PESONA CEO TUAN MUDA JIGAR
ada di depannya ini, adalah orang yang sama s
erusahaan Gio Chocolate. Wanita itu sampai ternganga kare
meminta kepada Tera untuk duduk di depannya. Mereka seperti teman lama yang baru bertemu kembali. Pria itu
at ini. Wanita itu masih terpaku sembari mengingat keja
t seperti bukanlah seorang karyawan biasa. Tera sendiri bahksenyum. Tera melihat nama 'Jigar' di depan meja
ihat kaku. "J-jadi, ja
b, dia hanya menganggukkan kepalanya s
u takut. Kita ngobro
nar akan di
ya
an si
depanmu ini," sahut
ahan, rasa takutnya kian memudar beriringan dengan pembahasan mereka y
k usah terlalu formal. Kau bis
Saya takut jika ada karyawan lain yang merasa aneh dengan p
rkan jasnya.
t. Terlihat dia sedikit canggung
tahu kenapa, baru kali ini dia ingin melakukan sebuah interview langsung kepada seorang pelamar. Biasanya dia akan meminta kepada bawahannya untuk melakukan pekerjaan tersebut karena meman
t mengalir begitu saja dan tak canggung sedikitpun. Tera adalah pribadi yang ulet dan bisa berbaur dengan mudah terha
dian semalam, luk
a nanti," pria itu kembali mengingat bagaimana kejadian tadi malam membuatnya takut dan trauma. Dia rasa, ada banyak kejanggalan dari aksi kejahatan yang telah menimp
a itu, Jigar meminjam ponsel Tera untuk menghubungi seseorang agar menjemputnya dari tempat itu. Untuk seukuran luka yang diderita Jigar
ulu sampai lukanya benar-benar sembuh. Namun karena tahu jika Tera besok akan datang untuk melamar pekerjaan di perusah
tian para karyawan karena heran dengan luka-luka yang dialami Jigar. Tak sedikit pula dari mereka yang memberanikan diri untuk menanyaka
ri. Dia ingin semua orang tak tahu tentang apa yang terjadi kepadanya dan Tera kemarin malam. Dia
iya. Jangan terlalu formal, Tera. Ta
enyebutnya 'saya' atau 'aku'. Tentu, ini adalah sebuah kecanggungan yang bisa dirinya rasakan sejauh ini. Selama melakukan interview,
af," Tera ter
tahu, perusahaan apa y
Choc
olate?" tanyan
menga
iterima di sana? Siapa
," Tera me
a, kok bisa dia nggak lolosin kamu? Aku lihat dari latar be
k bisa masuk ke sana. Dan itu, permasala
nap
kut keluarga," T
mudian menyimpan berkas lamaran itu di dep
u..
ku
jadian itu," Tera kembali menyinggung. "Tapi malam itu, kamu
benarnya dia di perusahaan itu. Jadi, dia lebih baik menyembunyikannya samp
ter
u, kenapa kamu ingi
h banyak perusahaan di kota ini yang aku aj
au tak diterima di
ntar. "Mungkin, aku aka
.