Jeratan Cinta CEO Diktator
pstiknya, menawarkan Lilly yang hanya sibuk dengan diriny
as tawaranmu. Aku memba
-temannya untuk keluar dari kamar mandi dan memasukkan
" tanya Lilly kepada Liora yang
idak mengizinkanku untuk ikut bersama kalian lagi de
ok-nya hanyalah seorang sahabat. Apalagi bundamu, seorang ibu yang selalu mengkha
a?" tanya Gita
nek-nenek yang menasehati cucunya." Liora dan Lilly kemba
sak
rasaan jengkel, mencebikkan bibirnya membuat
" teriak Liora, berlari mengejar Gita
*
bioskop dan makan-makan tidak akan membuat hariku puas!" gerutu Liora di sepanjang jalan. Berkali-kali ia membunyikan klakson mobil hingga membuat pengendara lainnya
dah berdiri di depannya dengan pakaian berseragam, mengetuk jendel
engit, merasa kesal saat mobilnya dihad
tanda pengenal Anda, Nona," uja
uk a
mau kami bawa ke kantor polisi?" tanyanya dengan nada mengancam membuat Li
ih
si itu dengan alis terangkat setelah melihat semua identitas Liora
maksu
endaraan lain berjalan dengan normal tanp
kiri tubuhnya, menutup mulutnya rapat-rapat agar tidak mengeluar
an saya pergi! B
knya dan segera menyalakan mesin mobil, meninggalkan tempat itu dengan kecepatan
*
, tak membiarkan sedikit pun matanya memandang objek y
ang
m oleh pria di depannya, sedikit memundurkan la
emelas, berharap Liora bersedia duduk di hadapannya dengan t
ra tanpa menatap Jack yang masih berusaha mer
mosi. Aku tahu jika saat itu aku hampir saja melakukan kesalahan fatal ke
gan tatapan penuh kekecewaan, memotong uc
ada teman dekatnya sendiri hanya untuk sebuah keuntungan? Bahkan saat itu kau juga menawarkan diriku kepada pria ta g sama sekali tidak aku kenal! Dimana harga dirimu sebagai s
dah tidak memedulikan itu semua!' batin Liora. Matanya sudah berkaca-kaca tatk
lu, Sayang!" ucap Jack dengan penuh penekanan, memberi kode kepada wanita di depa
lanjutkan keluhannya terhadap sikap kekasihnya yang mendadak gi
K!" Liora melipat
entikan!"
iantara kita, Jack!" ucap Liora tegas membuat man
hak seperti ini, Sayang!" ucap Jack. Kali ini ia berhasil menggenggam tangan Liora, ia tak membiarkan Lio
pa alasanmu sehingga lampau hari mau n
yang membuatnya hampir tidak percaya de
dengan semua ucapan kebohonganmu itu! Bagiku, ketampanan berad
ya, meminta Liora untuk melanjutkan kebenaran
sekarang? Perusahaanmu sudah bangkrut, 'kan? Kau pikir
erkecak pinggang, menatap malas
a hatiku semakin gaduh." Liora duduk di depan J
uak aku meli
an itu membawakan dirinya es teh yang
minum es teh dengan mata yang terus menatap tajam Jack yang t
hati Jack, tertawa renyah setelahnya karena merasa menang melihat ekspresi wajah J
kepada waiters wanita yang sedang tidak melakukan
a kasi
erdiam tanpa mengeluarkan sedikit pun suara dari mulutny
meja, menaruhnya tepat di hadapan Jack yang mera
u, Jack. Ambil itu dan pulanglah!" tutur Liora, ia lang
*
sering mendekatiku. Huh! Untung saja saat itu dia masih mem
ng-nendang batu kerikil yang berada di se
berkali-kali kepada pria yang baru saja ia tabrak, mera
baik-baik saja?" tanyanya me
kas Anda berserakan karena ulah saya." Liora bergegas berjongkok, menyusun semua bu
ibkan Anda harus meminta maaf kepada saya," ujar Damian dengan sedikit menyempilka
an d wajahnya yang memiliki ketampanan diatas rata-rata membuat pipinya
ra mengerjap, mengalihkan
agar bisa menembus kesalahan saya kepada Tuan," elak Li
na jika kita berkeliling ke taman disekitar s
tawaran Damian untuk berkeliling taman, sedangkan bundanya sudah m
rjalan berdampingan dengan Damian
aling mengenal nama masing-masing." Damian tertawa renyah, menggeser tubuhnya agar ber
tu juga dengan Damian. Ia mengulurkan tangannya untuk
ki gaya tarik tersendiri. Bolehkah saya mengetahuinya, Nona?" tanya Dam
ayeesha
rley Edelberto," ucap Damian seraya menatap manik hitam mi
bulat, mengundang senyum mir
Anda mengena
ing melihatnya di berita-berita yang saya baca. Tapi ... wa
, diikuti Liora yang langsung menyusulnya
saya lancang karena telah mengatakan hal ini." Liora beri
, Nona. Not me. You know? Wajah kami memang te
an Damian, walaupun masih sy
da di berita memang berbeda, tapi wajah
dengan membayangkan kembali wajah tampan pria yang sering muncul di berbagai berita
gin makan siang di kafe ini, N
tuk makan siang, melainkan untuk menemui
?" Liora menggeleng pelan seraya melirik jam tang
yan,
sa menjadi tema
sangat antusias membuat Damian
g bertukar n
ponsel yang ia simpan di d
nomor Nona jika saya memiliki waktu senggan
dahulu oleh putra pertama tuan Edelberto yang saya kira adalah anak bontot
ian mengerut dengan heran,
saya bilang jika sang
menyugar rambutnya ke belakang
lu melirik jam tangan. Apakah Anda memiliki janji temu dengan seseorang?" tanya Damian dengan penasaran
an," ucap Liora dengan kep
berapa kali, ya? Satu, dua, tiga ... aku rasa sudah lebih dari tiga kali kau men
dengan suara tawa kecil
aaf, Tuan,
presi malu Liora. Terlihat sangat menggemaskan. Apalag
Kau memang
sedikit sakit karena terus t
bicara non-formal kepadamu?" tanya Damia
ndur diri ya, Tuan. Bunda saya
a?" Damian berdiri, menawarkan diri
pi saya membawa kendaraan sendiri," tolak Liora secara halu
gimu sekarang saja, ya, agar nanti kau bisa memberit
ng langsung terhubung dan me
g berbunga-bunga, merasa beruntung karena mendapatkan perhatian dari anak Edelberto
*
kus menatap tulisan yang ada di layar laptopnya, memeriksa dengan teliti setiap laporan
. Kenapa masih me
yang ia kerjakan untuk dikirimkan kepada atasannya dan membuatnya
aku akan menjadi sepertimu. Dan
hat penampilannya dari atas hingga bawah de
an menurunkannya secara berulang kali, membal
rse
ing-masing. Dika melirik jam tangannya, menantikan s
pada pekerjaannya mini beralih kepada pintu apartemennya yang masih tertu
ya Andra mengundang tat
tuk apa mereka datang
menghilang bagaikan sudah dijemput oleh ajal 'kan? Menyusahkan saja!" gerutu Andra, menyuruh Di
eberapa pekerjaan untuk besok," tolak Dika
apartemennya, menatap marah orang yan
anya dengan nad