Jeratan Cinta CEO Diktator
ang yang melewati meja mereka. Banyak kaum Adam yang merasa iri dengan ketampanan keduanya, apalagi ke
gangkat kepala mereka secara bersamaan, mata mereka tampak terkejut saat meliha
Aku pun pulang dengan mendadak, dan yang pasti karena urusan bi
ra menelan sisa makanannya yang masih berada di dalam mulut, tersenyum
dikku di kantor?" tanya Damian, tersenyum mengejek ke arah Andra yang
dengan Kakak atasannya secara dekat, mereka hanya berkomunikasi lewat telepon, itu pun sangat jarang. Dika terpaksa menghentikan gerakan tang
ata Damian melirik Andra yang mengabaikan kehadiranny
abarmu, Ndra
ada di antara dirinya dan Dika yang sedang makan malam di restoran
kecewa dengan respons yang sang adik berikan. Ia menggeser tempa
" ujar Damian sambil meletakkan kotak berukuran sedang berwarna
gsung menghampiri pelayan yang sedang berdiri di dekat resepsionis. Karena begitu banyaknya pengunjung yang datang ke restoran itu memb
elah memastikan jika Damian benar-benar sudah jauh dari meja me
k membiarkan Dika menuntut dirin
u untuk menjaga hubungan kalian agar te
nnya mengepal kuat, menatap marah Dika yang tanpa sengaja membongka
u .
ebrak meja membuat keduanya menja
kanannya di dada kiri, sedikit membungkuk dan tersenyum
nya tertarik tipis. Sudah sejak lama ia mencurigai Dika yang berstatus sebagai asisten pri
pakah kau akan memarahi tuan Edelberto karena beliau telah membuat re
sekarang?" geram Andra. Kini sekarang ia
h jika mengetahui jika kalian masih bertengkar," ucap
teak, nasi, dan dua buah makanan pembuka serta penutup. Ia duduk di tempatnya,
n setelah makan malam?" tanya D
akan pulang," jawab Dika. Andra lebih memilih membuka ponselnya dan mencari kesibukan dari sa
gai jawaban. Andra yang sudah tidak tahan dengan perasaan muak yang ia tahan, lebih memilih
kau mau
lenggang tanpa memedulikan Damia
rgi lagi tanpa kabar?" Andra merapikan kemejanya yang sedikit kusut di bagian belakang, memperhati
C
di depan toilet saat ia hendak keluar dari sana. Matanya menatap sinis seorang pria yang terus memaksa sang wanita agar
akan merasa terhipnotis dengan tatapannya itu, "Apa Anda seorang pria?" Suara berat Andra mengagetkan pria yang tinggi
tusnya membuat And
at sebelah, memperhatikan wanita yang seda
kau men
a kepada teman Anda lagi, hah?! Bagaimana mu
Suara itu terdengar seperti anak tangga nada yang dimainkan sesuai not yan
Ia melipat kedua tangannya di dada, menatap remeh pria di depannya yang masi
urusanm
a hingga membebaskan sang wanita yang sejak tadi terus memberontak di dalam pelukan itu. Mata Andra mendelik saat melihat wanita yang telah ia t
khirnya Anda akan terbaring di brankar rumah sakit." Andra hanya melirik sekilas pria yang bar
sebelum itu, kuatkan dulu mental dan fisik. Karena jika saat itu tiba, saya
mejanya, tak sedikit pun ia melirik Damian yang mas
kau lama sekali
malas, "Saya harus menyingkirkan sampah yang berusaha menodai berlian," ja
m dari mata sang kakak hingga membuatnya merasa tak tega. Ia pun juga tak ingin sifat nama baiknya tercoreng hanya karena bersikap tidak sop
mommy selalu bersikeras untuk pulang ke rumah." Andra menundukkan kepalanya, pik
nya melotot, menatap tak percaya sang adik yang terli
ingkan wajah, ia sudah benar-benar sangat muak den
kerah kemeja Andra dengan sangat kuat. Suara teriakkannya membuat mereka langsung
nya karena bertengkar dengan adik kandung sendiri?" Dika berusaha melepaskan cengkeraman tangan Damian pada kemeja Andra. Tak ada
reka, menerobos orang-orang yang sudah berkumpul mengelilingi meja makan mere
sikan pertengkaran itu?!" Dika berteriak marah kepada para pegawai restoran. Ia menggebrak mej
at kekacauan terjadi?" Dika memaki manager restoran yang
yang mereka pesan akan kami tanggung. Tapi, Anda akan saya laporkan kepada
sibuk dengan gosip masing-masing, Dika juga menyuruh mereka untuk menghapus
asahi wajahnya dengan tisu, ia mencoba melepaskan cengkeraman ta
erus menutup jalur pernapasannya," ucap Dika. Damian langsung melepaskan cengkeramanny
sedang terbaring di rumah sakit? Apa kau pikir, hanya dirimu
tangannya ke dalam kantong celana, tatapan mata
elama ini? Kenapa baru muncul sekarang disaat orang tuamu sedang memperjuangkan hidupnya?" Andra berteriak, urat-urat di lehernya terlihat jelas, me
ama ini kau pikirkan tentangku, Ndra. Kau tidak pernah tahu a
a sehingga melupakan orang yang sudah membantunya agar bisa menikmati du
mereka, menahan emosi masing-masing yang semakin meledak di dalam
nyakit apa yang mommy derita? Seingatku, mommy memiliki golo