icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jeratan Cinta CEO Diktator

Bab 2 Kekejaman Andra

Jumlah Kata:1374    |    Dirilis Pada: 31/10/2022

ntu kau dalam masalah penyelidikan ini. Tidakkah k

berubah menjadi tatapan jijik saat

anyalah orang yang terjerat oleh ancaman atasan Anda yang telah berani membunuh tuan Edelbert

a butuhkan untuk menghidupi keluarga

. Ia tak bisa melindungi diri

g menuruti perintah Andra walaupun ia mas

encari informasi tentang atasan saya, Tuan. Saya ti

a terangkat, membenarkan rambutn

an identitas atasan Anda yang sa

a saya? Saya masih bisa menghidupi mereka de

ambil pistol yang ia sembunyikan dari balik jas h

ngan wajah serius, tak ada sedikit pun k

iri karena terkejut, bersamaan dengan

h peringatan yang asisten say

berubah menjadi raut ketakutan tatkala matanya tak sengaja melirik tembo

ak ada pemasukan yang mereka dapatkan? Tenang saja. Saya akan menutupi semua akses p

at Andra tidak sabar untuk men

pun yang saya tutupi, kau akan membebaskan saya serta keluarga saya dari

apa yang tuan Andra perintahkan jika Anda tidak

ndiri. Wajahnya terlihat sangat pucat. Seluruh

ndra. Ia sudah tidak sabar meluncurkan peluru dari pist

membuat saya tetap hidup be

o

ih yang berada di sekitar pria saksi mata. Pria itu berdiri mematung dengan mata melotot. Alam bawah sadarnya ma

rkan ma

elihat Andra berbalik dan melangkah menuju

t pun melirik asistennya yang menghitung wakt

at langkah agar cepat sampai

gat banyak jika terjebak mace

mpat yang jauh dar

Dika yang memasang mim

ia Anda, Tuan. Saya yakin jika restoran itu a

jam sebelumnya. Andra dapat melihat macam-macam warna, model,

*

ara karyawan serentak saat me

mat di restoran ini?" Dika

duduk di tempat duduk pemimpin rapat deng

yang dibangun di Jerman? Sudah banyak rumor

nnya yang hadir pada rapat siang itu. Semua tanggapan

ci rencana perkembangan perusahaannya, sehingga membuat semua karyawan yang m

aya mohon maaf. Kita akh

an karyawan-karyawannya yang meminta izin untuk keluar terlebi

a Dika dengan sopan. Memegang IPad di tangannya, hendak memberikannya kepada Andra. "Tuan, ini ad

dra mengangkat alisnya, menol

matimu sudah habis," ujar Dika. Ia melonggarkan das

itamnya secara sembarangan dan ditangkap sigap oleh Dika yang b

rahat, ia memesan secangkir kopi panas yang dicampur dengan sedikit susu sapi

pan meja yang Andra pilih. Ia segera menarik kursi dan menempatinya

. Ia menyesap kembali kopinya secara perlahan, ia tak peduli den

n makanan serta minuman se

uk jauh dari meja mereka. Ia tak bisa menahan tawanya saat melihat wajah sa

berkerut, matanya jengah ketika suar

Kau akan sakit. Lalu, si

ang sudah tersisa setengah cangkir, me

jika memesan makanan serta m

ir kopinya yang sudah habis di meja, me

pertemuan sore hari." Dika langsung ters

ua setuju?" Andra meraba kantong celananya, m

engan tangan terkepal dan membuat suara berisik yang bersu

nya. Itu salahmu

uju tempat mengantre para karyawan yang ingin mem

ya. Pakaian yang mereka kenakan sangat ketat hingga menampilkan lekuk tubuh mereka serta make up tebal yang menempel di

wanita itu mencoba menyelak antrean h

antrean dia? Dia yang lebih dulu

rena kita tidak bisa menghadiri rapat

rusahaan Andra. Ia langsung menjaga jarak saat salah satu dari mer

abaikan kedua wanita itu dan kembali mengantre u

ika hanya mengedikkan bahu acuh. Ia langsung mengambil pesananny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka