi harus bawa handuk. Nah, itu kenapa gak buka baju d
eram yang sudah-sudah. Dan Raya tersenyum
rus wangi. Mas Ares tunggu di ranjang aja dulu, aku mau
Jantung berdetak kencang dan gairah mulai terpancing. Kemud
menahan gairahnya. Untuk mengatasi pikiran yang me
Tanya Sapar yang memb
ya gak bisa sekamar sama Ra
ahan sampai masalah selesai dan jangan membongkar apapun tentang keluarga kita
bergerak, padahal tidak angin yang berhembus, bunyi dentingnya mengusir malam yang sunyi. Kemudian, Ares menatap f
p pintu rapat-rapat. Nafasnya terengah-engah
Raya yang sedang menganc
badan Raya yang sangat menggoda. Seraya
apa?" Tan
kan diri di atas ranjang. Sedangkan, Raya sudah d
ama, kamu gak mau se
cuma sementara, kamu ngerti maksud saya
engan selimut tebal. Dia mem
i banyak barang warna merah, handuk merah, sirup merah, buah-buah