Hari Ke- 365
mau k
s yang berusia 15 tahun
an," ujar pelayan yang mel
ayah bi!" pekik gadis
a dan gadis tersebut langsung membuka pintu, ia terk
agaima
kemudian dirinya melihat sosok perempuan par
tersebut membuat Panji dan S
asuk?" tanya Panji kep
yah , tapi ternyata ayah sibu ya,"
r matanya, ia tidak ingin gadis kecil diha
pa? Kok menangis?" ta
ng memohon kepada a
ut – manggut dan tidak men
r gadis tersebut membuat Soya seketika it
ipi anaknya, meski sudah 15 tahun, tapi dirinya
ya
ntaanmu aku setujui dan jangan sampai kamu i
h Panji dengan tata
?" tanyanya deng
Panji sambil berdiri da
alan – jala
an, sedangkan Soya masih menangis tidak percaya,
gumamnya kemudian berg
ak dia terus berusaha. Sampai 6 tahun pun sudah berlalu, Soya masih belum bisa melunasi
Soya seperti sangat gagal dalam menjadi seorang ibu, maka dari itulah dia men
hbac
ayangi Renan, meskipun dia tetap harus memaksa anaknya agar akhir tahun nanti bisa meminta Renan menjadi budak P
kamar sederhana milik Renan dimana terd
but saat merasakan sinar M
a matanya, dan kini yang terlih
?" ucapnya
masih lemas. Ia mencoba bangun dari posisi dudu
ekiknya k
egangi kepalan
sudah b
g pintu, dimana ada seorang Wanita paruh
agak buram karena memang
sakit berba
oleh anaknya itu. Gadis tersebut memand
sini?" tanyanya dengan bingung
i samping ga
an orang jahat kok," uja
siapa?" t
saya
iba muncul dari luar dan dia terkejut g
tanyanya lagi sambil me
k pintu dulu," ujar Soya dengan
up tadi," ujar Renan
ndang Renan dengan
i malam lelaki ddi depanya itu menangis sesengg
ut," ucap Renan menjawab
mereka berdua dengan tersenyu
siapa? Tante belum tah
Arista ana
ka akan mengucapkan nama belakangny
sya," ucapnya
beritahu tentang nama keluarganya, karena dirinya takut mereka mengerti ba
g cantik," ucap Soy
tiba – tiba rasa saki
isini, kumohon," uc
ndangan bingung. Ia memegang t
itan?" tanya Soy
u pun menggeleng. Ia tidak ingin terlihat s
menarik nafas dan kini ia mengubah e
Namanya siapa?" tanya R
ini anak tante Naman
ng dia bingung ia harus apa, diri
au masak dulu ya," ujar Soya meningga
epalanya, bingung
irinya membalikkan badan akan meninggalkan kamar, namun suara
ak
n?
nangis? Apa karena luka di lututmu? Atau l
t sasaran. Namun jujur, Renan sangat malas untuk membahas tentang tad
jatuh," ujar Renan dengan tersenyum kaku, ia tidak mungk
an, hahaha. Padahal aku niat menolong, malah aku