Jeratan Cinta CEO Diktator
ntu kau dalam masalah penyelidikan ini. Tidakkah k
berubah menjadi tatapan jijik saat
anyalah orang yang terjerat oleh ancaman atasan Anda yang telah berani membunuh tuan Edelbert
a butuhkan untuk menghidupi keluarga
. Ia tak bisa melindungi diri
g menuruti perintah Andra walaupun ia mas
encari informasi tentang atasan saya, Tuan. Saya ti
a terangkat, membenarkan rambutn
an identitas atasan Anda yang sa
a saya? Saya masih bisa menghidupi mereka de
ambil pistol yang ia sembunyikan dari balik jas h
ngan wajah serius, tak ada sedikit pun k
iri karena terkejut, bersamaan dengan
h peringatan yang asisten say
berubah menjadi raut ketakutan tatkala matanya tak sengaja melirik temboak ada pemasukan yang mereka dapatkan? Tenang saja. Saya akan menutupi semua akses p
at Andra tidak sabar untuk men
pun yang saya tutupi, kau akan membebaskan saya serta keluarga saya dari
apa yang tuan Andra perintahkan jika Anda tidak
ndiri. Wajahnya terlihat sangat pucat. Seluruh
ndra. Ia sudah tidak sabar meluncurkan peluru dari pist
membuat saya tetap hidup be
o
ih yang berada di sekitar pria saksi mata. Pria itu berdiri mematung dengan mata melotot. Alam bawah sadarnya ma
rkan ma
elihat Andra berbalik dan melangkah menuju
t pun melirik asistennya yang menghitung wakt
at langkah agar cepat sampai
gat banyak jika terjebak mace
mpat yang jauh dar
Dika yang memasang mim
ia Anda, Tuan. Saya yakin jika restoran itu a
jam sebelumnya. Andra dapat melihat macam-macam warna, model,
*
ara karyawan serentak saat me
mat di restoran ini?" Dika
duduk di tempat duduk pemimpin rapat deng
yang dibangun di Jerman? Sudah banyak rumor
nnya yang hadir pada rapat siang itu. Semua tanggapan
ci rencana perkembangan perusahaannya, sehingga membuat semua karyawan yang m
aya mohon maaf. Kita akh
an karyawan-karyawannya yang meminta izin untuk keluar terlebi
a Dika dengan sopan. Memegang IPad di tangannya, hendak memberikannya kepada Andra. "Tuan, ini ad
dra mengangkat alisnya, menol
matimu sudah habis," ujar Dika. Ia melonggarkan das
itamnya secara sembarangan dan ditangkap sigap oleh Dika yang b
rahat, ia memesan secangkir kopi panas yang dicampur dengan sedikit susu sapi
pan meja yang Andra pilih. Ia segera menarik kursi dan menempatinya
. Ia menyesap kembali kopinya secara perlahan, ia tak peduli den
n makanan serta minuman se
uk jauh dari meja mereka. Ia tak bisa menahan tawanya saat melihat wajah sa
berkerut, matanya jengah ketika suar
Kau akan sakit. Lalu, si
ang sudah tersisa setengah cangkir, me
jika memesan makanan serta m
ir kopinya yang sudah habis di meja, me
pertemuan sore hari." Dika langsung ters
ua setuju?" Andra meraba kantong celananya, m
engan tangan terkepal dan membuat suara berisik yang bersu
nya. Itu salahmu
uju tempat mengantre para karyawan yang ingin mem
ya. Pakaian yang mereka kenakan sangat ketat hingga menampilkan lekuk tubuh mereka serta make up tebal yang menempel di
wanita itu mencoba menyelak antrean h
antrean dia? Dia yang lebih dulu
rena kita tidak bisa menghadiri rapat
rusahaan Andra. Ia langsung menjaga jarak saat salah satu dari mer
abaikan kedua wanita itu dan kembali mengantre u
ika hanya mengedikkan bahu acuh. Ia langsung mengambil pesananny