Ranjang Panas Tuan Muda
seorang pria yang baru saja k
Amoera membulat ma
n disini?" Tanya pri
an Amoera hanya diam
a?" Tanya pria itu se
embalas pelukan pria itu. "Kau datang ke tanah ai
il tersenyum tipis mengusap puncak kepala gadis
menatap punggung pri
Saras mereka resmi bercerai di saa
h ke negara Paris, kedatangannya kembali ke tanah air hany
uanya," sahut Teuku mena
enikahi pria itu," ucap Amoera meliri
rsenyum tipis. "Ayo kembali ke rumah, aku ingin menaiki mobil biru itu
ujar Amoera sambi
ari dua orang itu. Mobil biru itu melaju dengan kecepatan tinggi sehingg
p salah seorang pengawal y
u hanya diam dan diiku
di saat kau menyeka beberapa pengendara" kekehan Teuku yang
baru saja turun dari tan
berbicara dengannya," ucap T
ra sembari duduk di
wab Surti semba
g buatkan kesukaannya,"
ab Surti sambil me
Saras yang berjalan menuruni tangga
nwab sing
ang?" Ejek Saras sambil mengusa
n kabarmu saja," sahut Teuku yang
bil mengangguk seolah men
nampan yang berisi white tea yang ter
sung meletakan white tea dan b
ggil Saras me
era sambil meli
kau bisa menjemputnya?" Tanya Sara
gian Amoera, berlahan matanya menata Te
p Teuku tanpa
menatap Teuku dengan
nginginkan A
Teuku sembari meletakan
ahaan akan di hancurkan dal
?" Tanya Teuku menatap Saras.
dengan arah pembicaraa
aras dengan sedik
n sembari memberikan
mbaca dengan snahag teliti sekita kima m
hut Teuku sambil menutup berkas
e arah Teuku. Bagaimana mungkin Teuku membiarkan cucu kesa
yang mencoba untuk me
uli, nikahkan Amoera dan
pi Tu
a penolakan," potong Teu
tuju," tukas Sar
uju," sang
i bantah ataupun di tolak, dia adalah A
ulit, tapi mau haru
batu dengan dengan kerikil," u
panggi
ab Rian dengan s
cap Teuku yang di
tu di ponselnya. "Sudah terhubung," sambung
rkunjung ke rumah Tuan Joy," ja
rutkan dahinya. Bagaimana bisa ia berbicar
na Amoera menolak
ahalah untuk tidak mengungkit kematian Andini, bagaimana pun dia jug
Andini, kejadian itu ia lihat dengan
kau tidak bisa merubah korban menjadi pembunuh
menyalahkan orang lain untuk menutupi kes
diisi oleh orang-orang seperti ku?
ntar lagi Amoera akan datan
ia kembali mem
kaabr ini padamu?" Ket
dak kau tau aku juga mengetahuinya," ucap Teuku d
memberi tahu yang sebenarnya pada Mora, Tuan Joy menginginkan Amoe
enatap mereka dengan heran, siapa lagi kalo bukan
uat semua orang yang berada di sana membulatkan ma